Semoga ini bisa jadi mimpi kita bersama.
**
"Ada apa, Ray?" Tanya Saras yang dikejutkan dengan kehadiran Rayhan di depan kelasnya.
"Kamu bisa temanin saya nanti sore?"
"Kemana? Aku ada latihan. Seminggu lagi udah lomba. Kemarin aku dapet teguran karena nggak ikut latihan,"
"Nggak bisa banget, ya?"
"Hari ini akan ada pelatih dari ABO Inti sekalian mau nyeleksi bibit dari ABO-Muda."
"Saya boleh ikut?"
"Ikut kemana?"
"Tempat latihan kamu,"
"Ngapain? Nganterin aku?"
"Lihat kamu latihan, boleh kan?"
Saras menunduk, bungkam seribu bahasa.
"Kok diem? Boleh kan?" Tanya Rayhan.
Saras mengangguk pelan.
"Ya sudah, mari saya antar!"
✈✈
"Nanti, saya masuk lewat mana?" Tanya Rayhan saat mereka tiba di tempat latihan Saras.
"Ruang auditorium yang itu," Saras menjawab sambil menunjuk sebuah ruangan mirip gedung pertemuan besar.
"Oke, siap!"
"Saras?"
Saras dan Rayhan kompak mengalihkan pandangan ke sumber suara.
"Kemarin kenapa nggak masuk? Lo ditanyain pelatih lho," Bayu bertanya seakan tak mempedulikan kehadiran Rayhan.
"Kemarin gue ada acara. Lo tau kan Ayah-"
"Kemarin Saras pergi dengan saya," potong Rayhan dengan nada suara tegas seakan menegaskan bahwa ia tak suka kehadiran Bayu.
"Dia siapa, Ras? Sepupu lo?"
"Saya pacarnya Saras," Rayhan kembali memotong Bayu.
Bayu menatap Rayhan dengan tatapan tak suka. "Lo nggak masuk latihan karena jalan sama cowok lo yang kaku ini? Lo lupa kita minggu depan lomba?"
"Kenapa tidak salahkan saya saja?" Potong Rayhan lagi. "Kamu sebenarnya ada apa dengan Saras?"
"Lo kenapa, sih? Gue nanya sama Saras bukan sama lo, kenapa lo yang repot?"
"Karena kamu terus berusaha menyalahkan Saras!" Tegas Rayhan.
"Ngomong apaan, sih, lo?" Bentak Bayu.
"Ehem!" Saras pura-pura terbatuk untuk memutuskan argumen antara dua lelaki di hadapannya. "Ini pada ngapain, coba?!" Bentak Saras.
"Mau apa?!" Potong Saras ketika melihat Rayhan hendak membela diri.
"Terserah mau ngapain kalian. Mau bunuh-bunuhan juga silahkan! Saras mau masuk, bhay!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa
Teen FictionBagi Rayhan, Saras adalah hujan yang turun di gurun yang panas. Bagi Saras, Rayhan adalah kekhawatiran yang tak ada habisnya. Dua dunia yang berbeda terpaksa disatukan oleh sebuah RASA. Akankah semua mimpi dan harapan mereka bisa terwujud bersama? W...