Chapter 42

1.6K 161 17
                                    

Anthony terus berjalan mondar mandir di ruang makan, ia begitu khawatir karena Jonatan masih belum pulang juga. Jonatan pamit untuk mengantarkan televisi milik pelanggannya tadi sore dan sampai sekarang suaminya itu masih belum pulang. Ini sudah malam dan diluar sedang hujan lebat.

"Kenapa kau terus mondar mandir begitu? Sebaiknya kau makan dulu, kasihan janin yang ada di dalam perutmu Ony." ucap Tontowi yang mulai jengah melihat anaknya yang sedari tadi terus berjalan mondar mandir tidak jelas.

"Kenapa Jonatan belum pulang juga ayah? Ony khawatir sekali.."

"Kau tidak perlu berlebihan begitu Ony. Ini baru jam 7. Lagipula Jonatan juga pergi bersama dengan pak Herry, jadi kau tidak perlu khawatir."

"Tapi tetap saja Ony tidak tenang ayah, diluar sedang hujan lebat.."

"Kau tidak perlu khawatir, ketika suamimu tengah mencari nafkah diluar sana, sebagai seorang istri kau harus mendo'akan yang terbaik untuk suamimu. Jangan sampai ada perasaan khawatir yang berlebihan karena yang seperti itu justru akan mempersulit urusan suamimu."

Anthony langsung terdiam. Benarkah seperti itu?

"Sudahlah, sebaiknya sekarang kau duduk dan makan makananmu."

Anthony menghela nafas, ia kemudian menarik kursi dan bersiap untuk duduk dimeja makan.

TING NONG TING NONG TING GIN TING GIN TING

Anthony sontak menoleh. "Itu pasti Jonatan ayah.." ucapnya penuh dengan kegembiraan.

"Aku mau membukakan pintu."

"Eh kau mau kemana? Biar pelayan saja yang membukakan pintu. Siska, tolong bukakan pintu depan."

"Baik tuan." seorang pelayan berambut panjang langsung berjalan keruang depan setelah diperintah oleh tuan besarnya.

Anthony hanya bisa menunggu suaminya sambil berusaha menahan senyumannya.

"Jonatan.." tak lama kemudian Jonatan masuk bersama dengan pak Herry, Anthony pun lantas langsung memeluk tubuh jangkung itu dengan gemas.

"Kenapa baru pulang? Aku sudah menunggumu daritadi."

Tontowi tersenyum lebar melihat tingkah anak semata wayangnya itu, biasanya dia hanya akan bersikap manja seperti itu hanya kepadanya dan juga Viktor. Tapi sekarang ia justru bersikap seperti itu juga pada suaminya. Tontowi senang sekali melihatnya, sekarang sudah ada sosok yang menggantikan tugasnya untuk menjaga Anthony.

"Aku minta maaf, jalanannya macet sekali tadi."

"Jo aku-"

"Ony, biarkan suamimu makan dulu sayang. Dia pasti sudah sangat kelaparan." ucap Tontowi yang kemudian menyela.

"Biasanya Jonatan akan membersihkan diri dulu sebelum makan."

"Begitukah?"

Anthony mengangguk. "Ony ini istrinya Jonatan, jelas Ony tau semua kebiasaan suami Ony. Ony sekarang sudah jadi istri yang baik."

Tontowi semakin melebarkan senyumannya. "Benarkah? Coba tunjukan pada ayah jika Ony sudah menjadi istri yang baik.."

"Baik, akan Ony perlihatkan pada ayah. Siska, tolong siapkan sebaskom air hangat. Nissa tolong kau siapkan handuk kecil ya."

"Iya? a-ah iya.." kedua pelayan perempuan Tontowi itu langsung mengangguk patuh dan bergerak cepat mengambil apa yang diminta oleh tuan muda mereka.

Jonatan yang tau apa yang hendak dilakukan oleh Anthony langsung merasa gugup.

"Anthony, kau yakin mau melakukan itu disini?" ucapnya setengah berbisik ditelinga Anthony.

[√] The Poor Man Who Made Me Fall in Love (Remake) • JOTING Ver. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang