'Ting'
Ponsel ku kembali mengeluarkan suara pertanda ada notifikasi pesan yang masuk. Aku pede sekali jika notifikasi itu adalah Hafi, lalu aku buka aplikasi nya dan ternyata....
Putri : Bil liat pr mtk dong nomor 3-5
Tubuh ku yang sedari tadi menegang seketika lemas. Memang benar jika harapan tak seindah kenyataan.
Aku : (foto)
Putri : Makasih Bila 😘
Aku : Sama samaSetelah itu tak ada lagi balasan dari Putri, lalu aku mengeluarkan aplikasi chat itu dan beralih ke aplikasi yang paling hits jaman sekarang "Instagram".
Aku melihat lihat storygram teman teman ku dan melihat lihat explore tapi tidak ada yang menarik perhatian ku sehingga membuat ku menjadi bosan. Baru sekali aku ingin mengunci ponsel ku tiba-tiba ada terdengar 'Ting' dan munculah notif di langit ponselku.
Dada ku bergemuruh melihat nama yang tertera di sana. Tanpa menunggu lama aku pun masuk kembali ke aplikasi line ku.
Hafi : Gpp test aja
Itulah jawaban Hafi. Singkat tapi tetap saja membuat ku sangat berdebar. Aku sangat senang dan tidak menyangka jika dia akan menjawab kembali pesanku.
Hafi : Di read doang. Lagi apa?
Aku tidak tau lagi harus bagaimana. Jantung ku sangat berdebar dengan kencang. Aku juga tak mampu menyembunyikan semburat merah di pipi ku. Belum ingin menjawab aku terus mengamati pesan yang baru saja dikirim Hafi itu.
Setelah meramalkan 'Bismillah' aku mulai mengetikkan kata kata untuk menjawab pesan Hafi.
Aku : Lagi main hp aja. Lagi apa juga?
'Send'
Aku kembali membaca pesan yang baru ku kirim. BODOH!! Kenapa ku malah menanya kembali? Pasti dia akan menyangka jika aku sok dekat dengannya.
Saat aku terus merutuki kebodohan ku terdengar suara notifikasi pesan lagi dari ponsel ku.
Hafi : Sama. Lagi chat an aja sama lu
Aku : Oh
Hafi : Oh doang wkwk
Aku : Iya terus mau jawab apa?
Hafi : Apa aja
Aku : Yaudah
Hafi : Lo kenapa belum tidur?
Aku : Belum ngantuk aja. Lo sendiri kenapa? Ini kan udah malem
Hafi : Yaelah jam segini masih sore kali. Ini aja gue masih mainAku terkejut melihat jawaban dari Hafi. Apa katanya, sore? Aku sontak melihat jam dinding di kamar ku. Jarum jam itu menunjukkan saat ini pukul 23.20 WIB. Bukankah jam segini sudah di katakan malam? Bahkan untuk ku ini sudah larut malam.
Dan Hafi berkata jika saat ini dia masih main. Ya ampun berbeda sekali dengan ku yang paling lambat pulang ke rumah Maghrib. Tapi mungkin wajar karena dia seorang laki-laki. Ya kan?
Aku : Udah mau jam setengah 12. Udah malem tau ini
Hafi : Ya kan itu menurut lu
Hafi : Yaudah lu tidur gih. Ini kan udah malem buat lu
Aku : YaudahEntah kenapa aku tiba tiba merasa menyesal sudah mengatakan sekarang adalah malam hari. Ya, jujur aku masih ingin bercakap dengannya.
Percakapan kami terasa sangat singkat ya walaupun memang nyatanya juga sangat singkat tapi tetap saja membuat ku merasa senang. Karena hal ini tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh ku.
'Ting'
Ponsel ku kembali berbunyi karena memang aku belum mematikannya. Aku pun melihat notifikasi pesan di langit ponsel ku.
Hafi : Malam.
Tersenyum. Itulah yang aku lakukan ketika melihat pesan itu. Tidak ingin menjawab aku pun hanya melihat pesan itu dari langit ponsel ku agar tidak ketahuan jika aku sudah membacanya.
Aku mematikan ponsel ku dan mendekap guling kesayangan ku. Sebelum aku memejamkan mata aku berdoa dan berkata " Ya Allah terima kasih atas kebahagiaan kecil yang kau berikan padaku di malam ini"
Setelah itu aku memejamkan mata ku dan aku berlari menuju dunia mimpi. Ya, karena aku berharap akan bertemu dengannya di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAFI & NABILA [REVISI]
Teen Fiction• Based on true story • Don't copy my story, please be creative. Happy reading. ------ Aku hanya seorang perempuan yang menyayangimu dalam diam,dalam pandangan,dan dalam doa. ---- Dia Hafi, laki-laki yang membuat hati ku jatuh dengan sikapnya yang t...