Complete ✔ | FOLLOW BEFORE READ
DONT FORGET TO VOTE & KOMEN
#1 IN ONENIGHTSTAND 05.01.20
#1 IN SHAWNMENDES 24.10.19
#8 IN HURTS 19.12.19
#1 IN DRAMATIS 09.06.20
#1 IN SUPERSTAR 12.01.20
#29 IN WATTYS 22.01.20
Candice Houger, seorang wanita cantik b...
Pagi ini sangat cerah. Sinar matahari menyinari sebuah kamar yang pemiliknya masi tertidur pulas.
Terlihat seorang wanita cantik sedang tertidur pulas di tempat tidurnya.
Meskipun sinar matahari sudah masuk menembus jendela kamarnya, wanita itu masih tertidur dengan pulas.
Kring... kring... kring... Bunyi suara alaram dari sebuah ponsel yang berada di meja nakas tempat tidur.
Kini wanita itu sudah berada di ambang-ambang kesadarannya.
Perlahan ia menggerakkan tanggannya lalu meraba-raba meja nakas itu mencara ponselnya yang berbunyi.
"Jam berapa ini?" Sambil melihat ponselnya lalu mematikan alaram itu.
Wanita itu sengaja memasang alaram agar ia bisa menyesuaikan waktu di negara ini karna perbedaan waktu yang sangat signifikan dari negaranya berasal.
"Hoaaaaaammmmm." ia itu menguap lalu meregangkan tubuhnya.
"Aku masih sangat ngantuk." sambil mengusap-ngusap wajahnya.
"Ini pasti akibat semalam aku tidak tidur dan berkeliaran ditengah malam untuk mencari makan." Ia mengusap-ngusapkan wajahnya dengan kasar sekarang.
Terlihat jika wanita itu menguap beberapa kali dan bisa dipastikan jika ia sangat mengantuk.
"Ayolah Candice, jangan jadi pemalas seperti ini. Ayo kalahkan rasa ngantukmu ini." katanya sendiri Ya wanita itu adalah Candice.
Ia beranjak dari tempat tidurnya menuju ke kamar mandi.
Setelah 20 menit bergelut di kamar mandi ia keluar dengan mengenakan bathrobe putih berjalan menuju lemari pakaiannya.
Ia memilih sebuah long dress putih bermotif brukat yang terlihat simpel namun elegan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah ia mengenakannya ia memulas sedikit riasan tipis di wajah cantiknya lalu berjalan keluar dari kamar menuju ke dapur kecil apartemennya itu.
Sesampainya di dapur ia membuka lemari es namun tak ada apapun di dalam lemari es itu.
"Ahh... Aku lupa kalau sejak kemarin aku sampai disini aku belum membeli apapun." katanya sendiri lalu menutup lemari es itu.
Candice menatap layar ponselnya lalu mencoba menekan beberapa angka di ponselnya.
Ia mencoba menghubungi Celine sahabatnya namun sia-sia karna nomor Celine masi belum bisa dihubungi.
"Hufff.. Baiklah, aku akan pergi menelusuri kota ini sendiri saja kalau begitu." katanya lalu berjalan ke kamar untuk menganbil sebuah tas kecil miliknya.
Candice berjalan keluar dari apartemennya lalu menaiki lift menuju ke lobby.
Sepanjang perjalanan dari pintu apartemen ke lobby ia terus berfikir ia harus kemana sampai akhirnya ia tau ia harus ke mana.