Chapter 21

2K 201 43
                                    

Karena ini hari Minggu dan Jonatan tidak bekerja, maka sepasang suami istri itu memutuskan untuk berjalan-jalan terlebih dahulu dengan berkendara menyusuri jalanan kota Jakarta yang cukup padat dengan menggunakan sepeda motor Yamaha RX king jadul milik Jonatan. Tanpa ada rasa malu sama sekali Anthony dengan berani memeluk tubuh suaminya itu dari belakang. Ia dengan begitu manjanya menyenderkan kepalanya pada bahu lebar nan kokoh milik sang suami. Semua barang-barang hadiah dari Susi untuk Jonatan tidak jadi mereka bawa sendiri karena terlalu banyak. Alhasil Anthony meminta Aunty Susi untuk mengirimkan kurir saja ke rumah mereka.

"Jo, Ony lapar." ucap Anthony sambil menggesekan kepalanya di punggung Jonatan seperti seekor anak kucing.

"Kau mau makan apa? Aku tidak punya uang untuk membawamu ke restoran mahal." balas Jonatan sedikit berteriak karena bisingnya suara kendaraaan lain.

"Tidak apa-apa Jo, Ony sekarang justru lebih suka makanan yang di jual di kaki lima. Rasanya tidak jauh berbeda dengan makanan di restoran mewah." ucap Anthony lagi yang juga ikut berteriak.

"Baiklah, kau mau makan apa?"

"Ony mau ayam."

"Ayam? Aku tau tempat ayam yang enak."

BRUUUUMM

Jonatan memacu kendaraannya kencang menuju tempat makan yang menjual berbagai olahan ayam enak.

Sesampainya di sebuah pasar kaki lima, Jonatan sontak menjadi pusat perhatian seluruh penghuni pasar yang kebanyakan adalah kaum wanita. Anthony yang tau suaminya menjadi pusat perhatian pun merasa begitu risih dan dengan cepat memeluk lengan kanan Jonatan posesif.

Wanita-wanita itu tampak mengernyitkan alis mereka bingung dengan apa yang di lakukan Anthony. Tapi Anthony seolah tidak peduli, ia malah menatap balik para wanita itu dengan tatapan sengit seolah berkata 'pria ini milikku, jaga pandangan kalian atau aku akan mencongkel kedua bola mata kalian.'

"Ini kedai ayam yang aku maksud, ayam yang dijual disini enak-enak." Ucap Jonatan ketika mereka sampai.

Anthony langsung menarik tangan suaminya itu ke dalam kedai karena sudah terlalu risih dengan keadaan di luar yang menurutnya sudah tidak kondusif.

Setelah masuk, Anthony justru semakin menggerutu kesal karena ternyata pelanggan kedai ini di dominasi oleh wanita, hanya ada 2-3 orang pria dewasa saja yang duduk di pojok ruangan.

Kedatangan Jonatan dan Anthony pun sontak menjadi perhatian seluruh pengunjung kedai terutama pengunjung wanita yang begitu terpesona dengan ketampanan Jonatan. Mereka tampak berbisik-bisik sambil menatap genit pada pria berusia 31 tahun itu.

"Selamat datang tuan-tuan, ayo silahkan duduk." ucap sang ibu pemilik kedai.

Jonatan dan Anthony lantas langsung duduk di meja paling depan.

"Ony mau-"

"Anda mau pesan apa tuan?" tanya si pemilik kedai yang langsung bertanya pada Jonatan.

Jonatan tersenyum kecil. "Aku mau ayam goreng kecap."

Anthony mengerucutkan bibirnya kesal, ia merasa begitu di acuhkan.

"Anda mau yang mana tuan? Dada atau paha?"

"Aku mau dada ayam saja."

"Baik, akan saya ambilkan." ucapnya sambil mengambil 2 potongan dada ayam.

"Ini, silahkan dinikmati."

"2? Tapi aku hanya pesan satu."

"Ah tidak apa-apa, anggap saja itu bonus karena sudah makan ayam disini." ucapnya lagi sambil tersenyum malu-malu.

[√] The Poor Man Who Made Me Fall in Love (Remake) • JOTING Ver. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang