Chapter 74

1.2K 90 26
                                    

Special Chapter 6/6

Jam sudah menunjukan pukul 8 pagi, Anthony berjalan keluar kamar dengan menggunakan tongkat. Rumah tampak begitu sepi karena mungkin Fitriani sedang pergi keluar dan cucu-cucunya yang sudah berangkat ke sekolah.

Anthony berjalan kearah dapur untuk mengambil segelas air putih, namun langkahnya langsung terhenti ketika ia melihat siluet tubuh jangkung yang berdiri membelakangi counter dapur.

Tubuh Anthony langsung bergetar hebat. "Jonatan.."

Pria bertubuh tinggi itu menoleh. "Ibu?"

Anthony menghembuskan nafasnya kecewa. Anthony kira suaminya, ternyata itu Kenzo.

Kenzo berjalan menghampiri ibunya. "Ibu butuh sesuatu?"

Anthony menyentuh wajah sang anak dengan lembut. "Kau mirip sekali dengan ayahmu nak, ibu kira yang berdiri di depan counter dapur tadi itu ayahmu."

"Ayah sudah lama meninggal ibu."

Anthony menghela nafas. "Iya ibu tau itu."

Anthony kemudian teringat sesuatu. "Kenzo apa kau mau membantu ibu?"

"Apa itu bu? Katakan saja, Kenzo akan segera melakukannya."

"Ibu ingin membuat panti asuhan atas nama ayahmu. Dulu ayahmu sempat ingin membuat panti asuhan untuk anak-anak yatim piatu, tapi keinginannya itu belum sempat terwujud."

Kenzo tersenyum. "Tentu bu, Kenzo akan membantu."

Anthony ikut tersenyum. "Terimakasih banyak sayang."

❤❤❤

'Hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 70, tidak pernah terbayangkan sebelumnya olehku jika aku akan sampai pada usia sematang ini. Banyak suka duka yang telah aku lewati dari ketika aku masih muda hingga rambutku telah memutih sepenuhnya seperti sekarang. Sudah 5 tahun berlalu semenjak suamiku pergi meninggalkanku dan hingga kini aku masih tetap menunggu saat dimana Tuhan memanggilku dan mempertemukanku kembali dengannya.

Aku ingin menghabiskan sisa usiaku dengan banyak hal yang positif, aku sudah membangun sebuah panti asuhan atas nama Jonatan sekitar satu tahun yang lalu, saat ini panti itu sudah menampung sekitar 100 anak yatim piatu yang ditinggal mati atau dibuang oleh orangtuanya.

Selain sebuah panti asuhan, aku dan keempat anak-anak ku juga telah bergabung dengan sebuah organisasi yang dibentuk khusus untuk meningkatkan kesadaran orang awam tentang bahayanya penyakit gula. Aku merasa bahwa aku harus mengingatkan orang-orang tentang bahaya diabetes agar tidak ada Jonatan Jonatan lain di masa depan.

Jonatan meninggal karena kami terlambat mengetahui penyakit yang ia derita. Aku sangat berharap dengan bergabungnya aku dan anak-anak ku dengan organisasi ini dapat membuat banyak orang lebih peduli terhadap kesehatan karena sejatinya penyakit gula dapat menyerang siapa saja tanpa pandang bulu.'

Anthony menutup buku diary nya setelah selesai menulis apa yang ingin ia tulis. Entah kenapa belakangan ini Anthony suka sekali menulis diary.

Meskipun Anthony harus menggunakan kacamata baca karena matanya sudah tidak bisa melihat tulisan dengan jelas, tapi Anthony tetap semangat menulis apapun yang ingin ia tulis di buku diary nya.

Anthony menatap jam yang telah menunjukan pukul 12 siang, ia sedang menunggu Kenzo yang sedang menjemput anak-anak panti untuk merayakan ulang tahunnya dirumah.

Anthony ingin sekali merayakan ulang tahunnya dengan berkumpul bersama anak-anak panti. Makan, bermain, memberikan hadiah dan berdo'a bersama mereka.

"Ibu."

Anthony menoleh ketika mendengar suara putra bungsunya yang tiba-tiba saja sudah berjalan masuk kedalam rumah.

"Sayang kenapa kau lama sekali? Anak-anak panti sudah datang semua?"

"Aku sempat terkena macet di jalan, tapi anak-anak sudah berkumpul semua di luar."

"Yasudah, ibu ingin segera menemui mereka."

Kenzo langsung membantu ibunya berdiri dan menuntunnya berjalan keluar rumah.

CKLEK

"SELAMAT ULANG TAHUN, SELAMAT ULANG TAHUN, SELAMAT ULANG TAHUN IBU KAMI TERCINTA."

Anthony terlihat begitu terkejut ketika melihat Johnny, Arkana dan Ayudia berkumpul bersama para anak panti sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk dirinya.

"Selamat ulang tahun ibu." ucap mereka secara bersamaan.

"Kalian bilang kalian tidak bisa datang, kenapa tiba-tiba ada disini?" ucap Anthony sambil memeluk anaknya satu persatu.

"Kami memang sengaja ingin memberikan kejutan untuk ibu, kami tidak mungkin melewatkan hari ulang tahun ibu." ucap si sulung Johnny.

"Dasar kau ini. Oh iya Arkana kau sembuh? Shannon bilang katanya kau baru selesai operasi usus buntu?"

"Iya bu, tapi sekarang aku sudah sembuh. Ibu tidak perlu khawatir." jawab Arkana sambil tersenyum tampan.

"Syukurlah kalau begitu."

"Kenapa ibu tidak menggelar pesta ulang tahun di ballroom saja? Aku bisa menyiapkan pesta yang mewah untuk ibu."

Anthony tertawa mendengar ucapan Ayudia. "Kau ini ada-ada saja, untuk apa membuat pesta mewah untuk orang yang sudah bau tanah seperti ku."

"Ibu ingin merayakan ulang tahun dengan berkumpul bersama anak-anak panti. Ibu ingin mengirimkan do'a untuk mendiang ayah yang sudah tenang diatas sana." ucap Kenzo ikut menambahkan.

Ketiga anak Anthony yang lain tersenyum dan mengangguk mengerti.

"SELAMAT ULANG TAHUN KAKEK ANTHONY."

Anthony tersenyum ketika mendengar teriakan seratus orang anak yatim piatu yang ia undang.

"Kami datang kemari untuk merayakan ulang tahun Kakek Anthony sekaligus berterimakasih karena sudah menampung kami di panti asuhan Kakek." ucap anak laki-laki berusia 12 tahun yang berdiri paling depan yang bernama Ginting dan seorang bocah laki-laki yang bernama Jojo disampingnya.

"Sama-sama, Kakek senang bisa membantu. Tapi sebelumnya Kakek ingin meminta kalian semua untuk mendoakan mendiang suami Kakek yang sudah tenang diatas sana. Apa kalian tidak keberatan?"

"TENTU TIDAK KAKEK." ucap mereka secara serentak.

Anthony tersenyum. "Terimakasih banyak anak-anak, kalau begitu kita berdo'a di dalam saja. Nanti setelah berdo'a kalian boleh makan sepuasnya, Kakek juga sudah menyiapkan bingkisan menarik untuk kalian semua. Kalian mau?"

"MAU."

Anthony tersenyum, dengan segera ia mempersilahkan anak-anak itu untuk berbaris dan masuk kedalam rumah dengan tertib. Anthony memeluk satu persatu anak-anak itu sambil tersenyum bahagia.

Anthony sangat bahagia karena ia bisa menyantuni anak yatim sekaligus mengirimkan do'a untuk sang suami terkasih seperti ini.

Ditinggal oleh orang terkasih bukanlah akhir dari segalanya. Hidup harus tetap berjalan tak peduli seberat apapun masalah yang kau hadapi. Anthony percaya suatu saat ia pasti akan dipersatukan kembali dengan Jonatan di kerajaan surga nanti jika ia tetap menjalani hidup sesuai dengan takdir yang telah ditakdirkan oleh sang maha pencipta.

.
.
.

END

Huaaaaahhhhh akhirnya selesai juga ff remake ini :") terimakasih buat kalian semua yang sudah ikutin ff remake ini dari awal sampai tamat. Terimakasih, kalau ada kesempatan buat ngeremake ff joting lagi, ntar di infoin di sini biar para pembaca TPMWMMFIL bisa tau 😁😁😁

Senang rasanya bisa ngeremake cerita sebagus dan sekeren ini, banyak hal positif yg bisa di ambil di ff ini 😊😊😊

Thank you all 😘😘😘

[√] The Poor Man Who Made Me Fall in Love (Remake) • JOTING Ver. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang