Chapter 23

1.9K 191 15
                                    

"Bagaimana ibu, apakah sudah enak?"

"Ini sudah jauh lebih baik, rasanya juga tidak terlalu asin."

Anthony menghembuskan nafasnya lega, akhirnya sup ikan buatannya selesai dan layak untuk dimakan. Ia sudah menghabiskan beberapa jam di dapur untuk membuat sup tapi selalu gagal dan gagal. Baru setelah ia mencoba yang ke 12 kali, sup buatannya baru bisa disebut layak untuk dimakan.

"Sudah, sebaiknya sekarang kau antarkan makanan ini ke tempat kerja Jonatan."

Anthony mengangguk. "Baik bu, akan segera Ony antarkan."

❤❤❤

Sesampainya di tempat kerja Jonatan, Anthony sedikit mengernyitkan dahinya bingung karena tidak menemukan Jonatan dimanapun. Yang ia lihat dari tadi hanyalah para paman tua yang sibuk dengan pekerjaan nya masing-masing.

"Permisi tuan." Anthony berjalan menghampiri seorang pria dewasa yang tengah sibuk mengecor jalanan.

"Maaf tuan, apa anda melihat Jonatan Christie?"

Pria itu tampak terdiam sejenak. "Jonatan? Dia sudah berhenti."

"Apa?"

"Jonatan sudah berhenti, lebih tepatnya ia dipecat karena menolak ajakan bercinta dengan atasan kami."

"A-apa?"

Pria itu tampak mengangguk pelan. "Sungguh sangat disayangkan, padahal kinerja Jonatan itu sangat bagus. Tapi karena dia tidak ingin mengkhianati istrinya, akhirnya ia lebih memilih untuk keluar."

Anthony terdiam seribu bahasa, Jonatan berhenti kerja? Kenapa ia tidak bercerita apapun kepadanya? Lalu sekarang suaminya itu ada dimana?

❤❤❤

Pukul 4 sore Jonatan baru saja selesai bekerja, ia mendapat uang bonus hari ini karena membantu Viktor memperbaiki alat pendingin ruangan miliknya.

Langkah kakinya membawanya pada sebuah toko kosmetik mewah yang letaknya tidak cukup jauh dari tempatnya bekerja.

Ia berjalan masuk dan langsung disambut dengan ramah oleh seorang pelayan wanita.

"Selamat datang tuan, ada yang bisa kami bantu?"

Jonatan menggaruk tengkuknya kaku, ia baru pertama kali mengunjungi toko kosmetik seperti ini dan sama sekali tidak mengetahui apapun soal alat kecantikan wanita.

"Aku ingin membeli beberapa alat kecantikan wanita. Untuk istriku."

"Oh begitukah? Anda benar-benar suami yang perhatian, mari saya bantu tuan."

Jonatan berjalan mengikuti pelayan wanita itu dan melihat-lihat seluruh isi toko. Matanya menangkap beberapa alat kecantikan yang biasa dipakai istrinya seperti bedak, lip balm, toner, vitamin rambut, cream wajah dan juga body lotion.

"Aku boleh melihat yang itu?"

"Tentu boleh tuan."

Jonatan berjalan pelan kearah rak khusus vitamin rambut dan melihat label harganya.

"Rp. 623.000?"

Si pelayan wanita itu tersenyum cantik pada Jonatan. "Vitamin rambut itu kami import langsung dari Belgia. Harganya memang cukup mahal, tapi sebanding dengan kualitas yang akan di dapatkan."

Jonatan menelan ludahnya kasar, Rp. 623.000 itu mahal sekali. Pantas saja rambut Anthony sangat halus, lembut dan wangi. Ia menggunakan vitamin rambut yang memiliki kualitas tinggi.

[√] The Poor Man Who Made Me Fall in Love (Remake) • JOTING Ver. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang