Chapter 36

1.9K 167 29
                                    

"Jadi bagaimana dok? Aku baik-baik saja kan?"

Anthony membuka matanya tepat setelah Dokter Ahsan muncul. Ia duduk menyandar pada kepala ranjang sambil menggenggam tangan Jonatan yang duduk disampingnya dengan erat. Ia benar-benar takut dan khawatir jika dirinya terkena penyakit berbahaya.

Setelah selesai memeriksa kondisi Anthony, Dokter Ahsan hanya tersenyum kecil untuk memberikan sedikit ketenangan pada sang pasien. Ia lantas mengulurkan tangan kanannya untuk berjabat tangan dengan Anthony.

Anthony sedikit mengernyitkan alisnya bingung. Ia menatap suaminya yang juga tengah menatapnya dengan ekspresi bingung yang sangat kentara.

Dengan raut wajah bingung, pria manis itu lantas membalas uluran tangan Dokter Ahsan.

"Selamat Anthony, sebentar lagi kau akan menjadi seorang ibu."

Anthony membulatkan matanya terkejut. "M-maksudnya?"

"Kau positif hamil, kandunganmu sudah menginjak usia satu bulan. Sekali lagi selamat Anthony."

Anthony benar-benar terkejut mendengarnya. Hamil? Ia tidak salah dengar kan?

"H-hamil? Tapi bagaimana bisa? Selama ini aku tidak pernah merasakan tanda-tanda apapun."

"Kehamilan memang seperti itu Anthony, ada yang langsung mendapatkan tanda-tanda ada juga yang tidak. Dan kau termasuk orang yang tidak langsung mendapatkan sinyal."

Anthony menutup mulutnya mencoba menahan tangis, ia menatap perutnya sejenak dan mengelusnya pelan. Matanya berkaca-kaca karena ia begitu bahagia. Di dalam tubuhnya kini telah tumbuh kehidupan baru, buah cintanya bersama dengan Jonatan.

Ia lantas menatap suaminya itu yang masih terdiam shock, terlihat sekali jika Jonatan sangat terkejut. Anthony menyentuh pipi suaminya itu dengan lembut dan memeluknya pelan. Ia menangis sampai membasahi kaos yang dipakai Jonatan.

Jonatan yang tersadar dari lamunannya lantas langsung balik memeluk istrinya itu pelan sambil menciumi kepalanya penuh perasaan cinta.

"Hiks.. Aku akan menjadi seorang ibu  Jonatan.. Aku akan menjadi seorang ibu."

❤❤❤

"Terimakasih karena sudah datang Dokter Ahsan."

Dokter Ahsan tersenyum. "Sama-sama, sekali lagi selamat Jonatan."

Jonatan balas tersenyum kecil. "Iya, terimakasih."

"Kau kenapa Jonatan? Kau terlihat tidak begitu bahagia."

"Tentu saja aku bahagia, aku hanya masih tidak menyangka jika sebentar lagi aku akan menjadi seorang ayah."

"Itu wajar, saat pertama kali memang terasa sangat mengejutkan. Tapi lama kelamaan kau akan mulai terbiasa. Istrimu sekarang sedang hamil muda, jadi kau harus siap jika sewaktu-waktu mood istrimu berubah. Itu biasa dialami setiap ibu hamil. Dan kalau bisa, ada baiknya jika kau menuruti setiap permintaan istrimu. Terkadang seseorang yang tengah hamil sering memiliki keinginan yang tak terduga."

Jonatan tersenyum lagi. "Iya, tentu aku akan melakukannya."

"Yasudah, kalau begitu aku pergi dulu Jo." ucap sang dokter sambil membuka pintu rumah.

"Ah tunggu dulu Dokter Ahsan."

Dokter Ahsan berbalik dan kembali menatap Jonatan dengan bingung. "Ada apa?"

Jonatan tampak mengelus belakang kepalanya dengan canggung. "Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu, apakah tidak apa-apa jika aku dan Anthony berhubungan intim? Maksudku, aku takut jika sewaktu-waktu kami sedang ingin melakukan itu."

[√] The Poor Man Who Made Me Fall in Love (Remake) • JOTING Ver. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang