Chapter 64

1.2K 125 23
                                    

"Untuk pembangunan diwilayah Utara aku serahkan padamu Akbar, aku tidak bisa langsung memantau kesana karena harus memantau pembangunan di wilayah Selatan."

"..."

"Baik, aku percayakan padamu."

PIIP

Jonatan mengakhiri panggilan teleponnya, saat ini ia sedang berada di dalam ruangannya di kantor cabang miliknya di kawasan Selatan. Ia datang kemari untuk memantau langsung pembangunan mega proyek villa miliknya setelah melakukan rapat dengan klien kerja. Jam sudah menunjukan pukul 13.00 tepat dan ia belum makan siang sama sekali. Ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya hingga tidak sempat makan.

TOK TOK TOK TOK

"Masuk." ucap Jonatan tanpa menoleh sama sekali karena ia masih terlalu fokus dengan berkas laporan di meja kerjanya.

CKLEK

"Jonatan.."

Jonatan menoleh ketika ia mendengar suara lembut dan halus yang sudah sering ia dengar selama kurang lebih 12 tahun. Dadanya berdesir halus ketika sosok manis itu berjalan dengan begitu anggunnya sambil tersenyum manis kearahnya. Istrinya tidak banyak berubah meskipun mereka sudah 19 tahun mengarungi bahtera rumah tangga bersama.

Ia masih tetap manis seperti anak remaja meskipun usianya kini sudah menginjak kepala empat. Anthony sangat pintar merawat diri, ia selalu tampak manis dan menggoda jika dihadapan Jonatan. Jonatan yang tadinya benar-benar kelelahan karena bekerja seharian seolah mendapat suntikan energi baru ketika melihat paras manis istrinya.

Anthony mencium tangan suaminya itu dengan lembut, ia langsung mendudukan tubuh mungilnya dihadapan Jonatan.

"Aku datang kemari untuk mengantarkan makanan, sekretarismu memberitahuku jika kau langsung datang kemari untuk memantau langsung pembangunan proyek."

Jonatan mengangguk, ia melirik kotak bekal yang dibawa istrinya. "Terimakasih sayang.."

Anthony tersenyum. "Aku membuatkan makanan spesial untukmu, kau pasti suka." ucapnya sambil membuka kotak bekal yang dibawanya.

"Ayo buka mulutmu, biar aku suapi."

Jonatan tersenyum, ia langsung membuka mulut dan mengunyah potongan daging yang disuapkan untuknya.

"Enak, kau sekarang sudah benar-benar pintar memasak Anthony."

"Terimakasih. Ayo dihabiskan." Anthony tampak begitu semangat menyuapi suaminya.

❤❤❤

Jonatan mengusap noda sisa makanan disudut bibirnya dengan menggunakan tisu. "Terimakasih makanannya Anthony, aku benar-benar kenyang."

"Sama-sama." Anthony berdiri dari duduknya dan berjalan pelan memutari meja kerja Jonatan dan kemudian ia langsung duduk dipangkuan sang suami.

Jonatan tentu saja terkejut, ia menatap Anthony dengan pandangan bingung.

Anthony tersenyum sambil menatap suaminya itu dengan pandangan menggoda, ia sentuh dada bidang sang suami dengan gerakan seduktif.

"Aku melihat ada sebuah koleksi perhiasan terbaru hari ini, sepertinya perhiasan itu sangat cocok untuk melengkapi koleksiku." ucap Anthony sambil meniup telinga kiri sang suami.

Jonatan memejamkan matanya erat, ia tau kemana arah pembicaraan ini. "Berapa yang kau butuhkan?"

"Serahkan saja Black Card mu padaku, aku akan mengembalikannya secepat mungkin."

"Kau tidak sedang berusaha mengelabuiku bukan?"

Anthony tertawa. "Tentu tidak, aku hanya akan membeli sekotak perhiasan baru dan setelah itu segera mengembalikannya kepadamu."

[√] The Poor Man Who Made Me Fall in Love (Remake) • JOTING Ver. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang