♻misteri 73 [SPESIAL CHAPTER]

5.3K 360 31
                                    

namsan seoul tower, yah, aku seorang diri berada di tempat ini...

Menatap bintang dan bulan dalam kesepian dan kesunyian. Tak banyak sepasang kekasih yang datang kemari untuk menggembok cinta mereka di tempat ini.

Mungkin hanyan aku seorang diri yang datang tanpa sepasang kekaasih. Dan itu memang fakta.

Aku berjalan menatap gembok cinta serta harapan mereka di setiap sudut namsan seoul tower ini.

Aku terus bertanyan tanya. Kapan jodohku tiba?
Aku iri dengan mereka semua yang bahagia karna cinta mereka.

Aku tersenyum pedih. Berdiri di pembatasan. Menatap bulan yang bersinar terang. Bahkan bulan dan bintang tahu kondisi ku sekarang. Mereka menerangkan langit langit yang gelap. Karna mereka tahu, bahwa hatiku kali ini benar benar gelap dan butuh pencahayaan.

Aku memejamkan mataku. Berharap apa yang aku inginkan bisa terkabulkan di namsan seoul tower ini.

"Aku ingin, kau pertemukan aku dengan ibuku secepat mungkin. Dan kembalikan semua kebahagiaan ku yang tertunda."

" Serta, Aku berharap.. Kau pertemukan aku dengan cintaku, jodohku. Dan aku berharap aku bisa bahagia dengan nya untuk selamanya"

Dan seketika. Aku merasa seseorang memeluk ku dari belakang. Tangan kekarnya, a-aku sangat mengenal orang ini. Aroma lavender,,, aroma ini.. Aroma ini yang membuatku kecanduan.

"Kumohon.. Kabulkan harapanku, tapi jangan sampai aku berkhayal disini"

Aku yakin, semua ini hanyalah hayalan ku semata. Tidak mungkin.. Dia kembali. Tidak,,,

Dan.. Tidak mungkin orang asing memelukku dengan sembarangan.

Aku ingin memutar badanku. Tetapi kepalanya yang dia letakkan di bahuku, membuat pergerakan ku terhenti. Serta suaranya...

"Kumohon .. Tetap lah begini. Jangan berbalik. Aku benar benar merindukanmu" bisiknya

Buliran air mata jatuh begitu saja.
Aku tidak bermimpikan?
Suaranya...

Hikss-- suaranya. Yang serak serak basah. Suaranya yang begitu merdu. Suara yang sangat kurindukan.

"Hikss--" isakan ku lolos keluar begitu saja dari mulut ku.

Sontak badanku di putar 90°. Dan sekarang aku bisa melihat wajahnya. Dia.. Apa ini benar?

"Hey, kenapa menanangis? Aku rasa kita memang tidak di takdirkan. Karna kau selalu menangis karena ku" ucapnya sambil menghapus jejak air mataku.

Aku merindukannya, sungguh. Dia benar benar pria yang sangat kurindukan.

Tapi.. Bukankah dia sudah memiliki keluarga?

Aku menjauhkan diriku darinya. Membuatnya mengerutkan dahinya.

"Ada apa? Kau melupakanku?" tanyanya

"Aku tidak ingin menjadi perusak kebahagiaan orang" ucapku

"Maksudmu?" lagi lagi dia memasang rawut wajah bingung. Dia ini sok polos, atau pura pura tidak tahu?

"Bukankah kau sudah menikah? Dan mempunyai anak?" ucapku.

Tiba tiba dia tertawa. Apa yang lucu? Aku sedang tidak bercanda.

"Hahaha.." dia menghampiriku dan memelukku.

"Siapa yang kau maksud hm?" ucapnya

"Ka-kau.. Sudah menikah de-dengan jenie bukan? Dan memiliki a-anak perempuan" ucapku

Dia melepaskan pelukan kami. Dan menatapku sembari tersenyum.

"Jangan percaya dengan hoax"

"Ta-tapi aku melihatmu saat itu. Ka-kau dan jenie, serta anak perempuan itu"

"Ternyata dugaanku kemarin benar. Bahwa kau wanita yang menangis. Tapi siapa pria yang bersamamu?"

"Kau melihatku?"

"Yah, awalnya aku percaya bahwa kau kembali. Tapi.. Aku ragu. Aku kira aku salah orang. Tapi itu memang kau"

"Kau belum menjelaskannya kim taehyung" ucapku yang mulai geram.

"Yah, kemarin aku hanyan menemani jenie dan anaknya, hani. Ke toko roti. Hani sangat ingin memakan roti. Oleh karena itu jin hyung menyuruhku menemani istrinya. Karna dia sedang bekerja"

" ji-jin,? I-istri? Siapa istrinya jin?"

"Siapa lagi kalau bukan jenie? Dan hani itu anak mereka"

"Serius?!"

"Duarius sayangku" ucapnya sambil mencubit kedua pipiku..

"Jadi.. Jenie bukan istrimu? Dan hani juga bukan anakmu?"

Dia mengangguk, Sebagai jawabannya.

"Kau ingin aku menikah dengannya?"

"Terserah kau saja."

"Hm.. Tidak mau!"

"Kenapa?"

"Karna aku hanyan mau kau menjadi ibu dari anak anakku kelak"

Aku tersenyum. Aku ingin terbangg.. Nyawaku telah melayang... Menari di atas awan. Menjadikan diriku seorang yang menjadi satu satunya orang paling bahagia di dunia ini.

"Aku tidak percaya. Kata kata mu hanyan bullshit!"

"Aku serius."

Tiba tiba dia mengeluarkan sebuah kotak kecil berbentuk hati dengan berwarna merah, dari saku celananya.

"Will you marry me?"

Sadarkan aku..
Demi apa? Dia baru saja melamarku?
Sungguh! Ini tidak bisa di percaya.

Aku menutup mulutku menggunakan kedua tanganku. Shok? Itu yang kurasakan. Dan hal ini adalah hal yang kutunggu tunggu.

"Ta-tapi.. Bagaimana bisa kau menungguku 5 tahun lamanya?" tanyaku

"Tentu saja bisa. Aku akan setia, dan selalu menunggumu kapan pun dan dimana pun itu. Aku akan mencarimu jika kau menghilang. Dan aku akan menjagamu, serta aku akan selalu ada untukmu. Jadi.. Aku tidak ingin kehilanganmu untuk kedua kalinya."

"Hwang hyera. Bersediakah kau menjadi pasangan hidupku? Dan menjadi seorang ibu dari anak anakku kelak?"

Buliran air mata jatuh begitu saja. Ini benar benar sangat mengharukan. Kata katanya menusuk hatiku. Hingga perasaan itu muncul. Dimana jantungku berdetak luar biasa dari keadaan normal.

Denga kepercayaan penuh, tanpa rasa ragu sedikitpun. Aku pun menjawabnya.

"yes, I want to marry you."

Suatu keajaiban besar. Mencintai seseorang yang bahkan sekarang menjadi milikku.

Taehyung berlari ke arahku dan memelukku seerat mungkin. Seperti tidak ingin melepaskanku.

Aku terus berfikir..
Kenapa dia selalu membuat jantungku berdetak dengan cepat di tempat yang begitu indah, dan romantis?

Awalnya dia menembakku di pantai, saat sunset tiba. Dan sekarang, ini bahkan lebih istimewa menurutku dari pada apapun.

Dia melamarku di namsan seoul tower. Dimana banyak orang yang menggembokkan cinta mereka, agar cinta mereka abadi.

Tapi yang kulakukan dan taehyung jauh berbeda dari mereka. Kami bahkan memperbaiki hubungan kami, serta menjalin hubunga ini kejenjang yang lebih tinggi, di tempat ini. Agar cinta kita jauh lebih abadi.

Bulan, bintang, dan tempat ini menjadi saksi antara dua insan yang akan menuju ke pelaminan.

"Kau berutang banyak cerita padaku hwang hyera"

"Dan kau juga banyak berutan cerita padaku, kim taehyung"

Psychopath [Kth] | Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang