Chapter - 43

2.9K 144 4
                                    

Update!!!! Yeee seneng banget akhirnya aku bisa update lagi.
Maaf ya aku kemarin masuk RS jadi ga bisa update dan minggu depan aku juga bakal jalanin oprasi jadi kemungkinan aku bakal skip updatenya lagi, tapi aku usahain dalam minggu ini aku bakal tulis 2 chapter sekaligus jadi minggu depan aku tetap bisa update kasi kalian pasca penyembuhan oprasinya.
Aku harap kalian suka ya sama ceritanya, kalau ada kekurangan tolong di komen ya.
Jangan lupa juga untuk Votenya dan cek ceritaku yang judulnya Half Of Me.

Happy Reading.
Love L.K

Candice POV

Hari ini tepat 1 minggu Shawn meninggalkanku untuk menyelesaikan projek kolaborasinya bersama Jessica di LA.

Semakin dekat dengan tanggal peluncuran albumnya ia semakin sibuk, bahkan ia tidak lagi menelponku atau sekedar mengirimkanku pesan singkat seperti biasanya.

Sesibuk itukah?
Gadis batinku bertanya.
Entah mengapa aku merasa jauh dengannya sekarang dan itu membuatku sedikit 'sedih' mungkin?
Huft, bahkan aku sendiri tidak mengerti dengan sikon hatiku.

"Menunggu telpon Shawn huh?"
Tanya Mike padaku dengan sebelah alisnya yang ia angkat.

Aku hanya tersenyum masam padanya.
Belakangan ini aku memang lebih banyak menghabiskan waktuku di rumah Mike dan Celine.
Contohnya seperti saat ini, aku sedang bersandar di sofa ruang tengah sambil memainkan ponselku, lebih tepatnya menunggu telpon dari Shawn atau sekedar pesan singkatnya.

"Mungkin dia sangat sibuk." Kata Mike lalu menyandarkan tubuhnya tepat di sebelahku.

Aku mengangguk menyetujuinya.
"Ya, aku tau pasti ia sangat sibuk."

Setiap kali perasaanku tidak karuan karna Shawn aku selalu mencoba untuk menepisnya, namun terkadang semua yang kulakukan itu gagal.

Belakangan ini perasaanku menjadi lebih sensitive terhadap Shawn, aku mudah merindukannya, bahkan terkadang aku sengaja pulang ke penthousenya yang kosong itu hanya untuk tidur di kamar yang beraroma maskulin yang selalu aku rindukan belakangan ini.

Entahlah, aku sendiri tidak paham mengapa diriku berubah seperti ini, apakah karna aku sudah terlalu dalam dengan perasaanku?atau mungkinkah ia meninggalkanku di saat yang tidak tepat?karna aku memang sering merasa tidak enak badan belakangan ini.

"Telpon saja jika kau memang sangat merindukannya." Kata Mike membuatku menatapnya.

Aku menggelengkan kepalaku.
"Aku tidak mau mengganggunya. Dia pasti sangat sibuk."

"Bukankah dia bilang dia mencintaimu?jika benar ia mencintaimu maka tidak ada alasan hanya sekedar meluangkan waktunya sebentar untuk menerima telponmu bukan?" Kata Mike membuatku menghembuskan nafas beratku.

"Sudah malam, aku ingin tidur." Kataku bohong lalu meninggalkan Mike.

Aku merebahkan tubuhku di atas tempat tidur Celine dan lagi-lagi aku menghembuskan nafas beratku.

Kurasa aku benar-benar merindukannya saat ini.
Aku kembali memikirkan apa yang Mike katakan padaku.

"Tidak ada salahnya jika aku mencoba menelpon Shawn bukan?" Kataku entah pada siapa mengingat kamar ini hanya ada aku seorang, Celine belum pulang sejak sore tadi.
Mungkin ia pergi dengan beberapa customer atau kolega kerjanya.

Setelah bulat dengan keputusanku aku mulai mengeluarkan ponselku lalu menekan panggilan untuk Shawn.

Satu kali, tidak di angkat.
Dua kali, masih tidak di angkat.

Aku menghembuskan nafas beratku saat nada panggilan yang ke tiga kaliku masih belum ada yang mengangkatnya.

Aku memutuskan untuk mengakhiri panggilan itu namun akhirnya panggilan itu diterima.

Trouble With SuperstarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang