Chapter 20

2K 190 38
                                    

Jonatan sudah bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana boxer pendek seperti kebiasaannya jika hendak tidur. Anthony duduk di belakangnya sambil memijat bahu lebar sang suami.

"Sudah cukup Anthony, terimakasih. Kemarilah, duduk dipangkuanku."

"A-apa?" Anthony terlihat terkejut.

"Duduk disini." ucap Jonatan sambil menepuk selangkangannya sendiri.

BLUSSH

Anthony langsung memerah karenanya, tapi ia tetap menuruti permintaan suaminya dan duduk di pangkuan suaminya.

Jonatan langsung memeluk tubuh Anthony dan merapatkan tubuh mereka berdua. Dengan jarak sedekat ini Anthony bisa merasakan nafas hangat suaminya dengan menerpa wajah manisnya.

"Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu."

"A-apa?"

"Apakah aku ini tampan?"

Anthony terkikik geli, kenapa Jonatan bertanya begitu?

"Kenapa kau bertanya begitu?"

"Aku hanya penasaran saja."

Anthony tersenyum. "Hmm.. Kau tampan Jonatan, menurutku kau tampan."

"Kau yakin?"

Anthony mengangguk. "Kau sangat tampan Jonatan, hanya saja kau terlalu acuh dan sangat jorok."

"Apa?"

"Kau jorok dan terlalu acuh. Kau ingat kapan terakhir kali kau mengganti kaos kakimu?"

Jonatan terdiam sejenak. "Hmm, 3 hari yang lalu?"

"3 hari darimana? Sudah 2 minggu kau tidak pernah mengganti kaos kakimu." ucap Anthony mencoba mengkoreksi.

"Benarkah? Aku tidak ingat."

"Itu karena kau terlalu acuh Jonatan. Kau tidak pernah memperdulikan hal-hal kecil."

"Begitukah?"

"Ya, dan apakah kau ingat kapan terakhir kali kau mengganti celana dalammu?"

"Sekitar 4 hari yang lalu?" Ucap Jonatan lagi mencoba mengingat-ingat.

"Pffft.." Anthony menutup mulutnya mencoba menahan tawa.

"Kau sudah satu minggu tidak mengganti celana dalam mu."

Jonatan sedikit terbelalak. "Satu minggu? Kau bercanda?"

"Kenapa aku harus bercanda? Aku ini istrimu Jonatan dan aku tau semua kebiasaanmu. Sekarang coba kau cium celanamu sendiri."

Jonatan melirik celananya sekilas dan kemudian menggaruk belakang kepalanya canggung.

"Kau terlalu acuh pada dirimu sendiri Jonatan, padahal kau ini sangat tampan. Kau tidak pernah pakai gel rambut, kau jarang keramas. Kau juga tidak pernah pakai minyak wangi ataupun deodorant. Apa kau pernah mencium bau ketiak mu sendiri Jonatan? Mungkin hanya aku dan ibumu saja yang tahan dengan bau badanmu. Jika orang lain yang menjadi istrimu aku yakin mereka akan langsung mengajukan gugatan cerai kepadamu."

Jonatan mencium bau ketiaknya sendiri dan ia langsung mengernyit kemudian, entah kenapa ia jadi ingin tertawa sekarang.

"Cobalah untuk mulai memperhatikan penampilan dari sekarang Jonatan. Kau itu tampan. Usahakan untuk pakai gel rambut agar rambutmu lebih rapih, dan jika kau sedang bekerja usahakan untuk selalu memakai sunblock supaya kulitmu tidak semakin gelap. Jangan lupa pakai deodorant dan hilangkan lah sifat jorokmu itu. Dan satu lagi, jika kau pergi ke suatu acara atau apapun itu, usahakan untuk pakai kemeja dan celana panjang yang rapih. Aku yakin jika kau lebih sedikit memperhatikan penampilan mu, kau akan menjadi pria paling tampan yang ada di Indonesia."

[√] The Poor Man Who Made Me Fall in Love (Remake) • JOTING Ver. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang