Chapter 35

2K 183 119
                                    

Pagi ini Anthony menangis sendirian di dalam kamar sambil memeluk bantal milik Jonatan. Ia sengaja bangun pagi-pagi sekali bermaksud membuatkan sarapan pagi untuk suaminya itu. Tapi sayangnya Anthony harus menelan pil pahit pagi ini, Jonatan ternyata sudah berangkat kerja dari subuh. Alhasil, ia hanya bisa menangis sendirian sambil memeluk bantal suaminya itu.

CKLEK

"Ony." Liliyana berjalan pelan sambil membawa sarapan dan segelas susu putih.

Ia duduk disamping ranjang sang menantu. "Kau harus makan Ony, kau belum sarapan daritadi."

"Hiks maafkan Ony ibu, Ony memang salah."

Liliyana menatap menantunya itu dengan tatapan prihatin. Ia lantas menggenggam tangan lentik itu dengan pelan.

"Dengar sayang, ibu sangat berterimakasih karena kau mau membantu kami melunasi hutang pada tuan Hendra. Tapi tetap saja caramu itu salah, Jonatan marah itu wajar, laki-laki mana yang tidak akan marah jika melihat istrinya berpakaian terbuka di depan laki-laki lain? Apalagi kau sudah berbohong pada Jonatan. Ibu sangat mengerti kenapa Jonatan bisa sampai semarah itu, kau harus bisa memakluminya."

Anthony menundukan kepalanya dalam. "Maafkan Ony bu."

"Jangan minta maaf pada ibu sayang, tapi minta maaf lah pada suamimu. Jadikan kejadian ini sebagai pelajaran agar tidak kau ulangi lagi untuk kedepannya. Ada satu hal yang harus selalu kau ingat Ony, jangan melakukan sesuatu hal apapun tanpa sepengetahuan suamimu. Jika kau hendak pergi keluar rumah, usahakan untuk selalu minta izin pada Jonatan. Turuti apa kata suamimu dan jangan pernah membantah ucapannya. jangan sampai kau menyalahi kodratmu sebagai seorang istri. Dan juga tubuhmu, jangan sampai tubuh indahmu ini menjadi tontonan bagi pria lain. Hanya Jonatan yang boleh melihatnya dan kau hanya boleh menyerahkan tubuhmu pada suamimu. Kau mengerti?"

Anthony mengangguk, ia memeluk ibu mertuanya itu pelan dan kembali menangis.

"Dan untuk masalah hutang kau tidak perlu khawatir Ony, kau tidak perlu ikut bekerja untuk melunasi semuanya. Jonatan akan menyelesaikan semuanya. Tugas utama seorang istri itu di dapur dan di atas ranjang. Biarkan suamimu yang bekerja karena itu memang sudah menjadi tugas dan kewajibannya. Kau mengerti sayang?"

Anthony mengangguk lagi. "Ony mengerti bu."

"Yasudah, sekarang kau makan ya. Ibu suapi. Nanti biar ibu bicara pada Jonatan untuk segera memaafkanmu."

❤❤❤

Nyatanya tidak semudah apa yang Anthony kira, ini bahkan sudah 2 minggu berlalu tapi Jonatan masih terus mendiamkannya. Ia selalu berangkat subuh dan pulang ketika Anthony sudah tertidur, pria itu juga selalu tidur di sofa dan tidak pernah berbicara sepatah katapun dengannya. Jonatan seolah tidak pernah menganggap Anthony ada selama 2 minggu belakangan ini. Pria itu benar-benar sangat marah.

Anthony hanya bisa menangis dan menangis saja setiap harinya. Ia benar-benar tidak tahan jika suaminya bersikap acuh kepadanya. Sudah beberapa hari ini juga Anthony merasa tidak enak badan, ia sering merasa lemas dan mual secara tiba-tiba. Keadaan ini jelas saja membuat kondisinya semakin memburuk. Tapi Anthony tidak ingin terlalu memikirkan soal itu, yang ada dipikirannya sekarang hanyalah bagaimana caranya ia bisa mendapatkan maaf dari Jonatan.

Hari ini hari minggu dan Anthony bertekad untuk menyelesaikan masalahnya dengan Jonatan hari ini juga. Ia melihat Jonatan berjalan kedalam kamar, sepertinya hendak ganti baju. Anthony pun lantas langsung berjalan cepat dan masuk kedalam kamar.

BRAKK

Jonatan terlonjak kaget mendengar suara pintu yang dibanting dengan keras. Ia baru saja melepas bajunya dan hendak mengambil pakaian dari dalam lemari.

[√] The Poor Man Who Made Me Fall in Love (Remake) • JOTING Ver. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang