Chapter 3

1.9K 250 40
                                    

Anthony mengerjapkan matanya pelan tak kala sinar matahari menerobos masuk kedalam jendela kamarnya. Ia sedikit menghela nafasnya kesal ketika ia terbangun ditempat yang sama saat terakhir kali ia memejamkan mata.

Tadinya ia berharap akan terbangun di atas ranjang mewah buatan Italy di rumah milik ayahnya bersama dengan belasan boneka teddy bear kesayangannya.

Dengan perasaan malas luar biasa pria yang sering disebut lebih manis dan UwU dari wanita manapun itu bangkit dari matras kecil tempat ia tidur semalam. Ia berjalan perlahan keluar kamar dan mendapati rumah sudah dalam keadaan sepi.

Ia beranjak menuju sebuah kamar mandi kecil yang terletak di pojok ruangan dapur. Setelah selesai membasuh wajah UwUnya, Anthony membuka sebuah lemari es kecil dan etalase dapur.

Ia mengerucutkan bibirnya lucu ketika tak mendapati makanan sedikitpun. Ia lapar dan ia butuh makan.

"Ony lapar"

TOK TOK TOK TOK

Sayup-sayup pria manis itu mendengar suara seperti seseorang yang sedang mengetok palu. Ia akhirnya memutuskan untuk keluar rumah dan mencari sumber suara.

Anthony mendapati suaminya Jonatan bersama Kevin dan beberapa pria dewasa lainnya tengah bekerja membantu merenovasi rumah Jonatan. Suaminya itu tengah berdiri diatas tangga kayu, guna merenovasi bagian atap rumah.

"Jonatan"

Mereka semua sontak menoleh bersamaan. Kevin dan teman-temannya yang lain tersenyum hangat ketika melihat Anthony datang. Lain halnya dengan Jonatan yang hanya menatap datar istri mungilnya itu.

Dengan perlahan pria berbadan kekar itu turun dari tangga kayu yang ia gunakan.

Ia berjalan pelan menghampiri istrinya.

"Sudah jam berapa ini Anthony Christie?"

Anthony sontak terdiam, ia tidak melihat jam sama sekali.

"Anthony Christie"

Jonatan berkata lagi dengan nada yang lebih tajam.

Anthony meneguk ludahnya kasar. Apa ia membuat kesalahan lagi?

"A-aku tidak t-tahu Jonatan. Aku belum melihat jam"

Jonatan mengusap wajahnya kasar. Ia berjalan menuju teras rumah dan mengambil jam tangan miliknya yang terselip di saku jaketnya.

"Kau lihat?"

Anthony mengangguk gugup "Jam 09.45"

"Istri macam apa yang baru bangun jam segini?"

Anthony sedikit tersinggung mendengarnya. Memangnya kenapa jika ia baru bangun? Dirumah ayahnya saja Anthony biasa bangun jam 11 siang, dan ayahnya pun tidak pernah marah.

"Memangnya kenapa jika aku bangun jam segini?"

"Tentu saja salah, seorang istri seharusnya sudah bangun sebelum suaminya bangun. Apa kau lupa sekarang kau sudah menikah?"

Anthony mendelik kesal, ia hendak marah tapi ia telan lagi semua sumpah serapah yang ingin ia lontarkan pada suaminya itu.

[√] The Poor Man Who Made Me Fall in Love (Remake) • JOTING Ver. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang