Jangan lupa untuk tekan tombol bintang nya dulu.
Jangan lupa follow aku.
Don't be a silent reader.
Selamat Membaca.
-----
Meraih gelar sarjana mungkin sudah menjadi impian semua insan. Akhirnya dapat menyelesaikan skripsi yang begitu merumitkan, tentu saja menjadi kepuasan dan kebanggaan tersendiri bagi para mahasiswa.
Tanpa terkecuali bagi seorang Nabila. Tepat di hari ini, akhirnya ia berhasil menyandang gelar sebagai Sarjana Ekonomi.
“Selamat ya sayang, Mama bangga banget sama kamu,” ujar Mama Nabila sambil memeluk puterinya itu dengan penuh rasa bangga.
“Iya Ma, ini semua juga berkat doa nya Mama sama Mbah,” ujar Nabila.
Lalu bergantian, Nabila memeluk Mbah nya yang sudah penuh dengan air mata.
“Selamat ya Kak, Mbah bangga sama kamu, semoga kamu jadi anak yang sukses ya Kak,” ucap Mbahnya.
Nabila tersenyum haru, ia pun tidak dapat menahan air matanya, “Aamiin, selalu doain Iya ya Mbah.”
“Pasti Kak, Mbah selalu doain kamu,” balas Mbahnya.
Mereka pun melerai pelukan di antara keduanya.
“Hemm..”
Seseorang berdehem dari arah belakang.
Nabila menoleh dan ketika melihat siapa yang datang dengan sebuah bucket boneka sarjana di tangannya, Nabila pun langsung berlari dan menghambur di pelukan cowok tersebut.
“Bang Danu, aku kangen banget,” ucapnya.
Danu tersenyum dan membalas pelukannya itu, “Gue juga kangen banget sama lo Bil.”
“Selamat ya, akhirnya adik gue ini jadi sarjana,” tambahnya.
Nabila melerai pelukannya, “Hehehe, makasih ya Bang.”
“Oh ya, nih buat lo, gue pilihin yang paling gede,” Danu menyerahkan sebuah bucket berukuran besar bahkan sangat besar kepada Nabila.
Bucket yang dipenuhi oleh boneka boneka ala sarjana dan beberapa bunga itu mampu membuat Nabila terhipnotis melihatnya.
“Ya ampun Bang, ini bagus banget sumpah,” ucap Nabila setelah memegang bucket tersebut.
“Suka gak?” tanya Danu yang terdengar retoris itu.
“Pake nanya lagi, ya suka banget lah, serius ini kamu beli dimana dah?” tanya Nabila.
Danu terkekeh, “Ada lah pokoknya, susah loh itu nyarinya, harus dipesan secara khusus.”
Nabila mendelik mendengarnya, “Yehh sombong amat Mas.”
Lalu keduanya tertawa bersama, meluapkan rindu masing-masing.
“Ketawa berduaan aja nih, gue gak diajak?” sindir seseorang.
“AHH CINDYY!!” Setelah melihat bahwa yang menyindir adalah sahabatnya, Nabila pun memeluk Cindy dengan erat, tapi sebelum itu ia menyerahkan bucket besarnya kepada Danu dulu, jika tidak, maka bisa saja hancur begitu ia memeluk Cindy.
Kedua perempuan itu pun berpelukan layaknya teletubies.
“Selamat ya Bil,” ucap Cindy.
“Makasih, lo juga selamat ya, bangga gue sama lo,” balas Nabila.
Cindy mengurai pelukan mereka, “Harusnya tuh gue yang bangga sama lo, secara gitu, sahabat gue yang satu ini berhasil nyandang cum laude , ya kan.”
Nabila tertawa kecil, “Alhamdulillah, ihh gue senang banget akhirnya kita bisa lulus barengan.”Kedua perempuan itu berpelukan kembali untuk menyalurkan rasa bahagia sepasang sahabat itu.
“Hmm, masih ada gue kali di sini,” Kali ini Danu lah yang menyindir.
Nabila dan Cindy pun sama sama melepas pelukannya dan menoleh ke arah Danu.
“Kenapa mau dipeluk juga lo Kak?” tawar Cindy yang lebih terdengar ke arah meledek.
“Boleh deh sini,” ucap Danu lalu merentangkan tangannya.
“Yeh, siapa juga yang mau meluk lu, geer banget sih Kak,” balas Cindy.
“Dasar lo emang adik durhaka,” sahut Danu.
Nabila dan Cindy pun kompak tertawa, dan mereka pun lantas memeluk Danu layaknya seorang adik yang sedang memeluk abangnya.
“Selamat ya adik adik gue yang rese, gue bangga sama kalian,” ucap Danu di dalam pelukannya.
“Makasih Kakak bawel,” kompak Nabila dan Cindy menjawab.
Lalu mereka semua pun tertawa bersama, memperlihatkan betapa bahagianya mereka saat ini.
-----
“Lo jadi ngelanjutin S2 lo di Jogja, Bil?”
Di sebuah kafe dekat dengan kampus, Nabila bersama Cindy dan Danu berkumpul, setelah kemarin mereka merayakan kelulusan Nabila dan Cindy.
Nabila mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan yang diutarakan oleh Danu.
“Harus banget di Jogja, Bil? Yah gak ketemu lagi dong kita,” ucap Cindy.
“Jangan gitu dong Cin, kan kita bisa ketemu lagi nanti,” ujar Nabila.
Nabila memutuskan untuk melanjutkan S2 nya di salah satu kampus negeri ternama di Jogja.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAFI & NABILA [REVISI]
Teen Fiction• Based on true story • Don't copy my story, please be creative. Happy reading. ------ Aku hanya seorang perempuan yang menyayangimu dalam diam,dalam pandangan,dan dalam doa. ---- Dia Hafi, laki-laki yang membuat hati ku jatuh dengan sikapnya yang t...