17 Desember 2016.
Hari ini tepatnya hari Jumat adalah hari terakhir ujian semester satu di sekolah gue. Dan rencananya hari ini gue akan menyatakan perasaan gue kepada cewek yang berhasil membuat gue jatuh hati sama dia.
"Jadi lo beneran mau nembak dia ? Tanya Dhani
"Iya, rencananya sih ntar malem gue bakal nembaknya. Menurut lo gimana?" Tanya gue balik
"Ya menurut gue sih lo bakal diterima sama Milla, dia juga keliatan banget udah suka sama lo kok." Jawabnya
Gue tersenyum semangat mendengar ucapan Dhani itu. Ya, gue akan menembak Milla setelah beberapa waktu belakangan ini gue telah melakukan pendekatan kepadanya. Dan jika kalian bertanya soal Bila. Gue akan menjawab kalau gue udah gak ada perasaan apapun ke Bila, sebenarnya semenjak gue memutuskan untuk menjauhi Bila, gue masih berkomunikasi seperti biasanya ke dia, tetapi setelah dua hari tiba tiba dia menghilang, dia benar benar tidak mengirimkan gue pesan selama seminggu lebih. Dan hal itu yang membuat gue semakin terbiasa tanpa dia dan semakin dekat dengan Milla.
"Gue kesian sih sebenarnya sama Bila, tapi yam au gimana lagi, lo yang ngejalanin jadi gue gak berbuat apa apa." Ucap Dhani
Gue menoleh sebentar ke belakang, tepatnya ke arah Bila yang duduk di serong kiri belakang gue. Hal ini dikarenakan nomor absen gue dan Bila berdekatan jadi tempaat duduk ujian kami juga berdekatan.
Bila terlihat sedang membaca sebuah tulisan yang ada di kertas, bisa gue tebak itu adalah catetan yang udah dia buat untuk bahan ujian hari ini. Lalu gue kembali menghadap Dhani.
"Gue yakin kok Bila bakal dapet yang lebih dari gue. Tapi gue tetep berharap dia masih mau temenan sama gue Dhan." Ucap gue
"Iya semoga, kalo gue jadi Bila mah gak mau lagi gue kenal sama cowok yang modelnya kayak lo." Balas Dhani
"Yeh anjir." Umpat gue.
----
19.50 WIB
Sebentar lagi gue akan menjalankan rencana gue untuk menyatakan perasaan gue ke Milla. Sebelumnya gue membuka ponsel gue untuk membalas pesan pesan yang masuk dan juga untuk mengirim pesan ke Milla untuk menyuruhnya berangkat sendiri ke tempat yang sudah kita sepakati.
Setelah mengirim pesan kepada Milla, terlihat ada dua notif pesan dari Bila. Dan gue pun memutuskan untuk membukanya dan membalasnya dulu.
Nabila: Hafi maaf ya hp gue seminggu lebih disita nyokap karna mau ujian
Nabila: Mbb ya
Gue : Iya gpp Bil
Gue : Wkwk
Setelah membalas pesan dari Bila, gue pun langsung bersiap pergi ke tempat dimana gue akan nembak Milla nanti. Ah, gue udah gak sabar. Gue deg degan ya walaupun gue yakin bakal diterima sih.
----
Gue bukan orang romantic yang menyiapkan hal hal romantic untuk momen menyatakan perasaan kepada cewek yang dia suka, tapi gue akan berusaha untuk jadi pacar yang baik untuk Milla nantinya.
"Mil, gue sayang sama lo. Lo mau kan kalau kita pacaran?"
"Gue juga sayang sama lo Fi, gue mau kok."
Ya tidak berbeda dari pasangan pasangan lainnya, kurang lebih seperti itulah gue menyatakan perasaan gue kepada Milla. Dan tepat hari ini 17 Desember 2016, gue berpacaran dengan Milla. Gue sangat bahagia, apalagi ditambah melihat senyuman Milla yang sepertiny juga senang dengan hal ini.
Tak lama setelahnya gue dan Milla sepakat untuk mengganti status kami di media sosial. Dan gue memutuskan untuk mengganti status Line gue menjadi 17.
"Makasih ya Mil, aku akan berusaha jadi pacar yang baik buat kamu." Ucap gue
"Iya Fi, semoga kita langgeng terus ya." Ucap Milla
Dan kami pun menghabiskan waktu kami hingga malam hari dengan bersama dan dengan penuh kebahagiaan.
Hallo guyss...
Aku update lagi nih, maaf ya kalau pendek banget karena emang cuma 500+ kata aja. Tapi jangan khawatir karena di bab selanjutnya akan panjang kembali.
Terima kasih yang sudah membaca, jangan lupa untuk komen dan vote ya.
See you guys...
KAMU SEDANG MEMBACA
HAFI & NABILA [REVISI]
Teen Fiction• Based on true story • Don't copy my story, please be creative. Happy reading. ------ Aku hanya seorang perempuan yang menyayangimu dalam diam,dalam pandangan,dan dalam doa. ---- Dia Hafi, laki-laki yang membuat hati ku jatuh dengan sikapnya yang t...