Chapter 63

4.6K 200 45
                                    

Selamat malam Gaes.. Alhamdulillah kelar juga, semoga tetap suka ya,  jangan lupa Comment, vote and follow... Maaf kalau gk nyambung atau lama banget updatenya. Happy reading.
........................................................................

"ada apa Bi.. ?" tanya Felisha setelah ART itu dihadapannya.

"ada Den Rico non..?" ucap ART itu sopan. Felisha dan Nuraini saling berpandangan terkejut.

"ada apa Rico pagi-pagi ini ke Rumah kami Frl,  jangan-jangan dia tahu Kakak disini?" ucap Nuraini panik.

"tenang kak, tenang... Aku belum menghubungi siapa-siapa kalau aku sudah menemukan kakak, sekarang kakak tunggu disini jangan keluar atau kemana-mana? " pesan Felisha yang langsung diangguki oleh Nuraini.

"sekarang Mas Riconya dimana Bi?" tanya Felisha beralih ke asistens rumah tangganya.

"di ruang tamu Non" Felisha mengangguk mrngertimengerti lalu menghampiri ARTnya menunggu.

"Fel.. Jangan bilang-bilang kakak disini ya"

Felisha hanya mengangguk lalu menutup pintu kamarnya. Nuraini memintal tangannya tanda khawatir keberadaanya diketahui baik Rico apalagi Revan.

"Asalamualaikum.... " ucap Felisha ketika sampai di ryang tamu, terlihat wajah lelah Rico memandang kearahnya dengan senyuman tulus. Felisha memperhatikan wajah Rico yang seperti kurang tidur terlihat ada lingkaran hitam dibawah matanya.

"kamu dari Mana Co, sepertinya lelah dan kurang tidur sekali. ?" tanya Felisha lembut.

"akh iya, Kenpa Fel.. " ucap Rico yang nampak tidak fokus pada Felisha.

"aku buatin kopi dulu ya.. " Rico hanya mengangguk, Felisha meninggalkan Rico yang sepertinya berjuang keras menahan kantuk, Ia mengadahkan kepalanya kearah langit-langit rumah dengan sandaran sofa sebagai menyanggah. Felisha berhenti sejenak melihat keadaan Rico yang diam tak bergerak.

"apa ka Revan sejahat itu sama Ka Nur, apa kamu juga akan seperti Kak Revan nanti Co... Mengkhianatiku dibelakang. Apa kamu punya kekasih selain dari aku, dan setelah kita menikah akan ada anak yang tiba-tiba mengakuimu sebagai ayahnya. Anak yang bukan terlahir dari rahimku. Kalau itu terjadi aku harus memikirkan ulang tentng hubungan kita nanti" gumam Felisha dalam hati. Lalu kembali melangkahkan kembali kakinya ke minibar yang berada tepat ditengah ruangan. Tak membutuhkan waktu lama untuknya membuat kopi karena dia sudah paham betul bagaimana takaran komposisi kopi untuk Rico.

"ini Co Kopinya! " ucap Felisha sembari menyodorkan cangkir berisi kopi kehadapan Rico yang terlihat memejamkan mata.

"Terimakasih ya Fel. " Rico langsung menyesap bibir cangkir dengan sangat hati-hati karena kop Ok yng akan dia minum masih sangat panas.

"Tadi kamu belum jawab pertanyaanku...? "

"pertanyaan yang mana? " Rico balik bertanya.

"pertanyaan kamu dari mana"

"Owhh...  " ucap Rico sembari menghempaskan nafas berat.

"rumit kalau diceritakan..." ucap Rico dengan nada sedih sembari memperhatikan kopinya yang mulai mendingin.

"Kenapa? Aku siap mendengarkan koq" ucap Felisha sebenarnya sudah tahu kemana Rico akan bercerita.

"nanti saja kalau aku dalam keadaan yang Fit. Aku mau ambil baju sekalian numpang mandi disini. Soalnya aku harus bimbingan terakhir dengan Frof. Arra, bisa gak lulus aku..  Nanti gak bisa Nikahin kamu.. " ucap Rico

"bagaimana kita akan menikah kalau kamu tidak pernah jujur sama aku, apa jangan -jangan masalah Ka Nur sama Ka Revan karena orang ketiga. Karena tidak mungkin ka Nur pergi kalau Ka Revan tidak melakukan kesalahan fatal. Aku tahu siapa Ka Nur" Ucap Felisha sinis, karena sedari tadi hatinya ingin mengungkapkan apa yang ada didalaminya.

MEMINANGMU (Tersedia Dalam Bentuk Cetak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang