Kabar tentang hubungan Hilman dan Dyana mulai tersebar cepat. Kemarin aku adalah orang pertama yang tahu, tetapi aku tak membocorkan. Takut-takut jika mempelai baru ini dikeluarkan dari osis.
Tapi siapa sangka, kabar ini terlalu cepat tersebarkan. Ada yang bilang bahwa seseorang telah melihat mereka berdua saat selesai rapat osis kemari. Dyana merangkul lengan Hilman, dan berbicara manja. Siapa sangka.
Pagi-pagi sekali, mereka dipanggil keruang kepsek. Aduh, apakah mungkin, ini pertama kalinya Dyana merasakan panasnya ludah sang kepala sekolah tersebut.
Muncrat sana, muncrat sini. Membuat hati para kaum tak berdosa terkena azab.
Dyana dan Hilman keluar dari gerbang neraka setelah beberapa jam yang lalu. Wajah mereka terlihat biasa saja, kecuali Dyana yang matanya sedikit memerah.
Dyana memeluk Zara, menangis sesenggukkan setelah dia menemukan kami di kantin. Kami menatap Dyana penuh rasa iba.
"Za-zara, gu-gue udah gak bisa n-nemenin lo di osis lagi." Ucap Dyana dengan suara tercekat. Kami semua terkejud, bahkan Hilfi menyemburkan minuma dimulutnya.
Sabila melotot, rambutnya terkena semburan ludah najis.
Aku membulatkan mata, perasaan kemarin dia sama Hilman bahagia dunia akhirat. Eh, tuhan memberikan cobaan sekarang.
Zara memeluk erat Dyana memberikan ketenangan, tetapi malah Zara sendiri yang nggak bisa tenang, matanya mulai mengeluarkan cairan bening.
Beberapa saat kemudian, Dyana sudah mulai tenang. Dia mengusap air mata yang membekas di wajah kusamnya. Wajah yang semula kusam, menjadi kusut nan elok untuk tak dipandang.
"Kenapa, joba lo jelasin?" Kata Hani dengan lemah lembek.
Dyana menggeleng, dia masih ingin di beri waktu. Hani terdiam, membiarkan teman sesama umatnya ini, agar lebih tenang.
"Gue sama Hilman lebih memilih ngelanjutin hubungan dari pada, sibuk ngurusin anak orang." Kata Dyana pada akhirnya.
Kami semua saling tatap, mungkin ada benarnya juga, karena dulu pernah ada rumor kalo mereka berdua saling suka. Ya wajar dong kalo manusia saling suka lawan jenis.
Masa kalo Homo nggak boleh, Lesbian juga gak boleh. Trus, sekarang sekolah ngelarang buat dua insan tak saling suka? Hey, suruh LGBT aja muridnya.
Kami masih saling terdiam, berusaha untuk menenangkan Dyana.
***
Hari esok belanjut, dan benar saja. Dyana dan Hilman sudah tak menjadi anggota osis. Rumor tenang hubungan mereka, kian hari kian ramai. Banyak kawanan adik kelas, yang memang mungkin para fans Hilma. Tak terima.
"Ah, Bacod semua kalin yah, emang kalo kalian pacaran mau nggak diganggu?" Saqi, adik dari Zara yang mengetahui kabar tersebut berusaha mati-matian menghentiakn ocehan setan.
Saqi melotot, ikut marah, karena Dyana yang dia kagumi di jadikan bahan gosib. Terus, dia berkeliling dari setiap kelas, mencari temannya yang masih bergosib tentang idolanya.
***