Trouble With Superstar

Chapter - 47

Dorrrrr!!! Heloo sahabat wattpadku, apa kabar?
Apa masih pada baper karna chapter sebelumnya? Hehehe..
Karna semalam aku buat kalian pada baper sama Shawn sampe marah2 yauda deh aku bonusin UP chapter baru hari ini.
Semoga habis ini kalian penasaran dan ga marah-marah lagi ya..

Jangan lupa VOTENYA & KOMENNYA.
Jangan lupa juga cek story aku yang judulnya HALF OF ME.

Happy Reading.
Love L.K

ADA YANG MAU CHARACTER INTRODUCTION??? Dijawab ya.

Shawn POV

Aku membuka mataku ketika cahaya matahari menyorotkan sinarnya tepat di wajahku. Sudah pagi ternyata.

Jessica masih tertidur pulas sambil memelukku.
Dengan perlahan aku melepaskan tangannya dari tubuhku.

Aku beranjak dari tempat tidurnya menuju ke kamar mandi untuk membasuh wajahku.

Setelah selesai dengan urusanku di kamar mandi aku segera mengambil pakaianku dan menelpon supirku dengan ponsel Jessica.

Kurang lebih 15 menit menunggu akhirnya supirku datang dan aku segera turun meninggalkan penthouse Jessica tanpa membangunkannya karna ini masih pukul 6.30 pagi dan aku tidak tega untuk membangunkannya sepagi ini.

Aku memutuskan untuk kembali ke penthouseku di jam sepagi ini karna aku masih memiliki janji dengan Nick pukul 9 nanti.

20 menit kuhabiskan dalam perjalanan menuju penthouse ku.

Dengan cepat aku menekan beberapa tombol akses hingga pintu penthouseku terbuka. Setelah masuk ke dalam penthouseku ini aku segera melangkahkan kakiku menuju dapur dan mengambil segelas air untukku minum namun ketika aku ingin meninggalkan dapur mataku tertuju ke arah meja makan.

Di atas meja makan itu terdapat beberapa macam masakan dan sial!!!
aku baru teringat jika aku sudah berjanji dengan Candice untuk makan malam bersama semalam.

Shitt!! Bagaimana bisa aku melupakan itu semua.
Aku sedikit mengacak rambutku, aku yakin Candice pasti akan marah nantinya. Ralat, bahkan mungkin ia sudah marah padaku sejak semalam dan meninggalkan penthouseku ini.

Dengan langkah cepat aku berjalan menuju kamarku untuk mengisi batrai ponselku yang sudah mati sejak semalam namun lagi-lagi langkahku terhenti ketika melihat sosok seorang wanita yang tertidur pulas di atas sofa ruang tengah.

Aku menghampiri wanita yang sedang tertidur di sofa itu.
Candice. Ia sedang tidur dengan pulas meskipun aku yakin posisinya kurang nyaman disana.

Dengan lembut aku membelai rambutnya dan mencium keningnya.

"Shawn." Panggilnya dengan suara lembutnya.
Ia mengerjapkan matanya beberapa kali lalu menatapku.

"Aku membangunkanmu?" Tanyaku dan ia menggelengkan kepalanya.
Ia merubah posisinya menjadi duduk dan langsung memelukku.

"Kau kemana saja semalam?aku menunggumu. Aku mengkahwatirkanmu." Katanya. Wait, dia tidak marah padaku?really?bahkan ia menghawatirkanku? Sial!!! Ini malah semakin membuatku merasa bersalah padanya.

"Maafkan aku." Kataku membelai rambutnya dengan sayang.

Ia melepaskan pelukkannya lalu menatapku.
"Kau kemana saja semalam?kau tau, aku mengkahwatirkanmu. Aku bahkan menelpon Rossie dan menanyakan apa pesawatmu sudah mendarat atau belum, aku takut terjadi sesuatu padamu." Katanya dengan cemas membuatku tersenyum, aku senang ia sangat peduli terhadapku.

"Maaf, aku ingin menelponmu semalam namun ponselku mati. Anak-anak memaksaku untuk ikut merayakan keberhasilan pembuatan video clip baruku bersama Jessica yang akan segera rilis nantinya, aku minum terlalu banyak yang membuatku tidak bisa pulang. Maaf aku membuatmu cemas dan tidak mengabarimu. Maaf juga aku sudah membatalkan makan malam kita dan membuatmu menunggu."
Sunggu, aku benar-benar menyesal membuatnya menungguku semalaman dengan perasaan cemas.