Percayakan padaku tentang rasa yang ada di hatimu.
**
"Rayhan!" Handoko memanggil putranya untuk membahas satu hal yang penting.
"Ada apa, Yah?"
"Kamu sudah diterima. Kita bisa ke Semarang hari minggu atau sabtu malam. Segera siapkan barang-barangmu!"
Rayhan sedikit terkejut. Ia tak menyangka akan secepat ini. Tapi, ia harus tetap terlihat siap di depan Ayahnya. "Iya, Yah. Rayhan akan siapkan semuanya."
Handoko mengangguk, lalu melangkah meninggalkan Rayhan.
Rayhan pun bergegas untuk menjemput Saras sebelum ke sekolah.
✈✈
"Ayah kok sudah mau tugas lagi?!" Saras berseru tak terima.
"Tapi, kan tidak jauh, Ras. Cuman di Jakarta Utara tempat kamu jemput ayah."
"Ya, tapi kan nanti Ayah nggak pulang tiap hari! Ah sebal!" Saras semakin tak karuan.
"Kamu bisa minta Pram menemanimu ke sana kapan saja, Ras."
Saras diam. Ia merajuk karena baru Ayahnya sudah mendapat surat tugas lagi.
"SARAS BERANGKAT! Tuh ditunggu kekasihmu," seru Pram yang sedang mencuci motor di depan rumah.
"Saras berangkat." Saras mencium tangan Bagas dengan hormat sebelum meninggalkan rumah. Ia langsung membonceng Rayhan tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
"Kamu kenapa? Sedang ada masalah?" Tanya Rayhan saat mereka sampai di parkiran sekolah.
"Nggak papa. Aku ke kelas, ya?"
"Ras." Tahan Rayhan.
"Kenapa?"
"Jangan lupa senyum! Tapi, jangan terlalu manis, nanti aku cemburu."
Saras tersenyum malu. "Dasar tukang cemburu!"
"Aku ke kelas duluan, ya?" Setelah Rayhan mengangguk, Saras melangkah menuju kelasnya.✈✈
Pulang sekolah, Saras berlari penuh semangat ke kelas XI IPA 5. Dalam pikirannya, ia ingin segera bertemu dengan Rayhan dan memberikan kabar bahagia yang baru saja didapatnya.
Langkah Saras mendadak terhenti, ketika melihat Rayhan keluar bersama seorang gadis yang tak asing baginya. Gadis itu menautkan tangannya di lengan Rayhan. Mereka terlihat sedang mendebatkan sesuatu.
Saras mundur. Ia segera menuju tempat parkir sebelum Rayhan menyadari kehadirannya.
"Kamu kok sudah di sini? Tadi, saya cari di kelasmu." Ucap Rayhan yang terkejut melihat Saras sudah di dekat motornya.
"Tidak usah repot-repot mencariku," Saras menjawab dengan sedikit ketus.
"Kamu tadi ke kelas saya, ya?" Tanya Rayhan sambil mendekatkan diri pada Saras.
"Tidak. Memangnya kamu lihat?" Saras berusaha untuk tetap teguh.
Rayhan tertawa kecil. "Tidak ada yang bisa membuatmu begini selain cemburu dengan Alika,"
"Jangan sok tau!"
"Saya tidak sok tau. Saya memang tau kalau kamu cemburu dengan Alika," jawab Rayhan sambil tertawa kecil. "Sudahlah, sekarang sudah jelas, kan? Misi Rayhan berhasil."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa
Teen FictionBagi Rayhan, Saras adalah hujan yang turun di gurun yang panas. Bagi Saras, Rayhan adalah kekhawatiran yang tak ada habisnya. Dua dunia yang berbeda terpaksa disatukan oleh sebuah RASA. Akankah semua mimpi dan harapan mereka bisa terwujud bersama? W...