Chapter - 14

3.9K 185 3
                                    

Candice POV

"Kenapa ia tidak memberiku kabar?"
Aku melihat jam tanganku dan waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore.

"Mungkin saja dia sedang sibuk."
Batinku.

"Candice."
Panggil bibi Lyla dari dapur.

Aku yang mendengar panggilan bibi langsung bergegas ke dapur.

"Ada apa bi?"
Tanyaku pada bibi.

"Bibi lihat dari tadi kau melihat ke jam tanganmu, apa kau sedang menunggu seseorang?"
Kata bibi sambil tersenyum.

Aku tidak menyangka ternyata dari tadi bibi memperhatikanku.

"Hahaha... Tidak bi, temanku pergi ke Toronto dan aku hanya melihat jam apa dia sudah sampai atau belum."
Jawabku sambil tersenyum kepada bibi.

"Apa temanmu itu sungguh istimewah hingga kau menunggunya memberimu kabar?"
Tanya bibi yang membuatku bingung bagaimana bibi bisa tau.

Aku hanya tersenyum membalas pertanyaan bibi.

Seakan bibi mengerti bibi kembali berkata padaku.

"Semoga saja dia adalah orang yang tepat."
Lalu bibi mengusap kedua bahuku lalu kami berdua tersenyum.

Setelah berbincang dengan bibi akhirnya aku memutuskan untuk pergi dari dapur untuk membantu Anne mengajari Miranda dan Natalie.

Miranda dan Natalie adalah pekerja baru di cafe.
Mereka berdua adalah sosok gadis yang ceria, mereka juga cekatan dan cepat memahami cara bekerja di cafe.

Entah mengapa aku kembali melirik ke jam tanganku, waktu baru menunjukkan pukul 3 lewat 45.

Aku menghembuskan nafasku.
"Lebih baik aku bekerja dari pada memikirkannya terus, ia juga pasti sangat sibuk makanya tidak mengabariku."
Batinku, lalu aku memutuskan untuk kembali bekerja.

-------------------------

Shawn POV

Tuttt...tut...tut..
'Nomor yang anda tuju tidak menjawab.'

Shawn mematikan sambungannya.
"Apa Candice sedang sibuk?tapi ini sudah pukul 11 malam."
Batinku.

Ya, aku sudah menelpon Candice dua kali namun tidak ada jawaban.

"Apa mungkin dia marah karna aku tidak memberinya kabar?." batinku.

Aku memijat kedua pelipisku lalu memutuskan untuk menatap pemandangan jalanan melalui jendela mobil.

Kurang lebih 15 menit di dalam mobil akhirnya mobilpun berhenti.

"Tuan, kita sudah sampai di hotel."
Kata supirku lalu bergegas turun dan membukakanku pintu.

Setelah pintu terbuka akupun segera masuk ke dalam hotel dan berjalan menuju kamar yang sudah di atur oleh Nick.

Setelah memasuki kamar aku mencoba untuk menghubungi Candice lagi, namun ia tetap tidak menjawab telponku.

Aku memutuskan untuk segera mandi untuk menghilangkan sedikit rasa lelahku karna seharian ini aku sangat sibuk karna harus berada di beberapa acara stasiun TV dan radio.

Setelah 30 menit berada di kamar mandi akhirnya aku keluar dari kamar mandi.

Kring...kring...
Bunyi ponselku.

Aku mengambil ponsel yang ku letakkan di meja nakas samping tempat tidur lalu aku melihat nama dari balik layar ponselku dan langsung mengangkat telpon itu.

"Candice."
Kataku.

"Kau kemana saja, kenapa kau tidak menjawab telponku?"
Lanjutku.

"Aku baru pulang kerja, hari ini cafe sangat ramai dan lagi kami memiliki pekerja baru jadi sebelum pulang kami mengatur ulang jadwal kerja."
Jawab Candice.

"Maaf aku tidak menghubungimu seharian ini. Aku sangat sibuk hari ini. Maafkan aku Candice."

"Tidak apa2 Shawn. Aku tau kau pasti sangat sibuk hari ini."

"Ya aku sangat sibuk. Candice apa kau sudah di apartementmu?"

"Belum, ini aku sedang berada di halte bus."

"Ini sudah hampir jam 12 Candice, apa kau butuh seseorang untuk mengantarmu pulang?aku bisa menelpon supir nick untuk mengantarmu."

"Tidak usa Shawn, tidak apa-apa."

"Tapi ini sudah larut, kau seorang wanita. Aku takut jika terjadi sesuatu padamu."
Kataku kahwatir.

"Kau tenang saja, tidak akan terjadi apa-apa. Shawn, busnya sudah datang.
Aku akan msnghubungimu sesampainya dirumah."

"Baiklah, hubungi aku jika sudah sampai."

Candice mengiyakan lalu memutuskan panggilan mereka.

---------------------

Setibanya Candice di apartemennya ia pun mengeluarkan ponselnya berniat ingin mengabari Shawn.

Kring...
Kring...
Tiba-tiba ponselnya berbunyi.

Ia melihat nama si penelfon sejenak lalu mengangkat telpon itu.

"Halo."
Sapa Candice.

"Halo..Maaf nona aku mengganggumu, aku tau disana sudah larut."
Kata Michael di sebrang telpon.

"Tidak apa Michael. Bagaimana keadaanmu disana?dan bagaimana kondisi perusahaan?maaf aku belum sempat menelponmu sejak aku berada disini." Kata Candice.

"Saya baik nona dan kondisi perusahaan juga baik hanya saja ada beberapa berkas yang harus nona periksa dan harus nona kerjakan."

"Baik lah akan kuperiksa terlebih dahulu. Tolong kau emailkan untukku."
Jawab Candice.

"Saya sudah mengirimkan nona email 30 menit yang lalu. Mohon nona periksa."

"Baiklah Michael. Aku akan memeriksanya."
Jawab Candice lalu diiyakan oleh Michael dan memutuskan sambungan itu.

Candice kembali menekan nomor ponsel Shawn di ponselnya lalu menghubunginya, namun kali ini Shawn tidak menjawab panggilannya itu.

"Mungkin dia sudah tidur. Kalau begitu lebih baik aku segera mandi dan memeriksa emailku."
Wanita itu segera berjalan ke kamar mandi untuk menyelesaikan rutinitas malamnya itu.

Setelah kurang lebih menghabiskan dua puluh menit untuk menyelesaikan rutinitas malamnya itu akhirnya Candicepun keluar dengan mengenakan piyama pink.

Ia langsung menyalakan laptopnya untuk memeriksa email.

Ia mulai memeriksa satu per satu berkas yang harus ia periksa dan mulai mengerjakan beberapa berkas yang harus ia kerjakan.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 4 subuh tapi Candice masih mengerjakan berkas-berkas itu.

"Kenapa banyak sekali."
Gumal Candice sambil mengusap-ngusap wajahnya.

"Lebih baik aku membuat kopi."
Ia berjalan menuju ke dapur untuk membuat segelas kopi hangat untuk melawan rasa kantuknya.

Setelah ia selesai membuat kopi ia kembali ke meja laptopnya dimana ia harus menyelesaikan beberapa dokumen-dokumennya itu.

Ia sudah mengerjakan separuh dari pekerjaannya dan sudah mengirimkannya kembali namun masih ada setengah dokumen lagi yang harus ia selesaikan.

Ia melihat lagi ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 6 pagi.

Kali ini matanya sudah benar-benar tidak bisa diajak kompromi dan tanpa ia sadari perlahan lahan kesadarannya mulai hilang dan ia pun tertidur di depan laptopnya itu.

---------------

Hallo sahabat wattpad.
Apa kabar semuanya?
Maaf ya aku lama baru update soalnya bener2 sibuk banget prepare buat wedding.

Gimana nih menurut kalian?apa Shawn dan Candice bikin penasaran?
Yuk Vote dan komen biar next chapternya aku cepet update.

Love L.K

Trouble With SuperstarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang