Chapter 51

1.4K 173 34
                                    

Tidak terasa waktu berlalu dengan begitu cepat, Johnny kini sudah berusia 3 bulan dan semakin menggemaskan. Anak itu tumbuh dengan sangat sehat, Anthony benar-benar bersyukur akan hal itu.

Terkadang Anthony harus menginap dirumah ayahnya, karena pria yang sudah berstatus sebagai kakek satu orang cucu itu terkadang ingin bisa dekat dan bermain dengan cucunya.

Jonatan bahkan harus bolak-balik dari rumah kerumah ayahnya. Ia tidak bisa menginap karena tidak bisa meninggalkan pekerjaannya.

Berbicara mengenai Jonatan, suaminya itu sekarang semakin sibuk dengan pekerjaannya. Bisnisnya semakin laris dan pekerjaannya pun berjalan dengan lancar. Karena itu Jonatan jadi jarang berada dirumah.

Ia lebih sering menghabiskan waktunya diluar bersama para costumernya. Pergi pagi pulang pagi, seperti itulah siklus hidup Jonatan selama beberapa waktu belakangan ini. Memang ada dampak positif yang Anthony rasakan, sekarang uang belanjanya jadi semakin bertambah dan Anthony mensyukuri akan hal itu. Tapi jujur saja Anthony sedikit agak merasa kesepian. Intensitasnya untuk bertemu dan berbincang dengan Jonatan semakin menipis.

Terkadang ia begitu merindukan pelukan hangat dari lelaki bertubuh atletis itu, tapi apalah daya Jonatan terlalu sibuk dengan pekerjaannya.

Ini juga sudah lewat dari masa 40 hari larangan yang diberikan dokter untuk bercinta. Tubuh Anthony sudah kembali siap untuk menerima pusaka kebanggaan suaminya. Tapi sayangnya Jonatan masih belum menyentuhnya lagi hingga saat ini.

Pernah suatu waktu Anthony sengaja menggunakan piyama yang sangat tipis yang memperlihatkan seluruh lekuk tubuhnya tapi Jonatan sama sekali tidak bereaksi apapun, ia malah langsung tidur dan meninggalkan Anthony yang merasa sedikit terabaikan. Anthony tahu Jonatan pasti merasa lelah, ia juga bekerja keras dari pagi ke pagi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka sekeluarga. Tapi tidak bisakah Jonatan memperhatikan istrinya juga? Anthony juga ingin diperhatikan. Ia ingin disentuh dan dimanja oleh suaminya sendiri.

"Johnny Adhitama Christie.."

Anthony tersadar dari lamunannya ketika salah seorang suster memanggil nama anaknya. Saat ini Anthony sedang berada disebuah klinik kecil di dekat rumahnya untuk melakukan check up rutin.

Anthony langsung berdiri sambil menggendong Johnny untuk masuk keruangan dokter. Ia melirik sekitar dan hanya bisa menghela nafas ketika melihat ibu-ibu yang lain datang untuk memeriksakan anak mereka bersama suami masing-masing.
Hanya Anthony saja yang datang tanpa di dampingi oleh suami.

"Silahkan duduk tuan." Anthony disambut oleh seorang dokter wanita yang sangat cantik dan ramah.

Anthony duduk di depan meja sang dokter sambil memangku Johnny yang tengah asyik mengemut empeng(?) bermotif gajah miliknya.

"Wah lucu sekali, berapa usianya tuan?"

"3 bulan."

Dokter itu tersenyum, ia kemudian meminta Anthony untuk membaringkan Johnny diatas ranjang. Dengan telaten si dokter cantik itu memeriksa Johnny. Bayi kecil berusia 3 bulan itu sama sekali tidak menangis saat diperiksa dan justru hanya mematap sang dokter dengan tatapan polosnya yang menggemaskan. Anthony tidak bisa menahan dirinya untuk tersenyum. Johnny memang benar-benar sangat lucu.

"Semuanya baik, kondisi kesehatannya juga sangat bagus. Bayi anda benar-benar tumbuh menjadi anak yang sehat dan menggemaskan."

Anthony tersenyum. "Terimakasih dokter."

Pria manis itu kemudian secara tak sengaja melihat sebuah timbangan berat badan di pojok ruangan, ia pun meminta pada sang dokter untuk mengijinkannya menggunakan timbangan itu.

[√] The Poor Man Who Made Me Fall in Love (Remake) • JOTING Ver. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang