Trouble With Superstar

Chapter - 23

Guys aku mau peringatin nanti klo pas ada tulisan 18++ warning gt tandanya ada beberapa tulisan yang berkaitan sama adegan-adegan dewasa ya. Jadi buat yg ga mau baca boleh di skip sampai next chapter aja.
Dan selama bulan puasa aku bakal publis malam aja ya.
Nah yg belum aku tulis warning mungkin masih yang
contoh: cium atau peluk gt2 belum aku warning ya.
Selamat membaca 🙏🙏🙏

Shawn dan Candice sedang menikmati pemandangan kota New York dari atas rooftop.

"Lupakan dia, kau berhak menerima orang yang lebih baik darinya. Yang bisa membuatmu nyaman tanpa memaksakan egonya."
Kata Shawn membuat Candice mengangkat kepalanya yang tadi ia sandarkan di bahu Shawn.

Candice menatap Shawn sebentar.
"Terimakasih Shawn."
Kata Candice lalu tersenyum.

"For what?" tanya Shawn menatap Candice.

"For everything." jawab Candice lalu tersenyum kembali.

"Meskipun aku belum bisa mengabulkan semua kebahagiaanmu seperti yang kau bilang tadi tetapi setidaknya aku mau melihatmu bahagia Candice."
Shawn tersenyum lalu ia mengingat kata-kata Candice.

Kini Shawn sudah berdiri dari tempat duduknya.
Lalu ia mengulurkan tangannya untuk Candice yang masih duduk di bawah.

"Kau mau apa?"
Tanya Candice menatap Shawn yang sudah berdiri dengan tatapan heran.

"Mengabulkan salah satu kebahagiaanmu."
Mendengar jawaban Shawn akhirnya Candice menerima uluran tangan Shawn lalu berdiri.

(Anggap aja pas mereka dance ada lagu ini ya. Maksudnya ky di film2 gt loh ada backsoundnya.)

Tanpa Candice sadari tiba-tiba Shawn sudah merangkul pinggangnya membawa wanita itu dalam pelukannya.

"Shawn, apa yang kau lakukan?"
Tanya Candice sedikit panik.

"Bukankah kau bilang ingin berdansa?aku ingin menjadi orang yang mengabulkan salah satu kebahagiaanmu."
Kata Shawn lalu tersenyum manis pada Candice.
Wajah Candice kini sudah merona karna ulah Shawn.

Shawn mulai menggerakkan tubuhnya dan beberapa kali memutar tubuh Candice.

Candice tak bisa menahan tawa di sela-sela tarian mereka.
Entah bagaimana ia merasa sangat bahagia meskipun mereka menari tanpa musik.

Mata Shawn tidak pernah berpaling dari mata Candice.
Ia terus menatap Candice yang sekarang berada di dekapannya.

Di akhir tarian mereka wajah Shawn semakin dekat dengan Candice.

Cup..
Sebuah ciuman lembut mendarat di bibir Candice.
Candice sempat memejamkan mata ketika Shawn menciumnya.

Mereka kembali membuka mata mereka saat Shawn melepaskan ciumannya itu.

Masih menatap mata Candice, Shawn kembali mengelus pipi Candice dengan lembut hingga membuat Candice memejamkan matanya.
Saat itu Shawn tidak membuang kesempatan itu.

Ia kembali mendaratkan bibirnya di atas bibir Candice.
Ciuman itu diterima oleh Candice.

Berawal dari sebuah ciuman yang lembut beralih menjadi sebuah ciuman yang menuntut.

Tangan Shawn yang berawal berada di pipi Candice sekarang turun ke arah leharnya.

"Awwww." Candice meringis kesakitan yang membuat Shawn menghentikan ciumannya.