♻misteri 62

4.5K 315 25
                                    

Hyera hari ini masuk siang. Dan kini hyera tengah asik menatap sang ibu yang sedang menyiapkan sarapan.

"Bu, itu kenapa makanannya di bungkus?" tanyan hyera, saat melihat sang ibu yang kini membungkus beberapa makanan.

"Ibu akan membawa ke tempat kerja"

"Lah, gak biasanya?"

"Iyah, ibu lagi malas aja makan siang di kantin. Karna jadwal ibu hari ini padat banget"

"Owh"

Drrt..drttt..

Ny. Min lansung mengambil hp nya yang terus berdering di atas meja.

"Iyah halo?"

"Dokter min, biasakah anda datang sekarang? Ada salah satu pasien yang akan melahirkan. Dan sudah pembukaan 10"

"Iyah, iyah. Aku akan segera kesana. Siapkan ruangannya dan alat alatnya"

"Baik, dok"

Ny. Min terlihat buru buru sekarang. Dia menyambar tas nya dan mengecup kening hyera dengan singkat.

"Lah, kok ibu udah mau pergi aja?"

"Iyah, ada orang yang sangat membutuhkan ibu. Sarapan udah ibu siapin. Tinggal kamu ambil sendiri aja. Maaf yah sayang, ibu bahkan tidak sempat sarapan bersama kamu"

Ny. Min memasang wajah sedihnya.

"Gwemchana eomma~." hyera mengembangkan senyumnya. Agar ibunya merasa lebih baik setelah melihat senyumnya.

"Kalau begitu ibu diluan yah."

Hyera mengangguk. Lalu mengantar ibunya sampai depan teras. Menatap sang ibu yang mengendarai mobil berwarna kuning sedang, hingga mobil tersebut mulai menjauh dan sudah tidak terlihat lagi.

Hyera kembali masuk ke dalam rumahnya, menutup pintu dan berjalan menuju ruang tamu.

"Yaampun, ibu!" hyera membuang nafasnya kasar.

Baru saja ny. Min meninggalkan paper bag yang berisi makanan yang di bungkusnya untuk makan siangnya.

"Huh, ibu memang tidak pernah berubah. Selalu mempertamakan orang lain, ketimbang dirinya sendiri. Tapi aku menyukai sifat ibu yang penyayang dan peduli" hyera mengukir senyum di wajahnya.

"Aku akan mengantarkan makanan ini sebelum ke kampus"
.
.
.
"Bagaimana perkembangannya dok?" tangan taehyung

"Sudah lebih baik, dan sebentar dia sudah boleh pulang" jawab sang dokter

"Kalau sekarang dok?"

Bukannya menjawab, dokter tersebut tertawa.

"Yaampun, kalian benar benar pasangan yang serasi. Sayangnya, kekasih mu ini bisanya nanti sore. Karna kami belum memberikannya vitamin. Dan nanti siang harus di periksa lagi"

"Tapi kami hanyan teman dok. Kami bukan sepasang kekasih" ucap taehyung

"Yah, dia sudah memiliki kekasih" ucap jenie.

"Oh, maafkan aku. Habisnya, kalian terlihat seperti sepasang kekasih. Maafkan aku sekali lagi"

"Iyah. Terimakasih yah dok. Dengan informasinya" ucpa taehyung. Dan di balas anggukan dari dokter tersebut.

Lalu dokter itu keluar dari ruangan jenie.
.
.
.
Hyera sudah siap untuk menuju ke kampus. Berpakaian seadanya, hanyan kemeja putih, celana hitam. Serta snakers putih polos.

Tak lupa, hyera juga membawa paper bag. Yang tertinggal.

Sebelum ke kampus, hyera menuju ke rumah sakit tempat ibu nya bekerja.

"Ibu?" ucap hyera saat sudah memasuku ruangan milik ibunya.

"Yaampun sayang. Kenapa kesini?" tanyan ny. Min

"Ini, ibu melupakannya" ucap hyera sambil meletakkan paper bag tersebut di atas meja.

"Ah, iyah. Ibu lupa membawanya"
"Lalu, kau sudah mau pergi ke kampus?"

Hyera mengangguk.

"Yasudah bu. Aku pergi dulu, sampai jumpa"

"Sampai jumpa. Hati hati yah sayang"

Hyera mengangguk. Sambil tersenyum.

Cklekk..

Hyera berjalan di koridor rumah sakit. Tapi tiba tiba saja dia melihat seseorang yang sangat dikenalnya.

Untuk memastikan, dia mengikuti langkah orang tersebut.

Hingga orang itu berhenti di sebuah ruangan pasien.

"Itu benar taehyung kan? Tapi.. Apa yang di lakukannya di rumah sakit? Flora baik baik saja, begitu juga dengan jin. Dan anak bangtan juga pada sehat sehat aja"

Saking penasarannya. Hyera mendekat. Baru saja orang tersebut memegang kenop pintu untuk masuk ke dalam ruangan tersebut. Tetapi tiba tiba saja. Hyera menghentikan pergerakannya.

"Taehyung?!" teriak hyera.

Psychopath [Kth] | Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang