Chapter - 34

3.3K 173 0
                                    

"WAJIB VOTE DAN KOMEN AGAR NEXT CHAPTER CEPAT UP"

Shawn turun dari penthousenya tepat setelah ia mengambil kunci mobil.
Setelah sampai di basement itu, ia segera memasuki sebuah mobil sport hitam miliknya.

Hari ini ia memutuskan tidak membawa jeepnya karna ia sudah beberapa kali tertangkap paparazi dengan mobil jeep itu, jadi untuk berjaga-jaga agar paparazi itu tidak mengikutinya maka ia membawa mobil sport hitam yang biasanya hanya akan ia bawa jika ada moment tertentu untuk menghindari para paparazi.

Tak butuh waktu lama Shawn sudah sampai di depan cafe tepat dimana Candice bekerja.
Shawn mengeluarkan ponselnya lalu menekan beberapa nomor.

"Halo, dengan Misstar Cafe di sini. Ada yang bisa saya bantu?"
Kata seorang wanita dari sebrang telpon.

"Hi, aku ingin memesan 4 buah muffin."
Kata Shawn sambil mengintip dari mobilnya ke jendela dalam cafe untuk memastikan jika Candice ada di dalam.

"Baik tuan, ada lagi yang ingin kau pesan?"

"Tidak. Emm, bisakah kau mengantarkannya ke mobilku? Aku sedang sedikit terburu-buru." Kataku bohong.

"Baiklah dimana mobil tuan di parkirkan?"

"Mobilku tepat berada di depan cafe dekat belokan. Mobil sport hitam."
Jelasku kepada wanita itu.

"Baik, akan segera kami antar."

"Tunggu, bisakah kau membantuku untuk menyuruh pelayanmu yang bernama Candice untuk mengantarnya."
Tanya Shawn berharap agar orang itu menyetujuinya namun Shawn malah tidak mendapat jawaban dari sebrang sana.

"Halo." Panggil Shawn lagi.

"Apa kau Shawn?" Tanya wanita di sebrang telepon itu membuat Shawn sedikit kaget.

Bagaimana ia tau? Apa Candice sudah memberitau kepada semua orang? Batin Shawn.

Karna penasaran, Shawn kembali mengintip ke arah jendela namun tidak untuk melihat Candice melainkan melihat ke arah kasir dimana tempat orang yang menjawab telpon darinya dan ternyata itu adalah seorang wanita yang sudah sedikit berusia.

Mungkin Bibi yang sudah beberapa kali Candice ceritakan saat kami berkumpul di rumah Mike. Batin Shawn

"Bagaimana kau bisa tau?"
Tanyaku heran.

"Candice menceritakannya padaku pagi tadi."

"Apa kau bisa membantuku untuk mengantarkan muffin itu? Aku ada sedikit urusan dengannya."
Kata Shawn.

"Apa kau datang untuk membujuk Candice dan memperbaiki hubungan kalian?itu kah yang kau maksud dengan sedikit urusan?"

"Ya, sebenarnya aku datang kesini untuk......"
Shawn sedikit menjelaskan kepada Lyla berharap agar wanita itu akan membantunya kali ini.

"Jadi apa kau bisa membantuku?"
Tanya Shawn setelah menjelaskan maksudnya pada Lyla.

"Baiklah, aku akan membantumu."

"Tapi, apa bisa kau merahasiakan semuanya? Termasuk siapa aku."
Tanya Shawn sedikit meyakinkan.

"Tentu saja. Kau tenang saja, aku tidak akan menceritakannya pada siapapun. Candice sudah ku anggap seperti putriku sendiri, jadi aku juga tidak mau dia kesulitan karna jika hubungan kalian terbongkar oleh media pasti dia akan dikejar-kejar oleh para wartawan itu dan belum lagi dengan fansmu."
Jelas Lyla membuat Shawn tersenyum.

"Baiklah, aku akan segera memanggilnya untuk mengantarkan muffin ini. Jaga dia baik-baik selama dia bersamamu dan berjanjilah agar dia tidak menangis lagi."

Trouble With SuperstarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang