[√] The Poor Man Who Made Me Fall in Love (Remake) • JOTING Ver.

Chapter 7

"Jonatan bagaimana bisa-"

"Nanti aku ceritakan di rumah."

Anthony merasa hatinya tertohok, ia memang tidak mencintai Jonatan. Tapi ia tetap saja kesal jika pria yang kini berstatus sebagai suaminya itu ternyata sudah punya anak.

"Paman siapa?"

Anthony melirik anak kecil yang terlihat lucu dan tampan disaat yang bersamaan itu. Jika diperhatikan secara sekilas, dia memang mirip dengan Jonatan.

"Memangnya aku terlihat seperti Paman-paman?" ucapnya yang terkesan agak sinis.

"Anthony, jaga nada bicaramu. Jangan sinis begitu pada anak kecil."

Ia mengerucutkan bibirnya kesal, bagaimana bisa ia tidak bersikap sinis jika ada anak yang mengaku sebagai anak dari suamimu tanpa kau ketahui sama sekali?

Ia memotong-motong daging ayam bakar miliknya dengan keras saking kesalnya.

"Ayah, Paman ini siapa?"

Jonatan melirik anak kecil yang tengah duduk dengan nyaman diatas pangkuannya itu.

"Dia istrinya ayah."

"Istri? Apa itu istri?"

Jonatan hanya tersenyum, ia tidak menanggapi ucapan si anak kecil.

"Dimas lapar? Dimas mau makan?"

Anak kecil yang di panggil Dimas itu mengangguk antusias. "Ya, Dimas lapar."

Pria berusia 30 tahun itu kemudian memotong daging ayam bakar miliknya dan menyuapkannya pada sang anak.

"Enak?"

Dimas mengangguk lagi. "Enak."

Perasaan Anthony semakin dibuat kesal setelah melihat itu, Jonatan begitu perhatian pada anak kecil yang baru pertama kali ia lihat. Begitu juga Dimas yang terlihat sangat manja dan seolah sengaja mencari perhatian pada Jonatan.

"Jonatan aku juga lapar."

Jonatan sedikit dibuat mengernyit dengan ucapan istrinya. "Bukankah kau memang sedang makan?"

"Aku mau disuapi."

"Apa?"

"Ony juga mau disuapi." ucapnya agak sedikit berteriak hingga menarik perhatian seluruh pengunjung.

"Kau bisa makan sendiri Anthony." balas sang suami yang kemudian menghela nafas.

"Tapi Ony maunya disuapi." Anthony terus merengek dengan manja.

"Berhenti bersikap kekanakan dan makanlah makanan mu dengan tenang."

"Kekanakan."

"Apa?" Anthony sontak mendelik kesal mendengar ucapan bernada polos dari anak kecil yang juga tengah menatapnya polos itu.

Dimas hanya tersenyum ceria sambil menunjukan deretan gigi putihnya.

Oke, Anthony tau ia tidak bisa marah pada anak kecil. Tapi tetap saja ia merasa kesal.