Ah.. Saking rindunya. Kenapa sampai aku berimajinasi seperti ini? -batin hyera
"Ka-kau? Siapa namamu nak?" tanya dokter itu dengan nada lembut.
"Namaku..,"
"Ekhm.. Permisi, dokter. Ada pasien yang harus melakukan oprasi segera" ucap seorang suster yang baru masuk ke dalam ruangan itu.
"Ah.. Siapkan segera peralatannya"
Sang suster mengangguk dan keluar dari ruangannya.
"Jadi kenapa kau datang kemari?"
"Eum.. Ini, lukaku. Aku takut membusuk. Apakah ada obatnya?"
"Ah.. Ini" ucap dokter itu seraya memberikan sebuah saleb.
"Makasih"
"Sama sama"
Hyera pun keluar dari ruangan itu.
.
.
.
"Ibu! Hikss.. Hikss.."
"Ibu kumohonn jangan pergi. Aku merindukanmu. Ibu.., bagaimana nasib ku kelak ketika tidak ada kau.."Hyera kecil terus meringkuk di kasur. Tak henti hentinya dia menangis. Dia juga tidak mau makan dll. Hingga dia depresi.
Hyera berjalan kerumah seorang pria/ sahabat nya yang terletak di depan rumahnya.
Tok..tok..tok..
Tidak ada balasan dari sang pemilik rumah. Sudah sekitar 3 jam hyera menunggu di rumah pria itu. Tetapi tidak ada tanda tanda.Hyera semakin sedih. Dia kembali terisak. Lalu tetangga nya datang.
"Hyera, kamu bikin apa di situ?"
"Aku tunggu ×××"
"Dia pindah rumah hyera"
Hyera membelakkan matanyan tidak percaya.
"Ta-tapi kenapa aku tidak tahu?"
"Mungkin ayahmu tidak memberitahumu. Dan aku juga tidak pernah melihatmu keluar rumah lagi. Jadi kupikir kau tahu tentang itu."
"Tidakkkk!"
"Argghhh!"
Hyera memegang kepalanya. Kepalanya terasa sakit. Mimpi macam apa itu? Sepertinya dia pernah mengalaminya.
"Tapi- siapa pria itu?"
Hyera memeluk kedua lututnya sambil terisak.
"Kenapa hidupku penuh dengan teka teki, yang harus ku cari?"
"Ibu.. Aku merindukanmu. Aku ingin kau membantuku memecahkan teka teki ini. Kau tempatku bersedih, tertawa dan bercerita. Kau segalanya bagiku. Ibu.. Hikss, kapan kau mengunjungiku.. Hikss... Ibu aku rindu"
Hyera terus menangis tak ada henti hentinya.
.
.
.
"Kamu harus makan yang banyak sayang." ucap ibu tirinya seraya memberikan sesendok nasi di piring nya.Hyera hanyan bisa mendengus kesal. Dia tidak mau berdebat karna acting ibu tirinya.
Sang ayah hanyan memandang gerak gerik hyera.
"Ayah akan keluar negri bersama ibu mu untuk berlibur"
"Baguslah, setidaknya tidak ada lagi yang cerewet di rumah" gumamnya.
"Hyera. Aku berbicara baik dengamu yah!"
"Tapi aku kehilangan ibu kandungku sendiri karna ayah!" bentak hyera
"Itu sudah ajalnya hyera sayang"
"Diam kau! Jangan urusi urusanku!"
"Andai saja ayah tidak membawa wanita ja*ang ini dan tidak mengusir ibu dari rumah, sehingga membuatnya terlantar di jalan. Mungkin dia tidak akan berakhir seperti itu! Apa ayah tidak punya hati?. Orang yang selama itu merawat ayah. Memberikan kasih sayang. Dan dengan mudahnya ayah berpaling karna wanita kotor itu yang sudah tidak suci lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath [Kth] | Proses Revisi
Fanfiction[ PROSES REVISI ] Tapi kalau masih ada typo bertebaran mohon di maafkan🙏. Kami akan melakukan revisi ulang. The next? - Family [KTH] Siapa yang akan menolak mencintai pria tampan? Tentu saja tidak ada. Tapi, jika dia seorang psychopat. Apa kau masi...