Special Chapter 5/6
Fitriani kembali menangis ketika ia membaca beberapa halaman terakhir dari novel ini. Disitu diceritakan detik-detik ketika Jonatan menghembuskan nafas terakhirnya.
Kenzo pun terdiam sendu, meskipun sudah 4 tahun berlalu namun ia masih mengingat dengan jelas saat dimana ayahnya di jemput oleh malaikat maut.
Kenzo tidak akan pernah bisa melupakan hari itu, hari dimana ia harus merelakan sosok ayah terhebat dalam hidupnya pergi untuk menghadap sang maha kuasa.
Jonatan di diagnosis terkena penyakit diabetes. Karena kadar gula darahnya yang terlalu tinggi, Jonatan harus mengidap beberapa komplikasi penyakit ginjal dan juga jantung. Mirisnya, Jonatan baru mengetahui ia terkena diabetes setelah terserang komplikasi penyakit hingga sulit untuk disembuhkan.
Kenzo ingat betul hari itu adalah jum'at malam. Ayahnya baru saja pulang setelah selesai cuci darah, tapi setelah itu kondisi tubuhnya justru semakin menurun dan Jonatan meminta Anthony untuk menemaninya istirahat di kamar.
Malam itu Jonatan terlihat begitu lemas, ia juga meminta untuk ditemani oleh anak-anak serta cucu-cucunya dan menolak untuk ditinggalkan. Keempat anak-anak Jonatan beserta cucu-cucunya kebetulan memang sedang menginap, mereka sering berkunjung setelah usia kedua orangtuanya sudah tak muda lagi.
Malam itu Jonatan bermain dengan cucu-cucunya meskipun ia hanya bisa terbaring lemah diatas kasur, sesekali ia juga berbincang dengan anak-anaknya yang telah sukses meraih impian masing-masing.
❤❤❤
Flashback...
"Ayah harap kalian terus hidup dalam kebahagiaan. Tidak ada satu detik pun dalam hidup ayah yang tidak ayah gunakan untuk mendo'akan kalian. Johnny, Arkana, Kenzo, jadilah sosok suami dan ayah yang hebat untuk keluarga kecil kalian. Hiduplah dengan baik dan selalu ingat Tuhan."
Johnny, Arkana dan Kenzo tampak saling bertatapan bingung setelah mendengar ucapan ayahnya. Kenapa tiba-tiba ia berucap seperti itu?
"Dan untuk putriku Ayudia, jadilah istri dan ibu yang baik untuk suami dan juga anakmu. Berbaktilah kepada suamimu karena suatu saat kelak ia yang akan menuntunmu menuju surganya Tuhan."
Ayudia mengangguk dengan airmata yang tiba-tiba saja menetes, entah kenapa firasatnya mengatakan akan terjadi sesuatu yang buruk dalam hidupnya. Ia seperti akan kehilangan sesuatu yang sangat berharga sebentar lagi.
"Dan tolong jaga bidadari ini untuk ayah.." ucap Jonatan sambil menyentuh tangan Anthony.
Anthony menatap suaminya itu dengan tatapan yang sulit diartikan, ia balas menggenggam pergelangan tangan yang kini terlihat kurus karena digerogoti penyakit itu dengan lembut.
"Sebaiknya sekarang kau istirahat Jo."
Jonatan tersenyum, ia kembali mengalihkan atensinya kearah anak-anak. "Ayah sudah menabung banyak uang untuk masa depan kalian dan juga untuk ibu kalian. Jumlahnya cukup banyak untuk menghidupi kalian sampai beberapa tahun kedepan. Ayah harap kalian bisa menggunakan uang itu dengan bijak, mintalah pada pengacara ayah untuk mencairkan uang itu di bank. Jika kalian mau kalian juga boleh melanjutkan bisnis-bisnis ayah, tapi jika kalian tidak mau, maka wariskan lah semua bisnis-bisnis ayah pada anak-anak kalian. Kalian mengerti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] The Poor Man Who Made Me Fall in Love (Remake) • JOTING Ver.
RomanceSifat Anthony yang manja dan sering bertingkah seenaknya membuat sang ayah berpikir untuk menjodohkan sang putra pada pria yang dianggap mampu merubah sifat Anthony..