Selama di sekolah, hyera dan taehyung saling berdiam. Cuek satu sama lain. Dan saling menatap sinis.
"Huh.. Dia keras kepala sekali. Tidak ingin mendengar kata kataku" gumam hyera, saat melihat taehyung dari roofop. Dia sedang merokok di balik pohon besar.
.
.
.
"Hyera., ayah sedang koma di rumah sakit""A-apa?!"
Hyera tentu saja terlojak kaget. Bagaimana tidak., itu tetap saja ayahnya. Darah dagingnya sendiri, walaupun ayahnya selalu membuatnya kesal, tetapi rasa cinta dan kasih sayangnya lebih besar dari pada rasa bencinya.
"Ibu, ayo antar aku kesana"
Sang ibu mengerti apa yang di rasakan hyera saat ini. Ibu nya pun mengantarkan hyera ke rumah sakit tempatnya bekerja. Sekaligus tempat mantan suaminya berobat.
.
.
.
"Hikss.. A-ayah.., ayah kenapa begini?" gumam hyera sambil mencium punggung tangan ayahnya yang terbaring lemas di ranjang rumah sakit."Sayang. Ibu masih ada pasien. Ibu pergi dulu yah" pamit sang ibu
Hyera pun mengangguk.
Selang beberapa menit. Hyera merasakan jari jari yang berada di genggamannya kini bergerak."A-ayah? Ayah udah bangun?"
"Hye-hyera. Kamu kenapa nangis sayang? Jangan nangis lagi" ucap sang ayah sembari menghapus air mata yang kini berlomba lonba turun dari pelupuk
Matanya.Hyera menghapus jejak ari matanya. Dan tersenyum pada ayahnya.
"Ayah kenapa bisa begini?"
"Hikss.. Maafkan ayah hyera, yang tidak mau mendengarkanmu"
"Kenapa ayah berkata seperti itu?"
"Ibu tirimu. Ternyata dia telah berhianat. Dia hanyan memanfaatkanku untuk kepentingannya sendiri. Karna nya aku terbaring disini. Dan bisnis ku bangkrut. Mungkin saja waktu ku sudah tidak lama lagi"
"Ayah. Jangan berkata seperti itu"
"Hikss.., maaf kan ayah hyera"
"Aku sudah memaafkan ayah dari dulu. Ayah tidak perlu merasa bersalah. Karna ayah tidak bersalah. Yang bersalah itu ibu tiri itu."
"Bisnis kita bangkrut drastis. Dan ayah tidak yakin bisa menafkahimu sayang"
"Ayah jangan seperti itu. Aku tidak suka"
"Hyera sayang. Bisakah kau memenuhi permintaan ku untuk yang terakhir kalinya?"
"Tentu saja aku bisa yah"
"Ayah ingin kau cari teman masa kecilmu. Dan bilang padanya, ayah minta maaf"
"Ma-maksud ayah? Sejak kapan aku memiliki sahabat kecil?"
"Rupanya kau benar benar melupakannya karna ayah. Ayah minta maaf hyera"
"Ayah., sudah berapa kali ayah minta maaf? Lagi pula aku telah memaafkan ayah. Apapun kesalahan yang ayah lakukan"
"Hikss.., ayah merasa jadi ayah yang tidak baik untukmu. Ayah telah membuatmu frustasi. Hingga kau melupakan sebagian ingatanmu"
"Sudah ayah. Jangan di pikirkan lagi. ayah harus istirahat dan jangan banyak berfikir"
"Ayah mohon.. Tolong, cari tahu kembali sahabat masa kecilmu. Dan penuhi pesan terakhir ayah"
Hyera mengangguk. Perlahan mata ayahnya mulai tertutup.
Hyera mengelus pelan rambut ayahnya.
"Ayah letih bukan? Istirahat lah. Aku akan menjaga ayah di sini"Taehyung pov;
Sudah 2 hari ini hyera tidak masuk.
Khawatir? Tentu saja, entahlah perasaan apa yang kurasakan.Apakah ini perasaan yang telah kupendam selama kehilangannya? Cinta monyetku hilang begitu saja. Sebab karena diriku yang pergi tanpa jejak.
"Hey! Kau melamun saja"
"Arghh.. Jimin, kau mengangetkanku"
"Kau serius sekali mengkhayal. Lagi memikir kan apa hm?"
Aku masih diam. Dan menghiraukan kata kata jimin.
Yak! Taehyung! Hentikan" teriak hyera.
"Kau! Pergilah dari sini. Dan jangan beri tahu siapapun tentang ini. Atau kau akan benar benar lenyap detik itu juga"
"Kenapa?" tanyan taehyung dengan nada dinginnya
"Kau bertanya kenapa? Kau hampir melenyapkannya"
"Itu sudah biasa bukan?"
"Yak! Kau pikir ini semua adalah mainan eoh! Mereka juga manusia, sama sepertimu! Punya hati! Punya perasaan! Dan kau! Seenaknya ingin melenyapkan nyawa orang. Kau pikir kau tuhan?!" bentak hyera
"Hyera, berhentilah. Aku sedang dalam mood yang buruk"
"Memangnya aku peduli?"Ucap hyera dengan nada mengejeknya
Brukk..
"KU BILANG MOOD KU SEDANG TIDAK BAIK HWANG HYERA!" bentaknya.
"Yak! Sini, kemarikan. Aku sedang tidak bercanda hyera!"
"Kau pikir aku bercanda? Rokok ini. Kau sama saja dengan membunuh dirimu dengan perlahan!"
"KU BILANG BERIKAN!" ucap taehyung dengan setiap penekanan di setiap katanya.
"taehyung, kumohon. Berhentilah menjadi seorang psikopat dan berhenti merokok"
"Apa pedulimu? Kenapa kau melakukan ini?"
"Tentu saja aku peduli bodoh! Kau temanku! Ku mohon berhenti! Dan mulai hal yang baru."
"Itu adalah kehidupanku sejak kecil hyera. Tidak mungkin bisa aku tinggalkan begitu saja"
"Kumohon.. Kau harus hentikan. Aku peduli padamu karna aku sayang. Untuk itu aku peduli padamu!"
"Ck! Rupanya kau peduli dengan ku karna merasa kasihan padaku. BEGITU BUKAN?!"
"Yak! Sejak kapan aku merasa kasihan padamu? Aku hanyan sayang padamu. Tidak ingin kehilangan teman sepertimu!"
"Ck! Menurutku itu sama saja bodoh! Bahkan aku sangat membenci kata sayang. Karna kata sayang lebih buruk dari kata benci dan kata kasihan"
"Argghhh! Kau membuatku gila taehyung! Aku hanyan memintamu untuk berhenti"
"KAU LEBIH GILA HWANG HYERA! KAU SIAPA KU? SEHINGGA KAU SEENAKNYA MENGATUR KEHIDUPANKU? URUS SAJA KEHIDUPANMU SENDIRI, YANG BEGITU BERBELIT BELIT. JANGAN URUSI KEHIDUPANKU BODOH!"
Arghh! Betapa kejamnya aku padanya. Dia pasti sangat sedih karena ku.
"Hm.. Aku tahu kau sedang memikirkan siapa. Pasti hyera kan?" goda jimin
"Ah? Huh"
"Iyakan aku benar"
"Kau bru saja mengatakan apa eoh?"
"Ah.. Sudah, lupakan. Ayo teraktir aku mie pangsit"
"Yak! Kenapa begitu?"
"Aku kan selalu membantu hyera saat kau tidak ada"
"Itu dulu pabo!"
"Tapi uang ku ketinggalan di rumah"
"Itu urusanmu"
Aku lansung melangkahkan kakiku keluar dari kantin.
"Yak!yak! Yak! Kim taehyung!"
Pendengaranku masih bisa mendengar suara jimin yng sedang berteriak. Dan ditujukan untukku. Toh, biarkan saja dia. Lagi pula aku sedang malas bercanda. Mood ku sedang tidak baik untuk saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath [Kth] | Proses Revisi
Fanfiction[ PROSES REVISI ] Tapi kalau masih ada typo bertebaran mohon di maafkan🙏. Kami akan melakukan revisi ulang. The next? - Family [KTH] Siapa yang akan menolak mencintai pria tampan? Tentu saja tidak ada. Tapi, jika dia seorang psychopat. Apa kau masi...