Jonatan dan Anthony berjalan menyusuri jalanan setapak di taman. Anthony memeluk lengan kiri suaminya dengan erat sambil menyandarkan kepalanya dibahu sang suami.
Langit malam dipenuhi oleh bintang malam ini, cuacanya juga tidak terlalu dingin dan sangat cocok untuk melakukan jalan-jalan malam.
"Jonatan, jika nanti anak kita sudah lahir, kau ingin anak kita menjadi apa jika sudah besar?"
"Aku berharap anakku kelak tidak mengalami kesulitan yang dialami ayahnya, aku berharap anakku hidup bahagia tanpa kekurangan apapun. Aku tidak ingin keturunanku menjadi seperti ayahnya yang hanya seorang pekerja kasar."
"Jonatan jangan bicara seperti itu, kau terlalu merendahkan dirimu sendiri.."
"Aku tidak merendahkan diri, aku hanya tidak ingin anakku memiliki nasib yang sama sepertiku."
Anthony tersenyum, ia semakin merapatkan pelukannya pada Jonatan. "Aku harap anakku nanti bisa melakukan sesuatu yang sesuai dengan impian mereka. Aku ingin mereka sukses dengan cara mereka sendiri. Kau tau Jonatan? Dulu aku sangat ingin menjadi seorang penyanyi, tapi ayahku tidak menyukai itu. Ia lebih setuju jika aku menjadi seorang dokter atau bekerja diperusahaan miliknya. Karena aku tidak bisa menolak keinginan ayahku, akhirnya aku memutuskan untuk mengubur dalam-dalam impianku dan menuruti keinginan ayahku untuk kuliah di fakultas kedokteran. Aku tidak ingin anakku mengalami hal yang sama seperti ku, aku ingin mereka bisa menggapai impian mereka dan melakukan sesuatu sesuai dengan pasion mereka. Aku ingin menjadi ibu yang mendukung apapun cita-cita mereka nanti."
Jonatan ikut tersenyum. "Aku yakin kau akan menjadi ibu yang baik Anthony, aku sangat bersyukur karena anak-anakku memiliki ibu sepertimu."
"Mulutmu itu manis sekali Jo.."
Jonatan tertawa pelan. "Aku serius Anthony, kau pasti akan menjadi ibu yang baik nantinya. Aku jadi semakin tidak sabar menanti kelahiran anak kita."
Anthony ikut tertawa, ia juga sudah sangat tidak sabar menanti saat-saat itu terjadi. Saat dimana ia dan Jonatan resmi menjadi sepasang ayah dan ibu.
❤❤❤
Mereka berdua sudah sampai di sebuah restoran steak yang cukup terkenal di wilayah Cipayung. Sambil menyantap hidangannya Anthony tampak begitu asyik menikmati iringan lagu yang dibawakan oleh band di restoran tersebut.
Seluruh pengunjung restoran yang rata-rata adalah sepasang kekasih itu langsung bertepuk tangan ketika musik selesai dimainkan.
Jonatan tersenyum ketika melihat Anthony yang begitu menikmati kencan mereka malam ini.
"Malam ini adalah malam spesial karena restoran kami sedang berulang tahun yang ke 5. Untuk itu, bagi siapapun yang ingin menyumbangkan lagu malam ini, kami sangat mempersilahkan untuk naik keatas panggung."
"Aku." Jonatan langsung mengangkat tangan kanannya.
Anthony dibuat begitu terkejut melihatnya. "Jo, apa yang kau lakukan?"
Jonatan hanya tersenyum simpul dan langsung berjalan keatas panggung kemudian.
Jonatan sedikit berbisik pada vokalis band tersebut sebelum akhirnya vokalis laki-laki itu tersenyum dan turun dari atas panggung.
Jonatan kemudian mengambil sebuah gitar akustik dan duduk dengan nyaman diatas kursi yang sudah disediakan.
"Lagu ini aku persembahkan untuk seseorang yang telah membuat hidupku menjadi lebih indah." ucap Jonatan dengan menggunakan mikrofon sebelum mulai bernyanyi, ia menatap Anthony dengan senyuman terbaiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] The Poor Man Who Made Me Fall in Love (Remake) • JOTING Ver.
RomanceSifat Anthony yang manja dan sering bertingkah seenaknya membuat sang ayah berpikir untuk menjodohkan sang putra pada pria yang dianggap mampu merubah sifat Anthony..