♻misteri 36

5.7K 444 2
                                    


"1 tahun adalah waktu yang sangat lama. Tetapi selama satu tahun itu aku mendapat banyak pelajaran yang berharga"

Flashback on

Aku tidak percaya bahwa sekarang aku sudah lulus. Tetapi, rasanya kelulusan itu hanyan seperti angin yang hanya bisa di rasakan kehadirannya. Dan pergi begitu saja.

Bukannya aku bahagia, melainkan aku sedih.
Di hari kelulusan semua orang pasti merayakannya dengan bahagia. Makan bersama, menghabiskan waktu bersama, bahkan mengadakan reuni.

Tapi aku? Bukan hanyan aku, jin hyung, dan juga flora. Aku tidak bisa mengatakan ini. Ini benar benar sangat pedih. Kenyataan yang harus ku telan mentah mentah.

Kami menghabiskan waktu kami dengan keadaan sedih...

"Kau harus membatalkan nya. Dan cepat kesini! Ini sangat darurat!"

"Ta--"

Tut..tut..

"A-aku harus bagaimana?!" pekik taehyung dengan kesal.

Tanpa memikirkan dua kali. Taehyung menekan nomor pak kyungseok.

"Ha--"

"Pak, aku ingin mengundurkan diri"

"Apa?!"
"Ta-tapi mengapa?? Kau sudah berada di puncak kemenangan"

"Aku tidak bisa. Kumohon mengerti aku"

"Baiklah, aku tahu. Kau pasti mempunyai alasan yang kuat. Tapi, kau harus mencari penggantimu"

"Sehun. Yah, biarkan dia yang mengganti kan ku"

Tut..tut..

Taehyung menangis sejadi jadinya. Dia benar benar frustasi. Dia sangat sedih. Sangat sedih. Bagaimana tidak, sang ibu sekarang sedang sekarat. Dan kini dia harus cepat cepat menuju ke rumah sang ibu.
.
.
.
"Tidak ada cara lain lagi, cara yang paling tepat adalah membawa ibu berobat ke amerika. Jika itu tidak berhasil, maka.. Kita pasrahkan saja sama yang kuasa" ucap jin. Dengan air matanya yang berlinang.

"Tidak! Tidak oppa! Ibu.. Hiks-- ibu tidak akan pergi meninggalkan ku kan oppa?!" tanyan flora dengan tangisannya yang memburu

"YAK! KENAPA KALIAN HANYAN DIAM?! AYO BAWA IBU SECEPAT MUNGKIN KE AMERIKA! AYOO.. hikss-- kumohon.." flora terjatuh duduk. Dia menangis sejadi jadinya.

Jin dan taehyung juga larut dalam kesedihan. Mereka tidak bisa berbuat apapun.

"Maaf tuan" ucap seseorang

Taehyung, jin dan juga flora kini menatap sang dokter yang baru keluar dari ruangan ibunya.

"Ny. Kim tidak bisa kami selamatkan" ucap dokter itu sembari menunduk.

Taehyung kini tepat berada di depan dokter itu. Menarik kera baju dokter itu.

"YAK! KAU INI DOKTER KAN?! KENAPA NYAWA IBUKU TIDAK BISA KAU SELAMATKAN! KAU BODOH! SANGAT BODOH!" teriak taehyung tepat di depannya.

"Ma-maaf. Aku hanyalah dokter biasa. aku bukan tuhan, yang bisa mengembalikan nyawa seseorang. Aku bersumpah, aku sudah melakukannya semaksimal mungkin. Tapi, tuhan berkata lain"

Baru saja taehyung ingin melayangkan satu pukulan ke wajah dokter itu, tetapi jin menahannya.

"YAK! BERTENGKAR DAN BERDEBAT SEPERTI INI TIDAK ADA GUNANYA! KAU PIKIR DENGAN BERTENGKAR IBU AKAN BANGUN?! HENTIKAN HAL BODOH MU INI! KAU SUDAH DEWASA! BUKAN ANAK ANAK LAGI!" ucap jin sembari menghentikan perkelahian itu.

"Hikss-- INI SEMUA SALAH KALIAN! AKU SUDAH MEMBERITAHU KALIAN UNTUK MEMMBAWA IBU SECEPAT MUNGKIN KE AMERIKA. TAPI APA?! HIKSS-- KALIAN HANYAN TINGGAL DIAM MEMATUNG! DASAR BODOH! KALIAN BUKAN KAKAK KU LAGI?!" bentak flora lalu pergi meninggalkan kedua kakaknya itu.
.
.
.
Sejak kejadian itu. Keluarga kim hancur terbelah. Jin, taehyung bahkan flora. Mereka tidak pernah bertemu bahkan saling berkomunikasi. Mereka foqus pada dunia masing masing.

"Arghhh! Aku bodoh! Bodoh! Kenapa aku tidak bisa menjadi kakak yang baik untuk mereka?!" ucap jin dengan kesal sembari mengacak ranbutnya.

.

"Hikss-- apakah aku harus mengakhiri hidupku? Bukankah itu cara yang tepat agar aku bisa bertemu dengan ibu dan ayah disana?" ucap flora sembari menatap ke arah langit langit malam.

Selangkah demi selangkah mendatangkan hal buruk yang akan terjadi untuk keluarga kim. Atau bisa di bilang kehilangan salah satu anggota lagi.

Psychopath [Kth] | Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang