41

111 7 0
                                    

Kalau masih ragu, lebih baik jangan dulu.

️✈️✈️✈️

Ini adalah hari dimana Rayhan akan pulang ke Indonesia. Dinasnya akan segera berakhir karena ia meminta cuti kepada Aviation yang berada di atasnya. Bukan tidak dengan alasan ia memilih cuti. Pasalnya, kekasihnya itu menginginkan liburan bersama. Dan Rayhan sudah menyetujuinya.

Setelah beberapa jam perjalanan, kini pesawat sudah landing dan kembali ke apron. Rayhan dengan gagahnya menarik koper di tangannya. Sedangkan, Aldo sudah berada di sampingnya.

Tak lama, suara teriakan perempuan menggema di telinganya. Sudah pasti Rayhan tahu siapa wanita itu.

"KAK RAYHAN!!" teriak Farida sambil berlari ke arah Rayhan. Lelaki itu tampak diam saja ketika Farida memeluknya.

"Ya elah, capt, dihalalin dulu napa! Biar peluk-peluknya nggak dosa." sindir Aldo yang jerah melihat kelakuan keduanya.

"Bilang aja kak Aldo pengen." ketus Farida sambil melepas rengkuhannya.

"Nggak tuh! Gini-gini juga mau nikah, nih udah tunangan." ucap Aldo angkuh sambil menunjukkan cincin di jari manis tangan kirinya.

"Hmm." dehem Farida.

"Yuk, ah! Kita makan yuk! Pasti laper ya?" tanya Farida dengan senyum merekah.

"Boleh. Tapi di luar saja ya. Nggak enak kalo di sini." sahut Rayhan.

Rayhan dan Farida segera melangkah meninggalkan Aldo sendiri. Rayhan yang menarik kopernya dan Farida yang merengkuh kuat lengan kekar Rayhan. Persetan dengan lirikan yang mereka dapat.

"Kamu ke sini nyetir sendiri?" tanya Rayhan membuka obrolan.

"Iya. Kak Arka nya lagi dinas, sih. Jadinya ya aku nyetir sendiri." jawabnya.

"Lain kali nggak usah ya? Kan mobil aku juga dititipin di bandara." pesan Rayhan sambil mengelus puncak kepala Farida dengan sayang. Sementara sang pemilik hanya tersenyum.

"Emang kenapa? Takut aku kenapa-kenapa ya?" goda Farida.

Rayhan hanya tersenyum.

✈️

Tampak Rayhan melamun, pikirannya melayang. Ia ingat tempat ini, tempat dimana dirinya, Saras, dan Arka bertemu. Di mana, Rayhan mengajak Saras ke bandara untuk pertama kalinya.

"Mau pesan apa?" tanya Farida yang membuyarkan lamunannya.

"Orange juice dan spagetti." balas Rayhan.

Setelah memesan makanan, Farida menatap Rayhan yang sedikit murung. Ia tahu apa yang ada di pikiran kekasihnya itu.

"Kamu kenapa?" tanya Farida selembut mungkin sambil memegang tangan Rayhan.

"Nggak, nggak papa. Kamu udah pesan?" tanya Rayhan tak fokus.

"Kamu ada masalah? Apa kamu mikirin Saras?" Farida tersenyum miris.

"Nggak kok. Kan pacar aku di depanku, kenapa harus mikirin mantan." ucap Rayhan dengan tawa renyah. Ia juga mencium punggung tangan Farida.

RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang