Jangan lupa untuk tekan tombol bintang nya dulu.
Jangan lupa follow aku.
Don't be a silent reader.
Selamat Membaca.
-----
"Bil, gue bener bener gak ada maksud untuk ngebocorin hal ini, sumpah Bil, beneran.”
Nabila menghela nafas.
Putri baru saja menceritakan tentang kejadian kemarin di acara reuniannya. Ia berkata jujur kepada Nabila jika perempuan itu dengan tidak sengaja, memberi tau kepada teman-temannya yang lain bahwa Nabila akan pindah ke Padang.
Padahal hal itu masih menjadi rahasia untuk mereka, dan Nabila memang belum mau untuk memberi tau nya. Bukan karena ingin merahasiakan, tetapi Nabila akan memberi tau mereka jika status nya sudah sah menjadi calon mahasiswi di kampusnya tersebut.
Rencananya setelah pulang dari Padang ini, ia akan memberikan informasi itu kepada teman-temannya. Karena, selepas ia pulang dari kota ini, maka statusnya sudah menjadi calon mahasiswi kampus tersebut.
“Iya gapapa, gue juga rencananya mau kasih tau mereka pas pulang dari sini,” ucap Nabila.
“Beneran gapapa? Lo gak marah kan ?”
“Engga Put, lagian juga sekarang atau nanti mereka juga bakalan tau kan?”
“Hufttt syukur deh kalau gitu. Gue lega kalau lo gak marah.”
“Iyaa, lagian lo kok bisa sih keceplosan sampe segitunya?”
“Tuh si Dinda mancing-mancing, ya jadinya kan gue ikutan nyaut dong. Biar rasa tuh si Hafi, tapi ya Bil lo harus tau gimana reaksi mantan lo itu pas gue bilang lo pindah ke Padang.”
“Gimana emang reaksinya dia?”
“Dia langsung bangun tuh dari kursinya, terus jalan nih ke arah gue. Mukanya beuhh serius banget, Bil. Dia kayak serius tapi campur panik, bingung gitu.”
“Masa dia panik sampe segitunya?”
“Lah ngapain gue bohong sama lu. Dia beneran langsung kayak kepo banget gitu, padahal yang lain tuh cuma kayak kaget aja sih, gak sampe yang kayak si Hafi gitu.”
“Terus dia nanya gimana?”
“Ya dia nanya, lo seriusan pindah ke Padang, gitu-gitu deh kepo banget. Mungkin ya Bil, dia tuh udah sadar sama kesalahannya ke lu, dan berharap balik sama lu. Makanya tingkah nya begitu, tapi gue langsung bilang sih sama dia, kalau lo gak bakal mau balikan sama tuh cowok.”
“Lo bilang gitu? Seriusan?”
Di sebrang sana, Putri mengangguk walaupun itu tak dapat dilihat oleh Nabila.
“Iya Bil, gue gak salah kan? Lo beneran gak mau balikan sama dia kan?”
Nabila terdiam mendengar pertanyaan dari Putri.
“Gak tau gue kalau itu.”
“Yahhh kaann curiga nih gue kalau lo udah jawab gak tau gini. Bil, dia itu udah nyakitin lo Bil, masa sih lo masih berharap balikan sama dia. Lo mau jatuh di lubang yang sama untuk kesekian kalinya?”
“Gue bilang gak tau bukan berarti gue mau, Put. Tapi kita kan juga gak ada yang tau kedepannya bakal gimana, jadi gue gak bisa langsung bilang kalau gue gak bakal mau balikan sama dia. Bukan juga gue mau jatuh di lubang yang sama, lagian siapa juga yang mau jatuh di lubang yang sama untuk kesekian kali. Gue cuma gak mau terlalu mikirin hal itu, biarin aja semuanya berjalan kayak biasa.”
KAMU SEDANG MEMBACA
HAFI & NABILA [REVISI]
Teen Fiction• Based on true story • Don't copy my story, please be creative. Happy reading. ------ Aku hanya seorang perempuan yang menyayangimu dalam diam,dalam pandangan,dan dalam doa. ---- Dia Hafi, laki-laki yang membuat hati ku jatuh dengan sikapnya yang t...