Chapter - 69

2.8K 143 42
                                    

3100 words guys!!!
Next chapter aku usahain sabtu ya soalnya mendadak aku sikonnya lg capek banget + aku juga kurang ok badannya jd aku ga janji ya tp aku usahain banget.

Ok deh langsung aja di baca ya.
Jangan lupa VOTE & KOMENNYA.

Happy Reading
Love L.K

Instageam: loveelk_

Lelaki itu melempar sebuah kertas yang tadi ia baca ke atas meja kerjanya dengan kencang.

Ia memijat pelipisnya lalu memejamkan matanya.
Ia kembali menatap ke arah kertas yang tadi ia lemparkan lalu ia bangkit dari kursi singga sananya meninggalkan tempat itu.

Suara decitan terdengar saat ia menghentikan mobilnya di sebuah rumah kecil. Lelaki itu menatap rumah itu cukup lama hingga akhirnya ia memutuskan untuk turun dari mobilnya itu menuju ke pintu utama rumah itu.

Sesampainya di pintu utama ia mengetuk pintu itu beberapa kali hingga terdengar suara seseorang dari dalam sana.

"Sebentar."

Kata orang itu lalu tak lama pintu itu terbuka.

"Siap..." suara orang itu tercekat ketika melihat sosok yang berdiri tepat di depan pintu rumahnya.

"Ka..kau.." katanya dengan terbata-bata namun dengan susah payah ia menetralkan suaranya kembali, menyembunyikan rasa terkejutnya itu.

"Maaf ada perlu apa malam-malam seperti ini datang ke rumahku?" Tanya orang itu lagi namun lelaki di depannya itu hanya diam sambil menatapnya dengan tatapan yang sulit ia artikan.

"Apa ada yang....."

"Siapa ayah dari bayi yang berada di kandunganmu?" Tanya lelaki itu membuat mata wanita yang berada di depannya membulat sempurna dengan raut wajah terkejutnya.

"Apa maksudm.."

"Apa itu milikku?" Tanya lelaki itu kembali membuat wanita itu bungkam seribu bahasa.

"Jawab aku." Katanya kembali dengan penuh penekanan sambil menatap kedua mata wanita itu.

Tanpa wanita itu sadari sekarang air matanya sudah jatuh membasahi pipinya namun tetap bungkam.

"Diammu dan sikapmu sudah menjawab semuanya. Ya, itu janin itu adalah milikku."
Kata lelaki itu kembali lalu membalikkan tubuhnya dan melangkahkan kakinya, bermaksud untuk pergi dari tempat itu namun langkahnya terhenti ketika mendengar sebuah kata-kata yang terucap dari mulut wanita itu dengan sangat kecil namun masih dapat ia dengar.

"Kumohon, jangan ambil dia dariku atau bahkan memintaku untuk melenyapkannya."

Lelaki itu memutar tubuhnya kembali menatap mata wanita itu.

"Aku tidak sebajingan itu." Katanya lalu kembali melangkahkan kakinya meninggalkan tempat itu.

Di sisi lain seorang wanita sedang menunggu kepulangan suaminya.
Melihat jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul 11 malam namun orang yang ia tunggu-tunggu masih juga belum pulang.

Wanita itu kembali mengambil ponselnya dan menelpon suaminya itu, Mike namun ponselnya tetap tidak aktif.

Bughh!!
Suara bantingan yang berasal dari pintu utama membuat Candice memutuskan panggilannya dan segera berjalan ke arah pintu utama untuk melihat apa yang sedang terjadi.

"Mike?" Tanya Candice lalu menghampiri Mike dan membantunya karna ia berjalan dengan sempoyongan.

Bau alkohol menyeruak ke dalam indra penciuman Candice.
"Mike mabuk?" Batinnya namun ia menghiraukan itu dan kembali fokus dengan membantu Mike menaiki tangga menuju lantai dua.

Trouble With SuperstarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang