Chapter 24

1.9K 192 38
                                    

"Jonatan akhirnya kau pulang juga nak. Ibu khawatir sekali."

Jonatan melirik jam dinding yang sudah menunjukan pukul 3 pagi.

"Dimana Anthony bu?"

"Dikamarnya, ia terus menangis daritadi. Ia sangat khawatir."

Jonatan mengangguk mengerti. Ia langsung berjalan pelan menuju kamarnya dan Anthony.

CKLEK

"Anthony?"

Anthony sontak menoleh dan tampak begitu terkejut melihat Jonatan suaminya akhirnya pulang kerumah. Ia langsung berdiri dan memeluk suaminya itu erat.

"Hiks.. Jonatan kau kemana saja? Kenapa baru pulang? Aku khawatir sekali."

Jonatan melepas pelukan itu lembut dan mengusap airmata sang istri pelan.

"Maafkan aku karena membuatmu khawatir, aku kerja lembur hari ini."

Anthony sontak terdiam, ia menatap suaminya itu dengan intens. "Kau sudah berhenti dari tempat kerjamu sebelumnya kan? Tadi aku kesana dan mereka bilang kau sudah tidak bekerja lagi disana."

Jonatan terdiam mendengarnya, sepertinya ia sudah tidak bisa menutupi semuanya lagi.

"Aku memang sudah berhenti bekerja disana Anthony, maafkan aku. Tapi kau tidak perlu khawatir, aku sudah mendapatkan pekerjaan lain. Mungkin gajinya memang tidak sebesar gajiku sebelumnya, tapi aku akan berusaha untuk memenuhi segala kebutuhanmu."

Anthony tersenyum lembut, ia kecup bibir suaminya itu dengan tak kalah lembut. "Aku tau semuanya Jonatan, aku tau semuanya. Kau berhenti bekerja karena menolak permintaan atasanmu untuk tidur dengannya kan? Terimakasih Jonatan, terimakasih banyak. Terimakasih karena kau sudah menjaga kesetiaanmu padaku. A-Aku hiks.."

Anthony tidak mampu menahan airmatanya lagi, ia begitu terharu karena Jonatan lebih memilih untuk mundur dari pekerjaan nya daripada ia harus mengkhianati pernikahan mereka. Anthony benar-benar kagum pada suaminya itu, ia tau Jonatan masih belum memiliki perasaan lebih untuknya. Tapi meskipun begitu, Jonatan tidak lantas memilih untuk mengkhianati pernikahan mereka. Ia benar-benar berusaha menjaga keutuhan rumah tangga mereka meskipun tanpa dilandasi perasaan cinta di dalam hatinya.

Jonatan kembali mengusap airmata sang istri pelan. "Tidak perlu berterimakasih begitu Anthony, itu memang sudah tugas dan kewajibanku."

Anthony mengangguk mengerti. "Kau sudah makan? Biar aku hangatkan lagi makanannya ya?"

Jonatan menggeleng. "Aku tidak lapar, aku lelah. Lelah sekali, aku ingin membersihkan diri dan langsung pergi tidur."

"Yasudah, aku siapkan air panasnya dulu kalau begitu."

❤❤❤

Setelah selesai membersihkan diri, Jonatan langsung membaringkan tubuh lelahnya di atas kasur dengan bertelanjang dada seperti biasanya. Ia berbaring tengkurap dan Anthony pun dengan telaten memijat pundak sang suami.

"Sekarang kau bekerja dimana Jo?" tanya Anthony yang merasa sedikit penasaran.

"Jonatan?"

Anthony melirik suaminya itu pelan ketika lelakinya itu tidak merespon pertanyaannya sama sekali. Ia terdiam sejenak setelahnya karena Jonatan ternyata sudah tertidur dengan lelap, terdengar suara dengkuran halus dari mulut dan hidung pria itu pertanda ia sedang sangat kelelahan.

Airmata Anthony keluar lagi tanpa bisa ia tahan, ia begitu terharu dengan perjuangan Jonatan dalam mencari nafkah untuk keluarga mereka. Berangkat pagi dan pulang selarut ini. Jonatan pasti melewati hari yang sangat berat. Anthony lantas menyelimuti tubuh sang suami dan mencium keningnya lembut.

[√] The Poor Man Who Made Me Fall in Love (Remake) • JOTING Ver. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang