Mobil Revan terus melesat menjauh dari rumah sakit menuju bandara, Ia hanya terdiam dengan fikirannya, entahlah ini benar atau tidak yang jelas Ia ingin pergi sejauh yang bisa, merelakan Nuraini perlahan-lahan, menjauh dan tenggelam dalam kesibukannya nanti, fikirannya kacau tak terarah.
"Kakak bohong'kan kalau punya urusan di Jepang itu hanya alasan kakak untuk menghidar dari Nuraini. Aku gak nyangka kalau kakak itu pengecut. Kakak tidak mau berjuang, tidak mau mempertahankan Nuraini. Kakak lihat Nuraini tadi nangis" ucap Rico sembari fokus pada kemudinya.
Revan tak menjawab Ia hanya menyerahkan ponselnya pada Rico yang berisi E-mail dengan bahasa Jepang. Rico memperhatikan deretan huruf Hiragana yang tertsusun disana."Aku bukan tidak mau berjuang, tapi waktu yang tidak memberikan kesempatan untukku berjuang, dan aku bukan pengecut" ucap Revan dingin.
"Lalu apa yang akan kakak lakukan mengenai pernikahan ini"
"Menurutmu apa yang harus Kakak lakukan"
"Kalau kakak cinta ya kenapa tidak merebut atau berbuat nekat saja, aku yakin Nuraini pun mau"
"Apa hanya itu pilihannya, dan apa akan semudah itu" Revan menatap sekilas adiknya, sementara Rico hanya mengangguk dengam keraguan.
"Berarti kau masih naif Co, cinta saja tidak cukup Co, baik aku dan Nuraini memang kami saling mencintai tapi menikah tak hanya nenghalalkan yang haram, tidak hanya menyatukan kedua mempelai tetapi juga menyatukan dua keluaga dan kakak tidak mau menikah tanpa restu, terlebih BuSyadi'ah. Kita tahu dia adalah orang tua tunggal Nuraini. Dunia Nuraini. Kamu lihat bagaimana Bu Syadi'ah begitu antusias menyambut pernikahan Nuraini, kamu tega menghancurkan kebahagiaannya"
Rico menggelngkan kepalanya pelan. "Apalagi kakak, kakak mencintai Nuraini tapi kakak jauh lebih menyayangi Bu Syadi'ah, dan pilihan terbaik adalah kakak harus pergi dari kehidupan mereka"
Rico terdiam, Ia pun tidak bisa memberikan jawaban atas pertanyaanya.
"Lalu bagaimana dengan kakak"
Revan terdiam, Ia hanya beberapa kali menghembuskan nafas berat, sembari memejamkan mata Dia berucap "Aku hanya bisa mengalah pada waktu, dia yang membuat luka itu dan dia juga yang akan menyembuhkannya, seperti yang dulu" ucap Revan tersenyum getir.
Rico diam, Dia memang memahami kondisi Revan tapi tidak dengan hatinya, kejadian terburuk yang dialaminya saat dia menjalin hubungan dengan Felisha adalah kejadian kecelakaan beruntun beberapa tahun silam, kejadian yang nyaris membuatnya gila apalagi Revan yang ditinggalkan orang yang dicintainya untuk yang kedua kalinya.
Ponsel Revan berderig tanda panggilan masuk "hallo... Bagaimana sudah kamu siap kan semuanya" ucap Revan tanpa basa-basi.".................."
"Ya sudah, Lima belas menit lagi saya sampai" ucapnya lalu memutuskan pembicaraan mereka secara sepihak.
"Cepat Co, pesawat kakak setengah jam lagi take of..." Revan betalih pada Rico.
"Jadi aku tidak ikut" Ucap Rico dengan nada khawatir.
"Untuk sementara tidak dulu, kamu handle kantor pusat saja, kakak bisa handle ini sendiri sekalian refreshing otak kakak yang hampir meledak""Ya sudah kalau itu maunya kakak" Ucap Rico pasrah.
Lima belas menit Revan dan Rico sampai di Parkiran Nandata Internasional, disana ada Aida Amanda Sekretaris pribadi Revan yang sudah menunggunya, Amanda adalah sekretaris menggantikan posisi Riana semenjak kejadian lalu, entah sekarang apa kabar sahabatnya itu. Walau bagaimana pun Riana sudah menemaninya selama bertahun-tahun lamanya."Selamat pagi Pak, ini berkas, passport dan keperluan lain selama di Jepang seperti yang bapak minta" ucap Aida dengan senyum mengembang.
"Termakasih Ai.. Da" ucap Revan tanpa senngaja memenggal nama Aida yang seketika langsung membuatnya terdiam.
"Ayo kak, pesawat nya sudah mau take of..." Rico memecahkan goresan wajah Nuraini dalam benak Revan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMINANGMU (Tersedia Dalam Bentuk Cetak)
AcakCerita ini akan di hapus beberapa Part setelah lebaran. Pertemuan Revan dan Nuraini, pertemuan Cinta dari dunia yang sangat jauh berbeda, namun bahasa cinta mereka menyatukan setiap perbedaan antara Revan dan Nuraini... lika-liku cinta yang tak per...