[√] The Poor Man Who Made Me Fall in Love (Remake) • JOTING Ver.

Chapter 71

Special Chapter 3/6

Fitriani tersenyum kecil ketika ia kembali membaca novel karya mertuanya, ada satu halaman dimana Anthony menceritakan tentang usahanya untuk bisa menjadi istri sekaligus ibu rumah tangga yang baik.

"Ibu adalah sosok seorang istri dan ibu rumah tangga yang baik, bukan hal yang mudah ketika seseorang bisa mengurus suami dan empat orang anak sekaligus. Aku harap aku juga bisa seperti ibumu." ucap Fitriani sambil tersenyum manis.

"Sebenarnya untuk pekerjaan rumah ibuku dibantu oleh beberapa asisten rumah tangga yang disewa ayah karena ibu tidak mungkin bisa mengurus dan membersihkan rumah sebesar ini sendirian. Tapi untuk kebutuhan suami dan anak-anaknya ibu benar-benar mengurusnya sendiri seperti memasak, mencuci dan menyiapkan pakaian kami."

"Pasti rasanya repot sekali jika harus seperti itu setiap hari, maka dari itu aku tidak ingin punya banyak anak."

Kenzo tertawa mendengarnya. "Ya, itu memang sulit. Tapi hal itu justru menjadi nilai lebih dimata ayahku, ayah sangat suka jika ibu bisa melakukan pekerjaan rumah tangga dengan baik. Setiap harinya ibu akan bangun lebih awal dan menyiapkan sarapan, lalu setelah itu ia akan menyiapkan pakaian dan segala kebutuhan kami di pagi hari, setelah ayah berangkat bekerja dan anak-anak pergi kesekolah, ibu langsung membantu para asisten rumah tangga untuk mengerjakan pekerjaan rumah, setelah itu ibu akan menyiapkan makan siang untuk anak-anak dan mengantar makanan ke kantor ayah, lalu setelahnya ibu pulang kerumah dan menemani anak-anak bermain, dan jika malam telah tiba, ibu akan menyambut kepulangan ayah di depan pintu, mencuci kakinya, menyiapkan air panas untuknya mandi, menyiapkan makanan dan tentunya melayani kebutuhan biologis ayahku diatas ranjang."

"Wow, mungkin aku akan sangat kelelahan jika jadi ibumu."

Kenzo tertawa lagi. "Ibu pasti merasa lelah, tapi ia tetap senang melakukannya. Karena dengan begitu ayah ku akan semakin menyayangi ibu."

Fitriani mengangguk, harus ia akui jika ia mempunyai mertua yang sangat hebat. Jonatan dengan sifat pekerja kerasnya dan Anthony dengan sifatnya yang sangat tunduk dan patuh terhadap suami. Jujur Fitriani belum bisa seperti Anthony karena sampai sekarang pun ia masih menggantungkan segala urusan rumah pada asisten rumah tangganya, ketika kedua anaknya masih kecil pun Fitriani lebih banyak dibantu oleh baby sitter.

Untungnya Kenzo bukanlah tipikal pria yang banyak menuntut, ia sangat mengerti jika Fitriani memang tidak terbiasa dengan pekerjaan rumah, tapi mungkin Fitriani bisa banyak belajar dari Anthony. Ibu mertuanya itu memang sangat hebat, ia bisa mengurus 4 orang anak tanpa bantuan baby sitter dengan tidak melupakan kewajibannya mengurus suami dan segala kebutuhan rumah.

"Rumah tangga ibu dan ayah bertahan hingga puluhan tahun, bahkan ketika ayah pergi menghadap sang pencipta terlebih dahulu, ibu tetap setia mencintai ayah. Apakah cinta mereka memang sekuat itu? Bagaimana bisa mereka mempertahankan rumah tangga sampai puluhan tahun? Bukankah mereka menikah atas dasar keterpaksaan?"

"Mereka menikah karena dijodohkan, kakek ku adalah seorang pengusaha yang sangat kaya di Jakarta tapi ia berani mengambil sebuah keputusan untuk menikahkan putra semata wayangnya dengan ayahku yang kala itu hanya seorang pekerja kasar karena Kakek merasa sangat yakin jika ayah bisa merubah sifat ibu menjadi lebih baik.

Awal pernikahan mereka terus bertengkar dan tak pernah bisa akur, tapi lama kelamaan ibu mulai merasa tersentuh dengan sikap dan perilaku ayahku, ayah adalah tipikal orang yang sangat menjunjung tinggi tanggung jawab dan sangat menghormati sebuah ikatan pernikahan, ayah tetap merasa ibu adalah tanggung jawabnya meskipun ia sama sekali tidak mencintai ibu, ayah terus berusaha menjadi suami yang baik untuk ibu dengan cara memberikan nafkah lahir untuk ibu, bahkan pernah suatu waktu ayah bekerja pontang panting dari satu tempat ke tempat lain hingga menjelang pagi hanya demi membelikan alat kecantikan untuk ibuku.