Waktu memang berjalan begitu cepat hingga tanpa sadar kita sudah berada di saat yang sepertinya masih lama namun ternyata sudah di depan mata.
Seperti yang ku rasakan ini, rasanya baru kemarin aku menginjak kelas 9 dan sekarang sudah akan berganti semester.Ya, sekarang aku akan menghadapi ujian semester satu atau lebih dikenalnya dengan istilah (UAS GANJIL).
"Kiri Bang."ucapku
Setelah dirasa angkot yang ku naiki ini menepi dan berhenti, aku pun beranjak untuk turun.
"Ini Bang." Aku memberikan satu lembar uang 2000 an kepada abang angkot.
Setelah memberikan uang tersebut, aku pun berbalik dan menuruni tangga untuk menuju sekolah ku. Hari ini adalah hari pertama diadakannya UAS, aku tidak terlalu tegang karena memang menurutku ini hanya ujian biasa saja.
Aku melangkahkan kaki ku menuju kelas yang menjadi ruangan ujian ku. Dan aku cukup sedih karena aku tidak satu ruang dengan teman teman ku yang lainnya. Mereka berada di ruang satu sedangkan aku berada di ruang dua. Kami berbeda ruang karena ruangan dibagi berdasarkan nomor urut atau nomor absen sedangkan absen ku dan teman teman ku cukup saling berjauhan, mereka semua berada di absen atas sedangkan aku berada di absen bawah.
Sepi. Itulah kata yang cocok untuk menggambarkan suasana ruangan ujian ku saat ini. Waktu dimulainya ujian memang masih lama sekitar satu setengah jam lagi, jadi wajar saja jika kelas masih sangat sepi.
Tapi...
Ternyata Hafi sudah datang dan duduk di tempat duduk nya. Aku melihat dia yang sedang sibuk melihat ke bawah alias nunduk. Mudah sekali untuk aku menebak jika Hafi sedang bermain ponsel. Walaupun di sekolah ku ada peraturan dilarang membawa ponsel ke sekolah, tapi sepertinya itu tidak ada pengaruhnya untuk Hafi karena dia tetap membawa ponselnya ke sekolah bahkan di saat ujian seperti ini.Aku pun berjalan ke tempat duduk ku yang letaknya berdekatan dengan tempat duduk Hafi. Jadi bisa ku jelaskan bahwa posisi tempat duduk Hafi berada di serong kanan depan dari tempat duduk ku. Dan benar dugaanku jika saat ini dia sedang disibukkan dengan ponsel miliknya.
"Kok lu gak ke tempat gue Bil?"
Suara itu cukup mengagetkan aku yang sedang menyiapkan papan jalan untuk ujian nanti. Aku membalikkan badanku dan terlihat Putri sudah duduk di bangku yang berada di depan tempat duduk ku.
"Gue juga baru dateng Put." jawabku
"Yaudah yuk ke ruangan gue aja, dari tadi gue sama yang lain pada nungguin lu buat bahas kisi kisi nih." Ucap Putri
"Iya iya."
Aku dan Putri pun menuju ruangan ujian Putri yang letaknya bersebelahan dengan ruangan ku.
Berbeda dengan ruangan ku yang masih sepi, ruangan Putri ini sudah ramai dengan murid murid kelasku."Yaudah yuk bahas kisi kisi nya dari awal." ucap Nita
Lalu aku dan teman teman ku pun mulai membahas kisi kisi yang diberikan guru kami untuk ujian hari ini.
-----
"Bil Bil."
"Kenapa Ca?" tanyaku sambil menoleh ke belakang
"Nomor 24 sama 25 dong Bil."
"B,D"
"Ok makasih ya."
"Iya sama sama."
Setelah nya aku kembali menghadap depan, sebenarnya aku sudah selesai mengerjakan semua soal ujian ini dari 10 menit yang lalu tapi ternyata waktu yang disediakan untuk mengerjakan masih cukup lama yaitu sekitar setengah jam lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAFI & NABILA [REVISI]
Teen Fiction• Based on true story • Don't copy my story, please be creative. Happy reading. ------ Aku hanya seorang perempuan yang menyayangimu dalam diam,dalam pandangan,dan dalam doa. ---- Dia Hafi, laki-laki yang membuat hati ku jatuh dengan sikapnya yang t...