Setelah kejadian di sekolah tadi, sesampainya di rumah aku langsung berniat untuk mengirim pesan kepada Hafi. Setelah bersih bersih dan berganti pakaian, aku langsung mengambil ponsel ku. Aku menyalakan ponsel ku lalu menyalakan data selular nya.
Ada beberapa notifikasi yang langsung muncul di langit langit ponsel ku. Tetapi semua itu tak ku hiraukan karena yang menjadi tujuan ku saat ini adalah mengirim pesan kepada Hafi karena aku sudah terlalu penasaran terhadap tanggapannya mengenai surat yang kuberikan.
Saat membuka aplikasi 'Line', ternyata ada notifikasi pesan dari Hafi. Terlihat 2 notifikasi dari roomchat ku dengan Hafi dan Aku segera membuka roomchat itu.
Hafi : tidur gih
Hafi : Gue udah baca suratnyaAku melihat dua pesan yang dikirimkan Hafi itu. Pesan pertama dikirim Hafi tadi malam tetapi aku tidak sempat menjawabnya karena sudah terlanjur tidur. Dan pesan kedua terlihat jam yang tertera di sana adalah pukul 14.10 WIB, itu artinya dia mengirimkan pesan itu pada saat jam PM masih berlangsung.
Aku : Lu mah dibilangin bacanya di rumah, ini malah baca di lapangan
Aku : Kalau ada yang liat gimanaSambil menunggu balasan dari Hafi, aku memilih untuk makan terlebih dahulu.
'Ting'
Ponsel ku berbunyi menandakan ada notifikasi pesan yang masuk. Sambil makan, aku menggunakan tangan kiri ku untuk memainkan ponsel.
Hafi : Tenang aja sih gak ada yang liat
Aku : Terus suratnya sekarang dimana?
Aku : Buang ajaHafi : Nih ada
Hafi : Ya kali dibuang. Engga lah, gue simpen suratnyaAku : Seriusan mau disimpan?
Hafi : iya
Aku : yaudah terserah lu aja deh
Aku : Hafi lu jangan mikir yang macem macem ya gara gara gue kasih lu suratHafi : Gue mau tanya
Aku : Tanya apa?
Hafi : Lo suka sama gue?
Melihat balasan Hafi itu membuat ku sangat deg deg an. Aku bingung harus jawab apa, lebih tepatnya bingung untuk jujur atau berbohong tentang perasaan ku.
Aku : Engga
Hafi : Masa?
Aku : Ih engga Hafi
Aku : Gue cuma kayak care aja sama lo, udah itu ajaHafi : Dari Lo ngasih surat kayak gini udah keliatan kali Bil
Aku : Tapi kan nyatanya engga
Hafi : Yaudah terserah Lo aja
Hafi : Jangan nyesel ya kalo gue sama yang lainAku : Iya
Entah perasaan aku tidak enak setelah Hafi berkata seperti itu.
----
"Kita mau sekelompok sama siapa nih?" tanya Putri
Setelah tadi guru PKn kelas ku menyuruh kami para murid untuk memilih kelompok secara bebas, kini aku dan Putri bingung harus berkelompok dengan siapa saja masalahnya satu kelompok harus terdiri dari 8 orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAFI & NABILA [REVISI]
Teen Fiction• Based on true story • Don't copy my story, please be creative. Happy reading. ------ Aku hanya seorang perempuan yang menyayangimu dalam diam,dalam pandangan,dan dalam doa. ---- Dia Hafi, laki-laki yang membuat hati ku jatuh dengan sikapnya yang t...