Hafi
Apa kabar musuh?Itulah hal yang membuat Nabila terkejut bukan main. Dua tahun sudah terlewatkan dengan Nabila yang selalu merindukan sosok Hafi karena mereka tak lagi bertemu dan berkomunikasi. Dan kini.. tiba-tiba Hafi mengirimkan pesan yang membuat Nabila tidak tau harus bagaimana.
Masih mencermati pesan yang masuk mendadak itu, Nabila pun memutuskan untuk tidak menjawab pesan dari Hafi itu.
“Ah gue ganti baju dulu deh, terus makan dulu, ntar malem aja baru gue jawab.” Ucap Nabila pada dirinya sendiri.
Dan akhirnya Nabila pun berganti pakaian dulu, makan, lalu sholat Ashar.
Setelahnya ia menyibukkan dirinya untuk mengerjakan tugas sekolah nya agar nanti malam dia dapat bebas dan tidur tidak terlalu malam. Karena sejak memasuki SMK, Nabila tidak dapat tidur lebih dari jam 11 malam, karena itu akan mengakibatkan dirinya susah bangun di pagi hari.
Ditambah lokasi sekolah nya lumayan jauh dari rumahnya, membutuhkan waktu 30 menit bagi Nabila untuk sampai ke sekolahnya.
Malam Hari
“Kak mau makan lagi gak?” Tanya Mama Nabila saat memasuki kamar puterinya itu.
“Enggak Ma, udah kenyang banget.” Jawab Nabila.
“Yaudah kalau laper, makan jangan ditahan-tahan.” Pesan Mama Nabila, karena tau anak nya itu mengidap penyakit mag yang cukup akut.
“Iya.” Jawab Nabila dengan nada meyakinkan.
Mama Nabila pun keluar dari kamar Nabila dan kini Nabila sudah selesai sholat Isya, waktunya untuk main hp. Pikirnya.
Waktu baru menunjukkan pukul 20.05 WIB, itu berarti Nabila masih memiliki banyak waktu untuk bermain hp.
“Jawab apa ya?” Tanya Nabila setelah membuka kembali aplikasi LINE nya itu.
Memang sih pesan dari Hafi itu sudah tenggelam oleh beberapa pesan baru, tetapi tentu saja Nabila seperti mengutamakan pesan dari Hafi yang daritadi sore belum dijawabnya itu.
Nabila : Baik, apa kabar juga teman?
Sambil menunggu balasan dari Hafi, Nabila pun membalas pesan pesan yang lainnya. Lalu ia beralih bermain aplikasi Instagram. Dan yang ditunggu tunggu pun muncul.
Hafi : Hehehe, baik juga
Hafi : Sekolah dimana Bil sekarang?Nabila : Di Palapa Muda
Hafi : SMK?
Nabila : Iya
Hafi : Wah, deket rumah gue dong itu.
Nabila : Emang rumah lo dimana?
Percayalah itu hanya basa basi seorang Nabila saja. Padahal dari awal masuk sekolah pun Nabila sudah tau bahwa sekolah nya itu berdekatan dengan rumah Hafi.
Dan itu yang membuat dia setahun lebih berharap untuk bertemu dengan Hafi walau tidak sengaja di jalan.
Tetapi saat seminggu lalu dia mendengar kabar dari grup kelas 9 nya, Dhani berkata bahwa Hafi tidak lagi berada di Jakarta, melainkan ia melanjutkan sekolahnya di kampungnya.
Tentu saja Nabila bingung akan berita itu, karena selepas dari SMP, Nabila masih terus mencari tau tentang Hafi, dan Nabila pun tau bahwa Hafi diterima di sebuah SMK di Jakarta Timur, lalu apa yang membuatnya dapat pindah ke kampungnya?
Hafi : Di Jalan Cempaka 1
Nabila : Ohhh iya gue tau itu
Hafi : Iya
Hafi : Kapan kapan mampir ke rumah gueNabila : Ngapain??
Hafi : Ngapain aja wkwk
Hafi : Tapi gue nya gak di rumahNabila : Kenapa emangnya? Lo dimana?
Inilah topik yang Nabila nantikan.
Hafi : Gue di kampung
Nabila : Kok? Emangnya gak sekolah?
Hafi : Iya, sekolahnya di kampung
Nabila : Kenapa pindah?
Hafi : Bolos tiga bulan
Hafi : Terus dipindahin sama ortu ke kampungASTAGHFIRULLAH HAFI!! Batin Nabila.
Nabila : Ya Allah
Nabila : Itu bolos ngapain aja?Hafi : Main abisnya bosen sekolah mulu
Nabila : Terus balik ke Jakarta nya kapan?
Hafi : Kalau libur main sih ke Jakarta
Hafi : Tapi pulang benerannya nanti kalau udah lulus sekolahNabila : Setahun lebih lagi dong
Hafi : Dua tahun lebih lagi lebih tepatnya
Nabila : Kok dua tahun? Kan udah kelas 11 jadi abis itu kelas 12, trs lulus
Hafi : Kan gue ngulang lagi sekolahnya
Nabila : Ngulang?
Nabila : Sistem sekolahnya ngulang ngulang gitu? Atau gimana sih gak ngertiHafi : Ternyata lemotnya belom ilang juga
Hafi : WkwkwkNabila : Ih orang nanya malah dikatain lemot
Hafi : Tidur udah malem
Sontak Nabila melihat jam dan benar jam sudah menunjukkan pukul 22.10 WIB, terlarut dalam chat an dengan Hafi membuat Nabila tidak ingat waktu.
Nabila : Yaudah iya
Hafi : Malam
Deg.Kata itu… kebiasaan itu… membawa Nabila bernostalgia ke dua tahun belakang.
Dan benar sepertinya kalau perasaan itu masih ada bahkan sampai sekarang makin tumbuh menjadi perasaan yang lebih dari sekedar suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAFI & NABILA [REVISI]
Teen Fiction• Based on true story • Don't copy my story, please be creative. Happy reading. ------ Aku hanya seorang perempuan yang menyayangimu dalam diam,dalam pandangan,dan dalam doa. ---- Dia Hafi, laki-laki yang membuat hati ku jatuh dengan sikapnya yang t...