♻misteri 04

12.7K 911 11
                                    

"Arghh punggungku." ringis hyera saat merasakan rasa perih di punggungnya.

Pria yang tertidur di sofa sontak terbangun.

"Ka-kau tidak apa-apa?" tanyanya dengan panik.

"Kau?!" pekik hyera

Pria itu mengernyitkan dahinya.

"Kau pria yang tadi malam bukan?" tanya hyera.

Hyera kembali ketakutan.

"Dan kenapa aku masih hidup?"

"Jadi bgini...

Dor!

Itu adalah suara tembakan polisi, saat mendengar sebuah teriakan. Polisi hanyan menembakkan pistolnya ke arah langit. Tetapi dia tidak tahu dari mana asalnya.

Mau tidak mau., pria itu harus membawa hyera ke rumahnya. Dan membiarkan jasad anak kecil itu di lorong tersebut.

"kau seharusnya bersyukur. Karena aku tidak melenyapkan nyawamu."

"I-iyah makasih."

Pria itu berbalik. Dia ingin keluar dari kamarnya. Tetapi tangannya di cegat oleh hyera. Sontak dia kembali berbalik dan menatap hyera.

"Apa?" tanyanya dengan nada dingin.

"Jangan ulangi lagi."

Entahlah. Ada keberanian dari mana, hingga membuat hyera menjadi berani mengatakan hal itu kepada seorang psikopat.

Hati pria itu lansung menjadi sakit. Rasanya dia ingin menangis.

Pria itu menepis kasar tangan hyera dan keluar dari kamar nya.
.
.
.
"Kenapa kau datang lagi? Kenapa kau datang kembali dan melupakanku?"

Pria itu menutup kedua wajahnya dengan tangannya.

"Arghhh!" kesalnya.
.
.
.
Sejak dari tadi hyera terus di dalam kamar. Dia tidak bisa melakukan apapun, karena sekarang dia bukan di rumahnya. Melainkan di rumah seorang psikopat.

Cklekkk..

Seorang pria muncul dari balik pintu dengan membawa makanan dan minuman.

Pria itu memberikan hyera makanan. Dan diterima oleh hyera.

"Makan lah. Seharian ini kau tidak makan."

"Ke-kenapa kau baik padaku?"

"Tidak usah banyak tanya. Makan saja."

Hyera menatap makanannya. Wanita itu ragu, ingin makan makanan itu atau tidak.

Bagaimana jika dia menaruh racun di dalamnya?  -pikir hyera

"Aku tidak menaruh racun disitu. Untuk apa aku menaruhnya. Jika aku ingin membunuhmu, aku bisa memakai benda tajam. Agar bisa melihat darah segarmu."

Hyera terkejut bukan main.

"YAK! Hentikan omong kosong mu itu."

"Aku sedang tidak bercanda hwang hyera."

"Ke-kenapa kau bisa tahu nama dan margaku?"

"I-itu. Tentu saja aku tahu. Argh.. Lupakan. Cepat makan dan pulang!"

"Hey psikopat!"

Pria itu menghentikan langkahnya dan berbalik badan. Matanya menatap hyera sinis.

"Upss aku salah kata. Maaf, tapi aku belum tahu namamu. Jadi aku memanggilmu dengan sebutan psikopat. Tidak masalah bukan?"

Bisa dilihat dari ekspresi pria itu bahwa dia sedang kesal oleh hyera. Pria itu mendengus kesal.

"Ingat baik baik, dan jangan panggil aku psikopat lagi. Namaku..

Psychopath [Kth] | Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang