Chapter 48

1.4K 155 58
                                    

Jonatan dan Liliyana duduk diruang tunggu rumah sakit setelah Anthony dibawa keruang persalinan. Jonatan tidak diperbolehkan masuk menemani sang istri melahirkan karena Anthony harus segera di operasi. Mereka berdua sontak saja langsung menjadi perhatian para penghuni rumah sakit yang berlalu lalang.

Jonatan hanya menggunakan celana boxer diatas lutut dengan kemeja berwarna putih yang dikancing dengan asal-asalan. Rambutnya juga terlihat berantakan dan wajahnya menunjukan ekspresi ketakutan yang sangat kentara.

Kondisi Liliyana juga tidak jauh berbeda dengan Jonatan dimana ia hanya menggunakan sebuah daster panjang tanpa alas kaki dan beberapa rol rambut yang masih terpasang dirambutnya.

Mereka benar-benar panik dan sama sekali tidak sempat untuk sekedar memperhatikan penampilan disaat Anthony mengalami pecah ketuban.

Mereka berdua langsung membawa Anthony dengan menggunakan mobil menuju rumah sakit terdekat.

"JONATAN.."

Tontowi yang di dampingi oleh pak Herry datang dan berlari dengan sangat cepat kearah Jonatan dan ibunya.

"Bagaimana hah putraku hah hah.."

Tontowi tampak terengah-engah, keadaan Tontowi tidak jauh berbeda dengan Jonatan dan Liliyana. Ia masih menggunakan piyama biru dongker dengan sendal tidur bermotif kelinci.

"Anthony masih ditangani dokter, sudah setengah jam aku menunggu disini.." ucap Jonatan dengan suara pelan.

TETT

Lampu diruang persalinan berubah menjadi hijau. Jonatan sontak saja berdiri dan berjalan cepat menghampiri pintu.

CKLEK

"Bagaimana istriku dok? Semuanya baik-baik saja kan? Anakku lahir dengan selamat kan?" tanya Jonatan dengan perasaan campur aduk.

"Anda suaminya Tuan Anthony?"

Jonatan mengangguk cepat. "Ya, aku suaminya."

"Kalau begitu silahkan masuk.."

Jonatan langsung berjalan masuk kedalam ruangan dan melihat salah seorang dokter tengah menggendong seorang bayi yang dibungkus perlak putih.

Bayi itu terdengar menangis dengan sangat kencang, Jonatan langsung mematung ditempatnya berdiri.

Dokter itu berbalik dan tersenyum dengan sangat hangat. "Selamat tuan, bayi anda laki-laki. Ia sangat tampan dan juga sehat."

Kedua mata Jonatan langsung berkaca-kaca detik itu juga, airmatanya jatuh begitu saja tanpa bisa ia tahan.

"Anda ingin menggendongnya?"

Jonatan mengangguk pelan. Ia menggendong bayi yang masih berwarna merah itu dengan sangat hati-hati.

Jonatan semakin tidak kuat untuk menahan tangisannya. Ia menangis, ia menangis sampai tersedu-sedu. Ini pertama kali dalam hidupnya ia menangis sampai seperti ini.

Para dokter dan perawat itu hanya bisa diam sambil menatap haru momen manis antara ayah dan anak itu.

Jonatan menangis dan bayi itu pun semakin menangis keras. Jonatan berusaha untuk berbicara meskipun itu terasa sangat sulit.

Jonatan bahagia, ia benar-benar bahagia. airmatanya sampai jatuh mengenai kening putranya.

"I-ini ayah sayang hiks.. Ini ayah.. Selamat datang di dunia putraku.. Selamat datang hiks.."

❤❤❤

Anthony mengerjapkan matanya pelan, ia menatap sekeliling ruangan yang dominan berwarna putih. Dimana ini? Kenapa ia hanya sendirian disini? Pria berwajah manis itu refleks menyentuh perutnya pelan ketika ia ingat semalam ia mengalami kontraksi.

[√] The Poor Man Who Made Me Fall in Love (Remake) • JOTING Ver. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang