Chapter - 19

3.7K 175 0
                                    

"Sudah siap!!!"
Teriak Candice riang sambil mengeluarkan seloyang muffin almond buatannya itu.

Merasa bosan berada di penthouse Shawn sejak ia keluar dari rumah sakit dan ditambah lagi Shawn yang keluar meninggalkannya seorang diri karna ada beberapa pekerjaan membuatnya ingin melakukan sesuatu.

Akhirnya ia melihat bahan-bahan apa saja yang berada di dapur penthouse laki-laki itu dan pada akhirnya jadilah muffin-muffin ini.

"Hemm.. Wangi sekali.. Tidak sia-sia aku membantu bibi selama ini."
Kata Candice puas dan menghirup aroma wangi muffin buatannya yang baru matang.

Mendadak ia ingin memamerkan muffin buatannya pada Shawn.

Ia berlari mengambil ponselnya di meja ruangan tengah lalu kembali ke dapur.

Ckreek ckreek..

Ia melihat hasil fotonya sebentar lalu mengirimkannya kepada Shawn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia melihat hasil fotonya sebentar lalu mengirimkannya kepada Shawn.

Ia tidak menulis apa-apa dalam pesannya hanya foto muffin-muffin ini lalu mengirimkannya pada Shawn.

Tak butuh waktu 5 menit Shawn sudah membalas pesannya.

From Shawn
"Kau sedang dimana?"

"Tentu saja di penthousemu, dimana lagi kau pikir?"
Candice sedikit tertawa mendengar pertanyaan itu.
Dasar aneh, dia pikir aku bisa kemana.
Batinnya.

"Apa kau membeli muffin?kau sengaja membeli banyak karna kau tau aku menyukainya?apa ini sebuah sogokan?"

"Dasar pria aneh. Aku membuatnya makanya banyak, jika aku membelinya bisa kupastikan aku hanya membelinya satu dan sudah pasti itu berada di dalam perutku."
Balas Candice mengejek Shawn.

"Aku tidak yakin jika kau yang membuatnya. Jika benar smua katamu bahwa kau yang membuatnya bisa kupastikan bahwa ini bukanlah sebuah sogokan melainkan jebakan."

Membaca isi pesan dari laki-laki itu membuat Candice memanyunkan bibirnya dan berceloteh sendiri.

"Dasar laki-laki itu. Awas saja sampai dia pulang nanti, aku akan.."

"Aku akan apa?"
Tanya Shawn yang tiba-tiba berbisik tepat di sebelah kuping Candice dari belakang.

"Waaaa!!!" Candice yang mendengar itu hampir melompat karna terkejut.

Shawn tertawa melihat reaksi wanita itu.

"Aahhhh...." Candice memegang dadanya sambil menatap Shawn.

"Kau tau jantungku rasanya seperti ingin copot???" katanya kesal.

"Bagaimana bisa kau masuk tanpa suara seperti itu?apa kau hantu yang bisa menembus tembok tanpa membuka pintu?"
Candice masih setia dengan ocehannya masih sambil memegang dadanya.

"Baiklah baiklah, maafkan aku."
Kata Shawn sambil menahan tawanya.

Karna merasa kesal dengan Shawn tiba-tiba muncullah sebuah ide untuk menjahili Shawn.

Trouble With SuperstarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang