Chapter 9

1.7K 222 20
                                    

"Anthony apakah ibu bisa minta tolong?"

"Ada apa ibu?"

Anthony yang tengah menyapu halaman rumah langsung berhenti ketika ibu mertuanya memanggil.

"Begini, sebenarnya ibu ingin kau menemani ibu untuk berjualan sayur di pasar."

"Apa? Berjualan sayur?" Anthony membulatkan matanya kaget, ia tidak salah dengar kan?

"Iya, ibu biasanya berjualan sayur di pasar untuk membantu Jonatan mencari uang. Kau mau membantu ibu kan Ony?" Tanya Liliyana dengan penuh harap.

Anthony hanya tersenyum canggung, berjualan sayur? Haruskah Anthony melakukan itu?

❤❤❤

"SAYUR-SAYUR, AYO SILAHKAN DIPILIH. SAYUR SEGAR DIMULAI DENGAN HARGA 5.000 RUPIAH. SAYUR MURAH TAPI TIDAK MURAHAN. AYO SILAHKAN DIPILIH."

Anthony tampak diam memperhatikan sang ibu mertua yang tampak begitu semangat berteriak berusaha menarik perhatian pelanggan. Mereka sekarang sudah berada di sebuah pasar kaki lima yang cukup ramai, Liliyana nampak menjual banyak sayuran segar yang Anthony sendiri tidak tau darimana ibu mertuanya itu mendapatkannya.

Haruskah ia melakukan itu juga? Yang benar saja? Mana mungkin seorang anak pengusaha kaya seperti dirinya berjualan sayur di pasar? Reputasinya bisa hancur jika sampai teman-temannya tau.

"Ony, tolong kau jaga sebentar ya? Ibu harus ke toilet dulu, Ibu sudah tidak tahan."

"T-tapi bu-"

"Sudah, kau layani saja jika ada pembeli. Harganya dimulai dari 5.000 Rupiah."

"Ibu.. " Anthony rasanya ingin menangis saja ketika sang ibu mertua berlari terbirit-birit mencari toilet. Sekarang ia harus bagaimana?

"Nak, aku mau beli sayur."

DEG

Anthony dengan cepat menoleh, ada seorang ibu-ibu berbadan gemuk yang membawa keranjang belanjaan ditangannya. Ia terlihat hendak memilih sayuran.

"Aku mau beli 4 buah Kol dan beberapa buah paprika."

Anthony terlihat mengerutkan alisnya bingung, Kol? Paprika? Bentuknya saja Anthony tidak tau.

"Hmm.. 4 buah Kol dan paprika? Ini.. "
Pria manis itu langsung memberikan apa yang wanita itu minta.

Wanita bertubuh gempal itu tampak mengernyitkan alisnya bingung. "Nak, ini bukan Kol tapi Timun. Yang ini juga bukan paprika tapi terong."

"Hah?" Anthony tampak menggaruk tengkuknya bingung.

"Ah kalau begitu, ini Kol nya." Ucapnya lagi sambil memberikan apa yang ia kira Kol.

"Nak ini ketumbar, bukan Kol." Ucap si wanita yang agaknya mulai kesal.

"S-salah ya? Aduh, Kol itu yang seperti apa ya?" Anthony terlihat cukup panik sekarang.

"Ah yang ini pasti paprika kan?" Anthony kembali menunjukan sesuatu yang ia pikir paprika, ia benar-benar berharap kali ini ia tidak salah.

Wanita itu menghembuskan nafasnya kesal. "Nak kau mau bermain-main denganku ya? Itu tomat, bukan paprika!"

Anthony menunduk sedih, manusia macam apa dia? Paprika dan Kol saja ia tidak tau.

"Sudahlah, aku tidak jadi beli kalau begitu."

"Eh? T-tunggu bu.. " Anthony berdecak hanya bisa berdecak sebal pada akhirnya.

"Ayah, Ony mau pulang huweeeee."

[√] The Poor Man Who Made Me Fall in Love (Remake) • JOTING Ver. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang