Chapter - 18

4K 163 0
                                    

Candice mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Nona."
Panggil seorang wanita berbaju putih yang sedang berdiri di samping tempat tidur.

"Nona, nona sudah sadar?saya akan memanggil dokter."
Katanya.

Mendengar sedikit keributan itu membuat Shawn terbangun dari tidurnya.

Hal pertama yang langsung ia lakukan yaitu melihat ke arah Candice.

Shawn membulatkan matanya dan langsung menghampiri sisi tempat tidur Candice.

"Kau sudah bangun?"
Tanyanya sambil membelai rambut Candice.

Candice tidak menjawab dan ia melihat ke beberapa sisi kamar rumah sakit lalu ia menatap Shawn.

Dapat dilihat Candice nampak kebingungan dan meminta penjelasan pada Shawn dr tatapannya itu.

"Kita sedang di rumah sakit. Aku menemukanmu tidak sadarkan di apartemenmu tadi pagi."
Jelas Shawn tetap membelai rambut Candice.

Candice memejamkan matanya dan mengingat kembali kejadian tadi pagi.

"Akhirnya selesai juga." kata Candice setelah ia mengirim semua dokumen yang harus ia selesaikan itu.

Ia memijat pelipisnya yang terasa sakit lalu ia melihat ke arah jam di ponselnya.

"Sudah pukul 9."
Katanya lalu ia berdiri dari kursi dimana tempat ia duduk semalaman.

"Akhhhh." ia sedikir mengerang lalu memegang kepalanya dan memegang meja untuk menompang tubuhnya.

"Kepalaku pusing sekali."

Karna merasa kepalanya sangat sakit dan pandangannya mulai kabur ia memutuskan untuk mencari obat sakit kepala di dapur.

Dengan susah payah Candice berjalan menuju dapur, namun belum sempat sampai di dapur ia mendengar ponselnya berbunyi.

Ia mencari dari mana asal suara ponselnya itu karna ia sudah tidak bisa berfikir dimana ia meletakan ponselnya tadi.

Setelah mendapatkan ponselnya yang ternyata berada di rak kayu dekat pintu masuk ia langsung mengangkat panggilan itu tanpa melihat siapa penelponnya.

"Morning Candice." setelah ia mendengar suara itu ia langsung tau bahwa Shawn yang menelponnya.

Entah bagaimana tapi belakangan ini ai sudah hafal dengan suara laki-laki itu.

Ia menjawab beberapa pertanyaan Shawn tetapi ia mulai merasa kehilangan fokus karna kepalanya yang sakit dan pusing itu lalu ia merasa kakinya sudah tidak dapat menonpang tubuhnya saat ini dan tiba-tiba semua menjadi gelap.

"Candice.. Candice.." panggil Shawn cemas sambil mengusap pipi Candice.

Candice kembali membuka matanya lalu menatap mata Shawn.

Dapat dilihat kekawatiran terbesit di mata laki-laki itu.

"Apa kau baik-baik saja?apa kepalamu sakit?"
Tanya Shawn masih dengan kecemasannya itu karna Candice belum mengeluarkan sedikitpun suara sejak ia sadar.

Candice memegang tangan Shawn yang berada dipipinya lalu tersenyum.

Perlahan ia membuka mulutnya dan menjawab Shawn dengan suara yang masih lemas.
"Aku tidak apa-apa."

Shawn yang mendengar jawaban itu merasa sedikit legah lalu membalas senyuman wanita yang masih terbaring itu.

Ckrekkk
Suara pintu terbuka memecahkan suasana di kamar itu.

Trouble With SuperstarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang