Trouble With Superstar

Chapter - 59

UP GUYSS!!! 6300++!!!
Oh ya sebelumnya aku mau ngucapin terlebih dahulu
Selamat hari natal bagi yang merayakannya, wish you have a wonderful Christmas time.

Nah balik lagi ke topik semula.
Nih aku update hari ini aja deh soalnya tadi lagi ketik-ketik eh sempet ke publish dan pada heboh kok ga bisa di baca
nah tdnya juga aku pikir aku mau lanjutin semua di sini tapi aku rasa aku bakal lanjut buat chapter berikutnya aja karna klo ga pasti bakal jadi kepanjangan banget, ini aja uda 6300++ apa lagi kalau aku tambahin lagi, jadi nextnya aku update sabtu aja ya, plisss kasi aku waktu buat lanjut nulis yang puanjang karna aku sadar ini uda masuk chapter 59, aku ga mau nanti endingnya cerita ini malah jd kebanyakan chapter kan, jd aku pikir mulai dari sekarang aku bakal banyakin aja per chapternya.

Ok deh selamat membaca teman-teman, semoga suka dan puas ya. Jangan lupa VOTE & KOMEN

Love L.K

Candice POV

Hari berganti hari, tak terasa ini sudah melewati 1 minggu sejak hari dimana aku bersama Mike pergi memeriksakan kandunganku.
Sejak hari itu juga rasa mual, sakit kepala, pusing dan lemas pada tubuhnya sama sekali tidak berkurang, justru aku malah merasa semakin buruk.

Jika para ibu hamil semua mengkhawatirkan berat badan mereka yang bertambah, aku malah sebaliknya.

Aku mengkhawatirkan berat badanku yang justru menurun. Dengan berbagai cara aku berusaha agar dapat makan dengan baik, bahkan Mike selalu membelikan makanan-makanan kesukaanku tetapi tetap saja ujung-ujung semua itu akan keluar lagi dari mulutku.

Semua reaksi tubuhku selama kehamilan cukup membuatku merasa tertekan, ditambah lagi kelakuan Shawn dan Jessica.
Kedua orang itu sering sekali mengumbarkan kemesraan mereka di depanku karna sebenarnya sejak 4 hari lalu Mike memaksakan kehendaknya untuk tinggal bersama dengannya dan Celine agar Mike dapat menjagaku lebih ekstra.

Aku memang sudah tidak memiliki hubungan apapun dengan Shawn, tetapi aku juga tidak dapat membohongi diriku sendiri, jika aku masih menyimpan rasa terhadap Shawn.
Aku juga masih sering menangis ketika melihat Shawn bermesraan dengan Jessica.

Lelaki yang seharusnya menjadi ayah dari anak yang di kandungku inu, yang seharusnya memberikan perhatiaan di saat-saat seperti ini namun justru malah bermesraan dengan wanita lain bahkan terkadang aku merasa jika kedua orang itu seperti melupakan dimana mereka saat itu.

Jika dulu mereka menyembunyikan semua itu dariku, Mike dan teman-teman yang lainnya, sekarang mereka malah melupakan semua itu, mereka bahkan sering berciuman dengan intens di saat kami semua berada bersama dengan mereka.

Mike sering geram dengan tingkah mereka namun mereka hanya berlagak masa bodoh jika Mike menegur mereka.

Terkadang Mike juga mengerti dengan perasaanku, ia sering mengajakku untuk kembali ke kamar atau sekedar berkeliling dengan mobilnya ketika Shawn dan Jessica sudah mulai menjalankan aksi mereka.

Sikap Mike memang sangat baik dan perhatian, namun yang namanya cinta pasti akan terasa sulit untuk melupakannya begitu saja, dan Mike mengerti itu.

"Hai." Sapa Mike merangkul pinggangku dari belakang.

"Hai, kau sudah pulang?" Tanya ku sambil memasak.

Aku memang masih sering melakukan aktifitas memasak, ku fikir jika itu ide yang sangat baik untuk mengusir rasa bosan, karna sejak 1 minggu lalu aku sudah tidak lagi bekerja di cafe karna permintaan Mike.

Mike menganggukkan kepalanya lalu membalikkan tubuh ku untuk menghadapnya, ia mencium lembut keningku lalu berlutut untuk menyamakan tingginya dengan perutku ini.