30. Hafi(kembali)

588 37 4
                                    

Kepulan asap tersebar menusuk hidung yang menghirupnya. Asap yang sangat bermusuhan dengan organ paru paru dalam tubuh.

Dan asap itu berasal dari sekumpulan manusia dengan jenis kelamin laki-laki, yang sedang berkmpul di atas sebuah gazebo dan tentu dengan kebisingan akibat teriakan mereka yang kalah atas permainan yang dimainkan.

“WOY ANJING LAH KALAH LAGI!!” kesal salah satu cowok berkulit sawo matang itu.

“Lagian Hafi dilawan….” Ucapan sombong itu keluar dari sosok cowok yang sudah dinantikan kemunculannya, ya dia Hafi.

“SHOMBOONGG AMAAAT.” Teriak semua cowok yang berjumlah lima orang itu kepada Hafi.

Tak ada banyak perubahan di diri Hafi. Mungkin tinggi yang membuatnya terlihat berbeda dari yang dulu.

“Lu beneran mau ke Jakarta Fi?” Tanya seorang teman Hafi.

“Yoii.” Jawab Hafi sembari mengetikkan sesuatu di ponselnya.

“Terus sekolah lu gimana bego?” Tanya teman lainnya.

“Ya… gitu deh. Males juga gue sekolah, mending gue kerja aja di Jakarta.” Jawab Hafi dengan santai.

“Gila anjir lu Fi, masa mau putus sekolah gitu aja.” Sahut teman Hafi yang sawo matang tadi.

“Lu pada tenang aja sih, yaudah ya gue cabut duluan.” Ucap Hafi lalu berdiri beranjak menuju motornya.

“Lu berangkat kapan Fi?” Tanya lagi teman Hafi sebelum cowok itu menyalakan mesin motornya.

“Lusa, sekalian gue mau ngajakin reunian teman teman SMP gue.” Jawab Hafi.

“Yaudah gue cabut ya.” Lanjut ucap cowok itu lalu pergi begitu saja dari teman temannya.

Kelima teman Hafi tadi hanya dapat menggelengkan kepala melihat tingkah temannya itu.

-----

Esok harinya

“Katanya lu berangkat besok Fi, kok jadinya hari ini?” Tanya salah seorang teman Hafi yang heran melihat temannya itu sudah bersiap untuk ke Jakarta.

“Iya, reunian SMP gue besok, jadi gue harus berangkat dari sekarang.” Jawab Hafi .

Kampung Hafi yang terletak di Jawa Tengah itu mengharuskan Hafi menghabiskan waktu perjalanan selama tujuh sampai delapan jam untuk sampai di Jakarta. Dan jika ingin tau, Hafi berkendara dengan motornya.

“Yaudah lu hati-hati Fi, sering sering main ke sini lagi lu.” Ucap teman Hafi lainnya.

“Iya, jangan sok mellow gitu lu gua pergi.” Balas Hafi dengan nada bercandanya seperti biasa.

Teman teman nya pun ikut tertawa mendengar ucapan Hafi.

Merasa sudah siap dengan semuanya, Hafi pun bersiap untuk jalan ke Jakarta.

Perpisahan dengan teman –temannya itu mungkin terasa sedikit berat tetapi ini semua sudah menjadi keputusannya.

-----

JAKARTA

Saat ini waktu menunjukkan pukul 21.30 WIB. Dan Hafi baru saja bangun dari tidurnya, perjalanan panjang dari kampungnya menuju Jakarta, membuat Hafi langsung beristirahat saat sampai di rumahnya.

Ia tentu disambut oleh kedua orang tuanya, sebenarnya kedua orang tua nya sangat menentang keputusan anak nya itu, tetapi mau bagaimana lagi, Hafi adalah sosok yang keras kepala, jadi tak ada yang bisa merubah keputusan yang sudah diambilnya.

Ting

Hafi yang baru saja keluar dari kamar mandi pun lantas mengambil ponselnya di atas meja.

Nabila : Hafi beneran ke Jakarta?

Hafi terkekeh melihat pesan dari Nabila itu, sepertinya cewek itu masih kurang percaya akan ucapannya yang memberi tau bahwa dia akan ke Jakarta dan ikut reunian besok.

Hafi : Iya sayang

Hafi bertaruh jika Nabila sedang mencak mencak di sana karena dirinya yang memanggil Nabila dengan sebutan sayang. Tentu saja itu hanya candaan seorang Hafi seperti biasa.

Nabila : Ihh Hafi manggilnya jangan gitu

Hafi : Wkwkwkwk
Hafi : Besok saya jemput ya?

Nabila : Jemput?

Hafi : Iya
Hafi : Ke tempat reunian bareng saya, mau kan?

Nabila : Tapi kan Hafi gak tau rumahnya Nabila

Hafi : Ya kan kamu bisa share loc Bil

Nabila : Gak usah Fi, nanti Nabila berangkat sendiri aja

Hafi : Beneran?
Hafi : Saya serius nih mau jemput kamu

Nabila : Gak usah Hafi…..

Hafi : Yaudah kalau gitu
Hafi : Saya mau main dulu ya
Hafi : Malam

Nabila : Malam juga

Sebenarnya Hafi beneran ingin menjemput Nabila, tetapi jika cewek itu tidak mau makan Hafi tidak akan memaksanya. Lagipula nanti juga mereka akan bertemu besok di tempat reunian.

Setelah itu, Hafi pun menjawab pesan pesan dari teman teman nya yang lain juga. Dan cowok itu pun beranjak keluar rumah untuk bermain dengan teman temannya.

---

Tanpa diketahui oleh Hafi, di sana Nabila masih terus saja memikirkan Hafi.

Beneran Hafi di Jakarta?

Hafi inget gak ya sama ulang tahun Nabila?

Fyi besok acara reunian itu bertepatan dengan ulang tahu Nabila yang ke 16 tahun yaitu 26 Desember.

Tetapi jangan berpikir itu sengaja, karena tak semua teman teman SMP nya juga masih ingat dengan ulang tahunnya.Itu hanya kebetulan saja.

Nabila terus berusaha untuk menutup matanya tetapi dia masih saja tidak bisa mengendalikan rasa deg-deg annya karena terbayang besok ia akan bertemu dengan Hafi yang sudah setahun lebih ini mereka tidak bertemu.

------

Triple Update

Alhamdulillah hari ini aku bisa update tiga part sekaligus.

Maaf jika ceritanya tidak sebagus kebanyakan cerita di sana, terima kasih untuk kalian yang sudah membaca cerita aku ini.

Dan jangan lupa untuk vote ya, karena vote dari kalian sangat berharga buat aku.

Oh iyaa, fyi setelah ini cerita akan masuk ke dalam kehidupan Hafi dan Nabila yang sesungguhnya.

Penasaran bagaimana jalan kisah mereka?

Tetap tungguin, oke....

Thanks, love  ❤️


HAFI & NABILA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang