Chapter - 58

3.5K 198 77
                                    

Hayo siapa yang uda tunggu2?
4000 words guys!!!!! Aku ngetik ini dalam 1 malam dan jariku pegel pol, jadi di maklumin aja ya kalau ada yang typo.
Semoga suka dengan chapter kali ini ya, jangan lupa untuk VOTE & KOMENNYA.

Happy Reading.
Love L.K

Mike mengerjap-erjapkan matanya karna sinar matahari dari balik jendela yang mengganggu tidurnya.

Ia meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku akibat tidur di sofa semalaman.
Malam tadi Mike memutuskan untuk menginap di apartment Candice karna ia tidak tega meninggalkan Candice sendirian di saat situasinya yang kacau seperti itu.

Sebenarnya ia sudah sangat tidak tahan melihat perbuatan Shawn terhadap Candice, namun ia tida bisa berbuat banyak karna Candice melarangnya.
Bukannya ia tidak berani untuk melawan kehendak Candice hanya saja Mike menghormati keputusannya, bagaimanapun semua itu akan berpengaruh terhadap hidup Candice jadi Mike mengerti itu.

Mike bangun dari sofa itu lalu dengan hati-hati ia membuka sebuah pintu berwarna putih.
Di dalam ruangan bernuansa putih itu terlihat sosok Candice yang masih tertidur pulas.
Mike menghampiri sosok itu lalu memperhatikannya.
Ia menarik beberapa helai rambut yang menutupi wajah Candice lalu menyelipkannya ke belakang telinga.

'Mengapa kau harus menaruh hatimu pada orang-orang yang salah, sedangkan banyak orang yang lebih baik di luar sana yang pantas menerima hatimu.' Batin Mike.

Ia terus menatap wajah Candice yang sedang tertidur pulas. Matanya masih terlihat sembab akibat tangisnya semalam.
Dengan lembut dan hati-hati Mike membelai pipi berwarna pinknya itu.

"Aku tidak akan membiarkan siapapun melukaimu lagi Candice, aku berjanji. Dan aku berjanji aku akan berusaha untuk menghapus semua duka yang ada padamu dan menggantikan seluruhnya dengan kebahagiaan. Aku janji padamu." Bisik Mike lalu mencium kening Candice dengan lembut.

Candice yang masih tertidur pulas sama sekali tidak merasa terganggu oleh perlakuan Mike, ia hanya diam, tertidur seperti tidak ada seseorangpun yang mengganggu tidurnya.

Melihat waktu sudah pukul 7.30, Mike melangkahkan kakinya meninggalkan kamar Candice lalu mengambil ponsel miliknya dan mulai menghubungi seseorang.

"Halo."
Kata orang di sebrang sana.

"Batalkan semua jadwal meetingku hari ini dan gantikan di hari lain, aku tidak akan ke kantor hari ini."
Kata Mike pada orang itu lalu segera memutuskan sambungannya dan kembali menekan beberapa angka di ponselnya.

"Halo Paul, aku ingin kau pergi ke Misstar cafe atau apapun caranya itu terserah padamu. Katakan pada mereka Candice hari ini mengambil cuti."

"Baik tuan."
Kata Paul lalu Mike segera memutuskan panggilan itu.
Mike memang selalu seperti itu ia selalu dikenal dengan sikapnya yang dingin, namun bagaimanapun para wanita tetap tergila-gila padanya, justru karna kedinginannya itulah yang membuat para wanita semakin penasaran padanya.

Mike sengaja menelpon asistennya tadi untuk mengambil cuti agar ia bisa menemani Candice hari ini, dan ia juga sengaja mengambilkan cuti untuk Candice agar wanita itu bisa beristirahat, karna ia tampak sangat kelelahan akibat tangisannya semalam.

Mike juga ingat kata dokter hari itu jika kandungan Candice sangatlah lemah. Ia tidak mau dan tidak siap jika terjadi sesuatu terhadap Candice maupun anak yang ada di kandungannya atau mungkin ia harus mulai menyebutnya dengan anaknya?karna semalam ia sudah memutuskan semua itu.

Sejujurnya Mike tidak merasa keberatan dengan semua itu.
Meskipun keputusannya terkesan mendadak namun ia sudah memikirkan semua itu.
Ia siap dengan apa yang ia katakan semalam meskipun Candice menolaknya.

Trouble With SuperstarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang