Trouble With Superstar

Chapter - 50

Halooo!!! Apa kabar sahabat wattpad?
Kali ini aku updatenya cepet nih hari senin, biasanya hari kamis kan.
Nah klo misalkan aku keburu nulis aku bakal up lg hr kamis dan sabtu/minggu ya.
Maaf klo aku ga bisa up tiap hr atau up sering2, karna aku kerja dan mlm masih hrs urus toko, pulang masih msti urus suami, klo aku mondar mandir di wattpad terus yang ada tar jadinya lakiku kayak Shawn lg. 😆😆

Nah aku juga mau jelasin untuk karakter Candice sendiri kalian mesti tau kalau Candice itu dari awal mmg orgnya agak sabar gt soalnya dr dia hadapin ex fianceenya dia aja uda ketawan orgnya begitu, kalian harus agak sabar hadapin dia krna aku ga akan buat cerita ini seperti langsung ketawan, semua butuh proses ya karna aku pingin kalian tuh feelnya dpt banget sama ky jalan hidup kita, ky kamu klo sakit k dokter kan ga langsung sembuh nah sama ky cerita ini, semua butuh proses buat bahagianya, okee??

Happy Reading.
Jangan lupa VOTE & KOMEN

Love L.K

Candice menaiki bus menuju tempat kerjanya tepat pukul 7.30 pagi ini.

Wajahnya tampak sedikit berantakan, mungkin akibat semalam.
Semalam ia menangis hingga matanya sembab dan juga tidurnya tidak begitu nyenyak bahkan pagi tadi ia terbangun pukul 5.30 karna merasa mual.

Ia tau jika penyakit maagnya pasti kambuh lagi karna semalam ia sama sekali tidak memakan apapun saat acara Shawn berlangsung, awalnya ia pikir akan mengajak Shawn untuk makan bersama setelah acara berakhir tetapi semua itu hanyalah sebuah rencana belaka.

Mengerti dengan keadaan tubuhnya sekarang, Candice malahan merasa nafsunya terhadap makanan entah lari kemana hingga ia benar-benar tidak memiliki niat untuk makan sama sekali.

Selama perjalanan, wanita itu hanya menghabiskan waktunya dengan pikirannya sendiri.
Berfikir apa Shawn masih belum bangun karna pesannya tadi pagi masih belum di balas olehnya dan pastinya bayangan semalam terus melintas di otaknya namun ia segera membuangnya jauh-jauh dan menyakinkan dirinya jika itu hanya sebatas persahabatan.

Candice segera melangkahkan kakinya menuruni bus ketika bus berhenti tepat dimana halte yang biasa Candice turuni.

Ia kembali melangkahkan kakinya menuju ke cafe tempat ia bekerja.

"Apa kau sudah lihat videonya Nat?Shawn dan Jessica sangatlah panas di dalam video itu."

"Ya, aku sudah melihatnya. Ku rasa mereka memeiliki suatu hubungan di belakang video ini."

Suara Natalie dan Miranda memenuhi pendengaran Candice dan lagi-lagi itu membuat hatinya semakin sakit.
Ia menghembuskan nafas beratnya.

Hari ini Natalie sudah mulai bekerja, itu tandanya ia harus lebih bersabar lagi karna pasti dua sejoli itu, Natalie dan Miranda, akan selalu membicarakan Shawn, Shawn dan Shawn, seperti biasanya.

Candice segera melangkahkan kakinya menuju dapur.
Ya, ia lebih baik membantu bibi di dapur ketimbang harus mendengarkan pembicaraan kedua sejoli itu.

Baru saja Candice ingin menaruh tasnya ke dalam lemari penyimpanan tetapi ponselnya berbunyi menandakan jika ada sebuah pesan masuk.

Dengan cepat ia segera membuka pesan itu dan benar saja, Shawn yang membalas pesannya membuat sebuah senyuman keluar dari bibir manis wanita itu.

'Hei, morning. Aku baru saja bangun dan akan pergi ke gym. Apa kau sudah di cafe? Maaf aku tidak mengantarmu pagi ini.'

Candice masih setia dengan senyumannya sambil mengetikkan sesuatu di ponselnya.

'Ya aku sudah di cafe. Tidak masalah, aku tau kau pasti lelah karna mempersiapkan semuanya semalam. Siang ini kau ada acara?'
Balas Candice.
Tak lama ponselnya kembali berbunyi.