Saling mendua atau saling menjaga.
**
"Kesel, to?" Tanya Arifin pada Saras ketika duduk di bangku belakang warung rujak cingur untuk mencuci piring.
"Besuk ikut aku main, yuk!" Ajak Arifin.
"Kemana?"
"Ke Malang. Mau?"
"Berdua aja?" Saras bertanya khawatir.
"Kamu orang ketiganya."
"Kok gitu?"
"Jadi, aku mau pergi ke Malang sama pacar aku, tapi kan nggak mungkin kita berdua aja jadi dia ngajak Kakaknya, berhubung kakaknya laki-laki semua aku ngajak kamu biar dia ada temennya."
"Ribet banget."
"Udahlah, mau aja, ya? Biar tiketnya nggak hangus." Bujuk Arifin.
"Harus besuk banget?" Tanya Saras.
"Iya. Pokoknya ikut aja. Nanti aku yang minta sangu ke ibu, oke?"
"Hm."
"Woohuu!! Jadi ke Malang!" Seru Arifin senang.
✈✈
Keesokan harinya, Saras tak menyangka Arifin benar-benar mengajaknya ke Malang. Padahal, ia pikir lelaki itu hanya omong kosong.
"Nanti aku kenalin pacarku. Cantik banget orangnya,"
"Makasih." Jawab Saras singkat sambil terus melangkah mengikuti Arifin menuju bus akan mereka naiki.
"Nah, itu orangnya." Tunjuk Arifin pada seorang gadis yang sedang memainkan ponselnya.
"Alya!" Teriak Arifin.
Gadis yang tadi ditunjuk Arifin menoleh lalu melambai. Mereka pun melangkah mendekat.
"Al, kenalin ini sepupu aku dari Jakarta." Ucap Arifin.
Alya segera mengulurkan tangannya pada Saras. "Alya,"
"Saras." Saras memperhatikan Alya dengan lekat. Gadis berparas ayu dengan postur tubuh yang lebih mungil darinya, terlihat begitu cantik dengan hijab yang dikenakannya.
"Mas Adit mana?" Tanya Arifin.
"Nggak tau. Tadi bilangnya mau cari minum, tapi sekarang nggak tau di mana." Jawab Alya.
"Ya udah, kita duduk dulu aja, ya?" Ajak Arifin.
"Fin, kita berapa lama di Malang?" Tanya Saras.
"Besuk malem kita pulang." Jawab Arifin dengan enteng.
"Heh lusa?" Saras berseru terkejut. "Gue cuman bawa baju satu bego!" Umpat Saras.
"Lah kok bisa?"
"Ya bisalah, lo nggak bilang mau nginep." Seru Saras kesal.
"Ya udah, ntar nggak usah ganti baju aja."
"Enteng banget kalo ngomong."
"Ya mau gimana? Mau pake baju aku?"
"Nggaklah."
"Ya udah ikut aja. Ntar beli baju di sana oke?"
✈✈
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa
Teen FictionBagi Rayhan, Saras adalah hujan yang turun di gurun yang panas. Bagi Saras, Rayhan adalah kekhawatiran yang tak ada habisnya. Dua dunia yang berbeda terpaksa disatukan oleh sebuah RASA. Akankah semua mimpi dan harapan mereka bisa terwujud bersama? W...